Trietanolamin TEA Aquadest Monografi Bahan

berbau Rowe dkk ., 2009. Kombinasi pengawet metil paraben dan propil paraben digunakan untuk meningkatkan aktivitas pengawet dan spektrum yang luas.

6. Trietanolamin TEA

Gambar 8. Struktur kimia trietanolamin Rowe dkk ., 2009 Trietanolamin gambar 8 biasa digunakan sebagai alkalizing agent dan emulsifying agent Rowe dkk., 2009. Polimer Carbopol ® memiliki struktur uncoil saat berbentuk serbuk, dan akan membentuk struktur coil apabila didispersikan dalam air. Cara yang paling umum untuk mencapai kekentalan maksimum dari Carbopol ® adalah dengan mengkonversi asam polimer Carbopol ® menjadi bentuk garam, caranya menetralkan polimer Carbopol ® dengan basa seperti natrium hidroksida NaOH atau trietanolamin TEA Noveon, 2002. TEA digunakan sebagai pembentuk emulsi ketika dicampur dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat. TEA akan membentuk sabun anionik dengan pH sekitar 8, sehingga membentuk emulsi minyak dalam air yang stabil Rowe dkk., 2009.

7. Aquadest

Aquadest merupakan air suling yang dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum. Pemerian aquadest adalah jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa, mempunyai fungsi sebagai pelarut Departemen Kesehatan RI, 1979. CAM Hen’s gg Test on the Chorioallantoic Membrane HET-CAM merupakan uji alternatif untuk menguji efek iritasi yang mungkin dapat ditimbulkan dari suatu sediaan kosmetik. Metode ini menggunakan telur ayam, dimana prosedur ini terdiri dari lima tahapan; pada tahap pertama yaitu persiapan telur, telur yang dibuahi hari 0 diterima dan dianalisis untuk melihat adanya kerusakan, setelah tidak adanya kerusakan kemudian dibersihkan dengan alkohol 70 dan ditempatkan dalam inkubator pada suhu dan kelembaban terkontrol 37±1 o C Cazedey, Carvalho, Fiorentino, Gremiao, dan Salgado, 2009. Metode HET-CAM menggunakan Membrane Chorioallantoic CAM, merupakan membran pernapasan vaskuler yang mengelilingi embrio burung yang sedang berkembang. Pembuluh darah yang ada pada CAM adalah cabang dari arteri dan vena dari allantois embrio yang berisi eritrosit dan leukosit yang terlibat dalam respon inflamasi jika terkena rangsangan ekternal. Efek iritassi yang terjadi pada uji HET-CAM diamati selama 1-5 menit pada bagian CAM setelah pemberian senyawa uji. Efek iritasi yang diamati yaitu waktu terjadinya hemoragi pendarahan pada pembuluh darah, lisis pecahnya pembuluh darah dan koagulasi denaturasi protein vaskuler Cazedey dkk., 2009. Efek vaskular diklasifikasikan menurut kriteria pada tabel II.

G. Uji iritasi dengan Hen’s Egg Test on the Chorioallantoic Membrane HET-