37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman Kencur
Tujuan identifikasi atau determinasi adalah untuk memastikan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman kencur. Surat
keterangan determinasi tanaman kencur dikeluarkan oleh Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM. Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan, dapat
dipastikan bahwa tanaman yang digunakan peneliti sesuai dengan jenis tanaman yang dikehendaki, yaitu kencur
Kaempferia galanga L..
B. Pembuatan Ekstrak Kencur
Rimpang kencur yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM yang sudah dalam bentuk serbuk
simplisia dengan kadar air pada simplisia 9,11 bb. Tujuan penyerbukan ialah memperkecil ukuran partikel dari simplisia. Semakin luas bidang permukaan
partikel, semakin besar luas kontak partikel simplisia dengan cairan penyari sehingga membantu penetrasi solven ke dalam sel pada jaringan tanaman,
membantu melarutkan metabolit sekunder dan meningkatkan hasil ekstraksi Silva, Lee, dan Kinghorn, 1998.
Cairan penyari yang biasanya digunakan dalam metode maserasi dapat berupa air etanol, air-etanol, atau pelarut lain Depkes RI, 1986. Cairan penyari
yang digunakan untuk mengekstraksi serbuk rimpang kencur adalah etanol 95
dengan perbandingan 1:10 serbuk kencur:etanol. EPMS termasuk golongan ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan
juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi
kepolaran yaitu etanol. Proses ekstraksi dilakukan dengan menimbang serbuk sebanyak 50 gram dan dimasukkan kedalam labu erlenmeyer 750 mL, kemudian
ditambahkan 500 mL etanol 95 dan di maserasi mekanis selama 24 jam. Hasil maserasi kemudian disaring menggunakan kertas saring dengan bantuan pompa
vaccum untuk mempercepat proses penyaringan, filtrat yang didapat ditempatkan pada wadah yang tertutup rapat dan disimpan didalam kulkas. Ampas yang
tertinggal di kertas saring dimasukkan kembali ke dalam labu erlenmeyer yang sebelumnya telah digunakan untuk proses maserasi dan ditambahkan kembali
etanol 95 ke dalam Erlenmeyer untuk kembali dilakukan proses maserasi selama 24 jam. Proses remaserasi bertujuan untuk memaksimalkan hasil ekstrak
yang didapat. Filtrat hasil maserasi pertama dan maserasi kedua digabungkan untuk selanjutnya diuapkan dengan
rotary evaporator, etanol akan menguap sehingga cairan penyari akan terpisah dengan zat yang disari. Hasil yang didapat
adalah ekstrak kental kencur Kaempferia galanga L..
Uji kualitatif dilakukan terhadap ekstrak kental kencur dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada. Uji kualitatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
senyawa EPMS yang berfungsi sebagai agen sunscreen. Hasil uji kualitatif yang
dilakukan pada LPPT Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak kencur positif mengandung EPMS dengan warna spot EPMS di visibel adalah
biru violet, dan nilai Rf EPMS terdeteksi pada 0,72 larutan pembanding adalah etil para-metoksi sinamat. Oleh karena itu, dapat dikatakan dalam sampel ekstrak
kental kencur terdapat senyawa etil p-metoksisinamat EPMS lampiran 2.
C. Penentuan Nilai SPF Ekstrak Kencur