dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring dengan bantuan destilat vakum dan proses diulangi 1 kali dengan jenis dan jumlah pelarut yang
sama. Setelah tahap maserasi selesai maka dilakukan penguapan dengan rotary
evaporator dan waterbath sampai kandungan pelarut dalam ekstrak kurang dari 10.
4. Uji kualitatif EPMS
Ekstrak kencur yang didapat dari proses maserasi selanjutnya dilakukan uji kualitatif. Uji ini bertujuan untuk memastikan apakah benar dalam ekstrak
kencur yang diperoleh dalam penelitian ini mengandung EPMS, dengan cara: Sampel ditimbang sebanyak 50 mg, kemudian diekstraksi dengan menggunakan
etanol 2 ml, lalu disentrifugasi pada kecepatan 600 rpm selama 2 menit. Sampel sebanyak 10 µl ditotolkan pada plate silikagel 60 F
254.,
setelah itu dimasukkan ke dalam chamber yang berisi jenuh fase gerak hexan-etil asetat dengan
perbandingan 40:10. Eluasikan hingga batas, plate diangkat dan dikeringkan, kemudian diamati di bawah sinar UV. Pereaksi vanillin asam sulfat disemprotkan
pada plate yang sudah kering, dan yang terakhir plate dipanaskan pada suhu 110
o
C hingga spot maksimum.
5. Penentuan nilai SPF ekstrak kencur
Ekstrak kencur ditimbang sebanyak 0,04 gram, lalu dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a dan diaduk sampai homogen. Kemudian larutan tersebut diencerkan
dengan cara mengambil 5 mL larutan tersebut yang dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a dan diencerkan lagi dengan mengambil 5 mL larutan tersebut yang
dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a. Lalu dari larutan tersebut diambil lagi 1 mL dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a dan diencerkan lagi dengan mengambil 1 mL
dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a sehingga didapatkan konsentrasi larutan sampel ekstrak kencur 10 ppm.
Pengukuran selanjutnya dilakukan menggunakan spektrofotometer UV- Vis pada panjang gelombang 290-330 nm menggunakan kuvet dengan tebal 1 cm
dan etanol kualitas p.a sebagai pelarut dan blanko. Data serapan dibaca pada rentang panjang gelombang 290-330 nm dengan interval 2,5 nm. Menggunakan
metode perhitungan A.J. Petro 1981, dihitung nilai SPF dengan rumus:
Log SPF =
n- 1
.................................................................................. 6 SPF = Antilog SPF ............................................................................. 7
6. Formula emulgel
a. Formula
Formula standar: Formulation and Evaluation of Optimized Clotrimazole
Emulgel Formulations Yassin, 2014.
Tabel IV. Formula standar
Bahan Formula
Clotrimazole 1 g
Carbopol 934 1 g
Parafin cair 7,5 g
Tween 20 1 g
Span 20 1,5 g
Propilen glikol 5 g
Etanol 2,5 g
Metil paraben 0,03 g
Propil paraben 0,01 g
Purified water to 100 ml
Formula hasil modifikasi untuk 200 gram tersaji dalam tabel V.
Tabel V. Formula emulgel yang telah dimodifikasi
Formula 1
a b
ab
Ekstrak rimpang kencur 4 g
4 g 4 g
4 g
Carbopol
®
940 2 g
3 g 2 g
3 g Propilen glikol
10 g 10 g
25 g 25 g
Span 80 3 g
3 g 3 g
3 g Tween 80
2 g 2 g
2 g 2 g
TEA 1,5 g
1,5 g 1,5 g
1,5 g Parafin Cair
10 g 10 g
10 g 10 g
Metil Paraben 0,2 g
0,2 g 0,2 g
0,2 g Propil paraben
0,8 g 0,8 g
0,8 g 0,8 g
Aquadest mL 150 g
150 g 150 g
150 g b.
Pembuatan emulgel Carbopol
®
940 dikembangkan dalam 80 mL aquadest selama 24 jam.
Fase minyak dibuat dengan mencampurkan Span 80, parafin cair, propil paraben, dan ekstrak kencur di atas
waterbath pada suhu 50
o
C. Fase air dibuat dengan mencampur Tween 80 dengan propilen glikol yang sebelumnya telah
dicampur metil paraben di atas waterbath pada suhu 50
o
C. Fase minyak dan fase air dicampur bersama dengan sisa
aquadest, campuran di mixer pada kecepatan skala 1 selama 10 menit.
Emulsi selanjutnya dicampurkan ke dalam Carbopol
®
940 yang sebelumnya telah dikembangkan dengan
aquadest dengan kecepatan putar mixer pada skala 1 selama 10 menit. Trietanolamin ditambahkan ke dalam
campuran sampai pH 6, kemudian campuran diaduk kembali menggunakan mixer kecepatan skala 1 selama 5 menit.
7. Uji sifat fisik dan stabilitas emulgel sunscreen ekstrak kencur