Yogyakarta. Proses selanjutnya adalah pencucian dan pensortiran kulit P. americana
yang sesuai dengan langkah-langkah pembuatan simplisia. Tujuan dari pencucian adalah supaya kulit P. americana bersih dari daging buah serta terbebas
dari kotoran dan debu yang menenpel. Penyortiran bertujuan untuk mendapatkan kulit yang sesuai dengan ketentuan kulit yang bagus yaitu kulit yang masih segar
dan tidak busuk. Kulit buah P. americana yang telah terkumpul kemudian dipotong kecil dan diangin-anginkan terlebih dahulu. Kulit buah P. americana
kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu suhu 50 ˚C selama 24 jam. Setelah
kering kulit dibuat serbuk dan diayak dengan ayakan nomor 40. Pemilihan ayakan nomor 40 karena partikel serbuk kulit buah P. americana yang halus akan
mengendap pada saat maserasi sehingga akan mempengaruhi hasil ekstrak. Pernyataan tersebut berdasarkan teori bahwa pada saat melakukan ekstrak suatu
simplisia, tidak jarang terjadi bagian potongan yang sangat halus dari simplisia melewati penyaring sehingga dapat membentuk endapan Agoes, 2009
4. Pembuatan ekstrak etanol kulit buah
P. americana
Pembuatan ekstrak etanol kulit buah P. americana dilakukan dengan metode maserasi. Metode maserasi yang dilakukan peneliti dengan cara
memasukkan serbuk simplisia sebesar 40 g ke dalam labu erlenmeyer, yang kemudian dilakukan penambahan cairan penyari 200 mL berupa etanol 70
kemudian ditutup dan didiamkan selama 5 x 24 jam pada suhu ruang, jangan lupa dilakukan pengojokan sesekali. Setelah itu remaserasi selama 2 x 24 jam dengan
etanol 70 jangan lupa dilakukan penggojokan .
Filtrat hasil saringan dipindahan ke labu alas bulat untuk dievaporasi untuk menguapkan cairan penyari pada
proses maserasi. Hasil evaporasi dituangkan dalam cawan porselen yang telah ditimbang sebelumnya karena hasil ekstrak merupakan ekstrak kental yang
memiliki sifat lengket. Cawan porselen yang berisi larutan hasil evaporasi diuapkan di atas waterbath dengan suhu 80
C untuk mendapatkan ekstrak etanol kulit buah P. amerciana dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap, kemudian
dilakukan perhitungan rata-rata rendemen dari replikasi ekstrak etanol kulit buah P. americana
kental yang telah dibuat. Metode maserasi
dipilih dalam penelitian ini sebagai penyari simplisia
kulit buah P. americana untuk mengambil zat aktif yang terkandung di dalam kulit buah P. americana. Alasan peneliti menggunakan metode maserasi adalah
proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana. Berdasarkan teori bahwa prosedur ekstraksi dengan metode maserasi merupakan prosedur yang
sederhana dan merupakan metode yang sesuai untuk skala kecil dan skala industri Agoes, 2010.
Kulit buah P. americana diketahui menggandung senyawa golongan flavonoid Vinha dkk., 2013. Flavonoid yang merupakan golongan terbesar dari
senyawa golongan fenol bersifat polar sehingga akan banyak terdapat pada ekstrak etanol Hardiana, 2012. Pemilihan pelarut didasarkan pada kecocokan
antara zat aktif dengan larutan penyari sehingga zat aktif akan larut dan bercampur dengan cairan penyari Sasadara, 2013. Berdasarkan hal tersebut
maka peneliti menggunakan cairan penyari etanol 70, sebab diketahui bahwa cairan penyari etanol merupakan pelarut polar yang mampu menyari senyawa
flavonoid, selain itu pada ekstrak etanol biji P. americana diperoleh persen
protektif dari efek hepatoprotektif sebesar 76,8; 76,5; dan 72,4 Nopitasari, 2013. Berdasarkan penelitian Carpena dkk. 2011, bahwa biji P. americana
mengandung senyawa fenolik dari hasil isolasi dengan pelarut organik yang bersifat polar.
Parameter standarisasi ekstrak etanol kulit buah P. americana dilihat dari pencapaian bobot tetap dengan tujuan untuk menghitung sisa zat yang diperoleh
dengan bobot tetap setelah dilakukan penguapan di atas waterbath. Ekstrak dalam cawan porselen di timbang setiap dua jam hingga bobot tetap. Hasil dari proses
penguapan didapatkan hasil ekstrak etanol kulit buah P. americana tidak mengalami perubahan bobot ekstrak etanol, sehingga peneliti menganggap bahwa
ekstrak yang dihasilkan tidak mengandung pelarut penyari. Total ekstrak etanol kulit buah P. americana yang diperoleh adalah 44,8 gram dari 8 kali replikasi,
sehingga diperoleh rata-rata ekstrak etanol kulit buah P. americana sebesar 5,6 gram. Persen rendemen ekstrak etanol kulit buah P. americana dalam penelitian
ini sebesar 14 . Menurut Tensiska, Marsetio, dan Silvia, 2007 bahwa perhitungan rendemen untuk mengukur efektivitas jenis pelarut untuk
mengekstrak komponen yang terkandung. Hasil rendemen yang didapatkan 14 artinya bahwa efektivitas pelarut etanol 70 mampu mengekstrak kandungan
kulit buah P.americana sebesar 14
B. Uji Pendahuluan