nilai moral dalam novel Ramayana karya Sunardi D.M serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI.
Berdasarkan hasil analisis tokoh, Sri Windarti Susiani mendeskripsikan 17 tokoh dalam penelitiannya. Sedangkan untuk hasil penelitian mengenai
analisis nilai-nilai moral dalam novel yang ditelitinya, Sri Windarti Susiani menemukan ada 9 nilai moral. Nilai-nilai moral tersebut yaitu: mawas diri,
cinta, taat, setia, sabar, rela berkorban, bela negara, hormat kepada orang tua, dan menjaga kesucian diri.
B. Landasan Teori
Berikut ini adalah teori yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah: 1 sosiologi
sastra, 2 tokoh, 3 penokohan, 4 alur, 5 latar, 6 nilai-nilai moral, dan 7 relevansi dalam pembelajaran sastra di SMA.
1. Sosiologi Sastra
Dalam pandangan Wolf via Endraswara, 2013: 77, sosiologi sastra merupakan disiplin yang tanpa bentuk, tidak terdefinisikan dengan
baik, terdiri dari sejumlah studi-studi empiris dan berbagai percobaan pada teori yang agak lebih general, yang masing-masingnya hanya mempunyai
kesamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan hubungan sastra dengan masyarakat. Sebagai multidisiplin, maka ilmu-ilmu yang terlibat
dalam sosiologi sastra adalah satra dan sosiologi Ratna, 2013: 338. Ratna 2013: 339 mengemukakan bahwa secara definitif,
penelitian sosiologi sastra menggunakan te0ri-teori sastra dan sosiologi.
Dengan pertimbangan bahwa sosiologi sastra sudah menjadi suatu disiplin yang baru, yang dengan sendirinya sudah dievaluasi sepanjang periode
perkembangannya, maka sosiologi sastra pun mencoba menciptakan teori- teori yang secara khas lahir melalui kombinasi sastra dan sosiologi.
Kendati sosiologi dan sastra mempunyai perbedaan tertentu namun sebenarnya dapat memberikan penjelasan terhadap makna teks sastra
Laurenson dan Swingewood via Endraswara, 2013: 78. Menurut Endraswara 2013: 78, sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tak
lepas dari akar masyarakatnya. Dengan demikian, meskipun sosiologi dan sastra adalah dua hal yang berbeda namun dapat saling melengkapi
Endraswara, 2013: 78. Sosiologi sastra adalah pendekatan terhadap sastra yang
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan Sapardi, 1978: 2. Sapardi 1978: 2 mengemukakan bahwa ada dua kecenderungan utama dalam
telaah sosiologis terhadap sastra. Pertama, pendekatan yang berdasarkan pada anggapan bahwa sastra merupakan cermin proses sosial-ekonomis
belaka. Pendekatan ini bergerak dari faktor-faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra; sastra hanya berharga dalam hubungannya dengan
faktor-faktor di luar sastra itu sendiri. Kedua, pendekatan yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan.
Peneliti menggunakan pendekatan yang kedua dalam penelitian ini, yaitu pendekatan yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan
penelaahan. Penelitian ini menganalisis teks sastra untuk mengetahui