peristiwa, konflik, sikap, dan tingkah laku para tokoh dalam menghadapi peristiwa dan konflik itu.
6.4 Bentuk Nilai Moral yang Kuat
Kekuatan moral adalah kekuatan kepribadian seseorang yang mantap dalam kesanggupannya untuk bertindak sesuai dengan apa
yang diyakininya sebagai benar Suseno, 1989: 141. Menurut Suseno 1989: 142--150, sikap dan tindakan yang menunjukkan
nilai moral yang kuat yaitu: 1 kejujuran, 2 nilai-nilai otentik, 3 kesediaan untuk bertanggungjawab, 4 kemandirian moral, 5
keberanian moral, 6 kerendahan hati, dan 7 realistis dan kritis. 6.4.1
Kejujuran Kejujuran berhubungan dengan ketulusan hati dan
kelurusan hati. Suseno 1989: 142--143 mengemukakan bahwa bersikap terhadap orang lain, tetapi tanpa kejujuran
adalah kemunafikan dan sering beracun. Bersikap jujur kepada orang lain berarti dua sikap yaitu bersikap terbuka
dan bersifat fair. Bersikap terbuka adalah kita selalu muncul
sebagai diri kita sendiri kita berhak atas batin kita. Yang dimaksud terbuka bukan berarti pertanyaan orang lain berhak
mengetahui perasaan dan pikiran kita, sehingga tidak pernah menyembunyikan dengan apa yang kita perlihatkan. Yang
kedua bersifat fair wajar, yaitu memperlakukan menurut
standar-standar yang dipergunakan orang lain terhadap dirinya.
6.4.2 Nilai-nilai otentik
Otentik berarti kita menjadi diri sendiri. Otentik berarti asli. Manusia otentik adalah manusia yang menghayati,
menunjukkan dirinya sesuai dengan keasliannya, dengan kepribadian yang sebenarnya Suseno, 1989: 143.
6.4.3 Kesediaan untuk bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti suatu sikap terhadap tugas yang
membebani kita.
Kita merasa
terikat untuk
menyelesaikannya, demi tugas itu sendiri. Bertanggung jawab berarti: 1 kesediaan untuk
melakukan apa yang harus dilakukan, dengan sebaik mungkin, 2 mengatasi segala etika peraturan, 3 wawasan
orang yang bertanggung jawab tidak terbatas, tidak hanya terbatas pada apa yang menjadi urusan dan kewajibannya,
tetapi juga bertanggung jawab di mana saja diperlukan, dan 4 kesediaan unruk diminta, dan untuk memberikan,
pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan, atas pelaksanaan tugas dan kewajiban Suseno, 1989: 145--146.
6.4.4 Kemandirian moral
Kemandirian moral berarti bahwa kita tak pernah ikut- ikutan saja dengan pelbagai pandangan moral dalam