F. Keabsahan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes tertulis dan daftar pedoman wawancara siswa.  Agar data  yang diperoleh valid dan sesuai
dengan  penelitian  maka  instrumen  perlu  diuji  terlebih  dahulu.  Instrumen penelitian  diuji  oleh  ahli  yang  berkompeten  dalam  bidangnya.  Dalam  hal  ini
ahli yang di tunjuk adalah dosen pembimbing dan guru matematika kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
G. Metode Analisis Data
Analisis  data  dilakukan  untuk  menelaah  seluruh  data  yang  telah diperoleh  selama  penelitian  agar  data  tersebut  dapat  memberikan  informasi
yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menyelesaikan masalah dalam  penelitian.  Data  yang  dianalisis  pada  penelitian  ini  adalah  hasil  tes
tertulis siswa, uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil wawancara. Metode analisis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Hasil Tes Tertulis Siswa
Data  yang  dianalisis  pada  tahap  ini  adalah  hasil  tes  tertulis  siswa yang  digunakan  untuk  melihat  hasil  belajar  siswa.  Setelah  peneliti
mendapat lembar pekerjaan siswa, peneliti akan mengecek kualitas jawaban siswa dengan mengoreksi jawaban tersebut menggunakan rubrik penskoran
yang  telah  dibuat,  dapat  dilihat  pada  lampiran  B.2.  Jumah  skor  tertinggi menurut  rubrik  penskoran  tersebut  adalah  50.  Sehingga  apabila  skor  akan
diubah  menjadi  sebuah  nilai  maka  jumlah  skor  yang  diperoleh  siswa tersebut harus dikalikan 2.
Untuk melihat kemampuan siswa kelas VIII C dalam menyelesaikan soal,  terlebih  mengenai  sejauh  mana  siswa  dapat  menyelesaikan  soal
dengan  benar,  maka  untuk  masing-masing  soal  dapat  dicari  persentase keberhasilan  siswa  menjawab  benar.  Hal  tersebut  dapat  dilakukan  dengan
cara  menjumlahkan  skor  semua  siswa  pada  masing-masing  nomor  soal kemudian  dibandingkan  dengan  skor  maksimal  masing-masing  soal  skor
maksimal dikalikan dengan jumlah siswa. Selanjutnya  adalah  melihat  ketuntasan  dari  hasil  pekerjaan  siswa.
Data  nilai  siswa  yang  diperoleh,  kemudian  diurutkan  dari  yang  terendah sampai  yang  tertinggi.  Setelah  diurutkan  akan  dikelompokkan  siswa  yang
sudah  mencapai  KKM  ataupun  yang  belum  nilai  KKM  =  77.  Selain pengelompokan siswa berdasarkan KKM,  siswa juga  akan dikelompokkan
berdasarkan  kelompok  siswa  dengan  kemampuan  rendah,  sedang  dan tinggi. Pengelompokan tersebut diperoleh dengan langkah sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Klasifikasi Kemampuan Berdasarkan Tingkat Rendah, Sedang, dan Tinggi
Tingkatan Keterangan
Rendah Sedang
Tinggi
Langkah  selanjutnya  setelah  dilakukan  pengelompokan  siswa berdasarkan  KKM  dan  tingkat  kemampuan  maka  dipilih  masing-masing
satu  perwakilan  siswa  secara  acak  dari  masing-masing  kelompok  untuk melakukan wawancara.
2. Analisis  Uraian  Langkah  Pengerjaan  Soal  Tes  Tertulis  dan  Hasil
Wawancara Analisis  pada  tahap  ini  merupakan  analisis  yang  bertujuan  untuk
mengetahui  tingkat  pemahaman  langkah  siswa  dalam  menyelesaikan  soal. Peneliti  akan  menelaah  uraian  jawaban  siswa  dengan  memperhatikan
langkah-langkah penyelesaiannya. Dalam menganalisis hal tersebut peneliti membandingkan  uraian  jawaban  siswa  dengan  langkah  penyelesaian  soal
matematika yang dikemukakan oleh U. Sumarno 2003 dan Polya 1973, yaitu melihat apakah:
a. Siswa  memahami  soal.  Siswa  harus  membaca  soal  yang  akan
diselesaikan  dengan  teliti  agar  dapat  memahami  soal  dengan  baik, mengetahui unsur-unsur yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  apakah  siswa  menuliskan  unsur- unsur  yang  diketahui  secara  lengkap  dan  benar.  Sedangkan  melalui
wawancara,  peneliti  dapat  menanyakan  apakah  siswa  benar-benar memahami dan mengetahui maksud dari soal.
b. Merencanakan  penyelesaian  soal,  siswa  membuat  perencanaan  untuk
menyelesaikan soal yang akan diselesaikan dengan memperkirakan dan merumuskan  langkah  penyelesaiannya  maupun  dengan  memodelkan
soal yang ada.
Hal tersebut dapat dilihat apakah siswa menyelesaikan soal yang diberikan dengan menuliskan langkah penyelesaian dengan lengkap dan
benar.  Sedangkan  untuk  soal  no  5  dan  6  apakah  siswa  dapat memodelkan permasalahan yang diberikan dengan benar.
c. Melaksanakan rencana tersebut, siswa menyelesaikan soal berdasarkan
rencana  yang  dibuat  dengan  menggunakan  informasi  dan  data  yang diketahui  serta  pengetahuan  dan  keterampilan  yang  dimiliki  untuk
mendapat jawaban soal yang dihadapi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil akhir yang diperoleh siswa,
apakah  sudah  sesuai  dengan  langkah  pengerjaan  yang  dilakukan  atau tidak  dan  apakah  siswa  dapat  menyelesaikannya  sampai  mendapat
jawaban yang tepat. d.
Melihat kembali kebenaran penyelesaian soal yang telah dibuat, siswa memeriksa kembali  terhadap proses  penyelesaian  yang dilakukan serta
kemungkinan  mendapatkan  cara  penyelesaian  yang  berbeda.  Hal  ini dapat  dilihat  dari  ketelitian  dan  kebenaran  jawaban  siswa.  Siswa  yang
menjawab benar, kemungkinan besar juga melakukan pengecekan akan jawabannya.  Akan  tetapi  hal  tersebut  juga  akan  dipastikan  melalui
wawancara. Selain  menganalisis  mengenai  langkah  penyelesaian  soal,  peneliti  juga
menganalisis  tingkat  pemahaman  siswa  dalam  menyelesaikan  soal.  Analisis tersebut  dilakukan  dengan  membandingkan  uraian  jawaban  siswa  dengan
tingkatan pemahaman menurut taksonomi SOLO.
Tabel 3. 4 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO
No. Tingkatan
Keterangan Jawaban Siswa
1 Pre-
structural Siswa  tidak  memberikan  jawaban
apapun  atau  memberikan  jawaban tetapi tidak relevan dengan masalah.
Siswa  tidak  memahami  masalah yang diberikan.
Tidak ada jawaban Memberikan  jawaban  tetapi
tidak relevan
dengan masalah.
2 Uni-
structural Siswa-siswi mencoba menjawab
pertanyaan secara terbatas, dengan cara memilih satu penggal informasi
yang ada. Memahami soal dengan
menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan
baik.
3 Multi-
structural Siswa-siswi memiliki kemampuan
merespon masalah dengan beberapa strategi yang terpisah. Banyak
hubungan yang dapat siswa-siswi buat, namun hubungan-hubungan
tersebut belum tepat. Memahami soal dan dapat
merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
4 Relational
Siswa-siswi yang merespon suatu tugas berdasarkan konsep-konsep
yang terintegrasi, menghubungkan semua informasi yang relevan.
Memahami soal dengan benar dan dapat
merencanakan serta menyelesaikan soal dengan
baik.
5 Extended
Abstract Siswa-siswi dapat memberikan
beberapa kemungkinan konklusi. Prinsip abstrak digunakan untuk
menginterpretasikan fakta-fakta konkret dan respon yang tepat yang
terpisah dengan konteks. Memahami soal dengan
benar, dapat merencanakan, dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan
data dan proses yang lain sehingga mampu
memperoleh generalisasi yang baru.
Wawancara  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  perekam  suara. Hasil  rekaman  wawancara  dengan  siswa  kemudian  ditulis  atau
ditranskipkan.  Selanjutnya  dari  poin-poin  penting  hasil  wawancara  yang sudah  dibuat  digunakan  sebagai  data  yang  akan  diverifikasi  untuk
disimpulkan  mengenai  tingkat  pemahaman  yang  dimiliki  siswa  dalam menyelesaikan soal matematika.
Analisis  hasil  wawancara  dilakukan  dengan  mencermati  hasil wawancara  setelah  wawancara  dilakukan.  Wawancara  sebelumnya  juga
telah  diarahkan  untuk  mengkonfirmasi  penyelesaian  soal  tes  tertulis  dan
pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Langkah selanjutnya adalah  peneliti  akan  mengkombinasi  cuplikan  wawancara  dengan  uraian
jawaban  siswa  dan  kemudian  menganalisis  secara  utuh  dengan  kembali membandingkan dengan langkah penyelesaian soal matematika menurut U.
Sumarno  dan  Polya  serta  dengan  tingkat  pemahaman  menurut  taksonomi SOLO.
H. Rencana Pelaksanaan Penelitian