Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siswa : “ saya masih ragu bu, saya bisa menggambar tetapi saya tidak tahu jenis segitiganya “ Peneliti : “ coba perhatikan lagi, kira-kira bentuknya segitiga apa ?” Siswa : “ kayaknya sih segitiga siku-siku” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut belum sepenuhnya memahami soal . Ia mampu memberikan jawaban dengan bahasa sendiri tetapi ia ragu dalam memberikan alasan atas jawabannya tersebut. c. Kategori Rendah Gambar 4.5 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Written Text Pada Kategori Rendah  Subjek 3 Peneliti : “coba perhatikan soal no.2 ” Siswa : membaca soal Peneliti : “ coba jelasin kenapa jawaban kamu cuma begitu aja?” Siswa : “saya kira cuma disuruh gambar aja bu,hehehe” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut tidak memahami soal . Ia memberi jawaban seadanya saja. Ia tidak memberikan argumen atas jawaban yang ia berikan. Hal ini berarti siswa belum mampu memenuhi indikator written text. 3. Kemampuan Komunikasi Matematis pada materi Segiempat dan Segitiga MTs Daarul Hikmah Pamulang tahun ajaran 20152016 berkaitan dengan aspek Drawing Berikut cuplikan wawancara siswa yang menyelesaikan soal indikator Drawing. a. Kategori Tinggi Gambar 4.6 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Drawing Pada Kategori Tinggi  Subjek 4 Peneliti : “ coba perhatikan soal no.5 “ Siswa : membaca soal Peneliti : “ coba cek jawabanmu apakah sudah benar atau belum? “ Siswa : “ iya bu “ Peneliti : “ ada berapa persegi panjang untuk menghitung luas bangun tersebut ?” Siswa : “ ada 4 persegi panjang bu Peneliti : “ berapa ukuran panjang dan lebar masing-masing persegi panjang tersebut?” Siswa : “ bangun pertama ukuran sisinya 4x4 cm, bangun kedua ukuran panjangnya 3 cm dan lebarnya 2 cm, bangun ketiga ukuran panjangnya 4 cm dan lebarnya 3 cm, bangun keempat ukuran panjangnya 5 cm dan lebarnya 3 cm ” Peneliti : “kalau begitu, berapa luas total bangun tersebut?” Siswa : “ 49 cm 2 bu” Peneliti : “kalau kelilingnya?” Siswa : “ 44 cm bu” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut memahami soal . Ia mampu membagi gambar tersebut menjadi beberapa gambar kemudian menyelesaikan perhitungan dengan benar. Hal ini berarti siswa sudah mampu memenuhi indikator drawing. b. Kategori Sedang Gambar 4.7 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Drawing Pada Kategori Sedang  Subjek 5 Peneliti : “ coba perhatikan soal no.5 “ Siswa : membaca soal Peneliti : “ coba cek jawabanmu apakah sudah benar atau belum? “ Siswa : “ saya cuma tahu cara menghitung kelilingnya tetapi tidak tahu cara menghitung luasnya “ Peneliti : “ kenapa kok ga tahu ?” Siswa : “ saya bingung membagi gambarnya,kayaknya keterangannya kurang deh bu” Peneliti : “ ah masa sih, coba kamu baca lagi keterangannya” Siswa : “ ya udah bu nanti saya coba kerjakan lagi” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut belum sepenuhnya memahami soal . Ia hanya mampu menjawab sebagian pertanyaan yang diberikan. c. Kategori Rendah Gambar 4.8 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Drawing Pada Kategori Rendah  Subjek 6 Peneliti: “coba perhatikan soal no.3a” Siswa : membaca soal Peneliti: “menurut kamu gambar sketsanya seperti apa?coba gambarkan” Siswa : menggambar sketsa taman dan kolam Peneliti: “yakin gambarnya seperti itu?” Siswa : “ga yakin bu,hehehe” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut tidak memahami soal . Ia tidak yakin dalam membuat sketsa gambar dari soal tersebut dan sketsa gambar yang ia buat pun salah. Hal ini berarti siswa belum memenuhi indikator drawing. 4. Kemampuan Komunikasi Matematis pada materi Segiempat dan Segitiga MTs Daarul Hikmah Pamulang tahun ajaran 20152016 berkaitan dengan aspek Mathematical Expression Berikut cuplikan wawancara siswa yang menyelesaikan soal indikator Mathematical Expression. a. Kategori Tinggi Gambar 4.9 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Mathematical Expression Pada Kategori Tingg  Subjek 7 Peneliti : “ coba perhatikan soal no.3b “ Siswa : membaca soal Peneliti : “ bagaimana model matematika dari soal tersebut? “ Siswa : “ P = l+2 dan P = 3 x d 1 , nah karena d 1 = 3m maka panjangnya 9 m. Kalau panjangnya 9 m berarti lebarnya 7 m “ Peneliti : “ kalau begitu bisakah kamu menghitung luas taman diluar kolam ?” Siswa : “ bisa bu, luas taman diluar kolam 60 m 2 ” Peneliti : “ dapat luasnya 60 m 2 darimana?” Siswa : “ kan rumus untuk mencari luas taman diluar kolam= luas taman- luas kolam. Dihitung nanti hasilnya 60 m 2 ” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut memahami soal . Ia mampu mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakannya ke dalam bahasa atau simbol matematika dan menyelesaikan perhitungan dengan benar. Hal ini berarti siswa sudah mampu memenuhi indikator mathematical expression. b. Kategori Sedang Gambar 4.10 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Mathematical Expression Pada Kategori Sedang  Subjek 8 : Peneliti : “ coba perhatikan soal no.4 “ Siswa : membaca soal Peneliti : “bagaimana model matematika dari soal tersebut? “ Siswa : siswa menuliskan jawabannya Peneliti : “ loh kenapa jawaban kamu cuma sampai situ ?” Siswa : “ saya pahamnya cuma sanpe situ aja bu,nerusinnya bingung ” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut belum sepenuhnya memahami soal . Ia mampu hanya mampu menuliskan model matematikanya tetapi tidak mampu melakukan penyelesaiannya. c. Kategori Rendah Gambar 4.11 Salah Satu Jawaban Siswa Untuk Soal Mathematical Expression Pada Kategori Renda  Subjek 9 Peneliti : “coba perhatikan soal no.4” Siswa : membaca soal Peneliti : “coba tuliskan model matematikanya” Siswa : menuliskan jawabannya Peneliti : “kenapa kamu cuma jawabnya seperti itu?” Siswa : “saya ga paham bu, jadi saya Cuma bisa jawab itu aja” Dari jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa tersebut belum memahami soal. Ia hanya mampu memberikan jawaban sebatas yang ia tahu saja. Hal ini berarti siswa belum mampu memenuhi indikator mathematical expression. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan hasil tes dan wawancara untuk mendeskripsikn kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang. Tes kemampuan komunikasi matematis berjumlah 6 butir soal yang diberikan kepada 100 orang siswa. Hasil tes menjadi patokan untuk mengelompokkan siswa ke dalam tiga tingkat kemampuan siswa yaitu tinggi, sedang dan rendah. Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa secara keseluruhan adalah 65,78. Sedangkan nilai rata-rata pada indikator written text, drawing dan mathematical expression berturut-turut adalah 4,8 ; 5,41; dan 5,63. Indikator mathematical expression memiliki niilai rata-rata lebih besar dibandingkan indikator yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan untuk mengekspresikan konsep matematika serta menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika. Secara keseluruhan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang berada dalam kategori sedang, terlihat dari masing-masing indikator kemampuan komunikasi matematis, jumlah siswa yang berada pada kategori sedang lebih banyak dari kategori rendah dan tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi siswa kelas VII MTs Daarul Hikmah Pamulang berada dalam kategori sedang. Hal ini berarti siswa belum sempurna dalam menjawab soal komunikasi matematis pada setiap indikator. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya :Dari 100 orang siswa yang diteliti, jumlah siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis siswa kategori tinggi ada 34 siswa, kategori sedang ada 57 siswa dan kategori rendah ada 9 siswa. Siswa pada kategori tinggi mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, diantaranya mereka mampu menjelaskan hasil jawaban mereka dengan bahasa mereka sendiri, mereka juga mampu menggambar dan menuliskan keterangan pada gambar dengan tepat selain itu mereka mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa ataupun simbol matematika. Siswa pada kategori sedang mempunyai kemampuan komunikasi yang hampir memenuhi, sebagian besar mereka menuliskan jawaban hanya saja jawaban mereka kurang lengkap. Siswa pada kategori rendah kurang mampu menggunakan informasi yang mereka peroleh dari soal sehingga menghambat bahkan membuat mereka tidak dapat mengemukakan ide-ide matematisnya sehingga soal tidak terselesaikan dengan baik, selain itu mereka kurang cermat dan teliti dalam menggambar sketsa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. 1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, data penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa.. 2. Bagi siswa, apabila berada dalam kategori rendah dan sedang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis nya gara mendapat nilai yang lebih baik lagi. 3. Bagi sekolah diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi guru matematika untuk mempelajari hasil penelitian yang telah di lakukan peneliti sebagai bahan pertimbangan peningkatan kemampuan komunikasi matematis 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meneliti analisis kemampuan komunikasi matematis atau pun kemampuan komunikasi secara umum lainnya. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ridwan Sani. Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Awa, Ali dkk. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa dalam Memahami Volume Bangun Volume Ruang Sisi Datar. Gorontalo : Jurnal Matematika Universitas Negeri Gorontalo, 2013. Depdiknas,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2006 Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara, 2005. Humonggio, Ingko. Deskripsi kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa. Gorontalo : Jurnal Matematika Universitas Negeri Gorontalo, 2013. Ina V.S Mullis, et.al., TIMSS 2011 International Results In Mathematics. USA: TIMSSPIRLS International Study Center, 2012. Kadir. Statistika terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015. Kemendikbud, Buku Guru Matematika SMPMts Kelas VII. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013. Mahmudi, Ali. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal MIPA UNHALU: Vol.8, No. 1, 2009. Majid, Abdul. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media, 2014. OECD. Pisa 2012 Result In Focus :What 15-year-olds Know And What They Can Do With What They Know. AS:OECD, 2014. Purwanto,Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Rosdakarya, 2008. Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2007. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana, 2011. Satriawati, Gusni. Pembelajaran dengan Open Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP. Jakarta : CeMED Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. 1, 2006. Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, PPPPTK Matematika, 2009. Suarta, I Gusti Putu dan I Made Suarjana, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi Matematika. Bali: Lembaga Pendidikan Universitas Pendidikan GANESHA, 2007. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta, 2008. Suhendra. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 Sumarmo, Utari, Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan, Bandung: UPI Press, 2008. -------------. Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa Sekolah Menengah. Artikel Penelitian: FMIPA UPI, 2006. Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013. Umar,Wahid. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis DalamPembelajaran Matematika. Bandung : Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1, 2012. Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.