Materi Segiempat dan Segitiga Segiempat

Layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan dua diagonal yang saling tegak lurus. D A C B Sifat-sifat layang-layang diantaranya : a. Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang b. Dua pasang sisi layang-layang adalah sama panjang c. Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus d. Dua pasang sudut yang berhadapan sama besar

b. Segitiga

Segitiga adalah poligon bidang yang dibentuk dari empat sisi yang saling berpotongan pada satu titik. Macam-macam segitiga dantaranya : 1. Menurut panjang sisinya, ada 3 macam yaitu : a. Segitiga sebarang yaitu segitiga yang panjang sisinya tidak sama panjang b. Segitiga samasisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang c. Segitiga samakaki yaitu segitiga yang dua sisinya sama panjang 2. Menurut besar sudutnya, ada 3 macam segitiga yaitu : a. Segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya lancip atau besar sudutnya kurang dari b. Segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya tumpul atau besar sudutnya lebih dari c. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya siku- siku atau besar sudutnya Berikut disajikan rincian-rincian tentang berbagai bangun datar yang telah disebutkan di atas. Gambar Rumus Luas Rumus Keliling Jumlah Sisi Persegi s s s x s 4 x s 4 Persegi Panjang l p p x l 2 p+l 4 Jajar Genjang s a a x t 2 a+s 4 Layang- layang 4 Belah ketupat 4 Trapesium 4 t Segitiga 3

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa referensisebagai pendukung diantaranya : 1. Ingko Humonggio 2013 dengan judul penelitian “Deskripsi Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa masih rendah. 2. Fatmawati Taduegu 2013 dengan judul penelitian “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Gorontalo pada Materi Statistika”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa kelas XI SMA Negeri 2 Gorontalo berada pada kategori sedang.

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan bahasa yang universal dimana bahasa, simbol- simbol dan segala hal yang berhubungan dengan matematika banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak dimana siswa dalam pembelajaran tidak dihadapkan langsung pada objek yang sebenarnya. Terdapat beragam pengertian matematika, bergantung pada bagaimana seseorang memandang dan memanfaatkan matematika dalam kehidupannya, baik dalam bentuk sederhana, bersifat rutin dan mungkin dalam bentuknya yang sangat kompleks. Sebelumnya kita telah ketahui bahwa matematika merupakan ratu ilmu pengetahuan, namun masih banyak siswa yang merasa bosan dan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Hal ini dikarenakan metode mengajar guru yang kurang bervariasi, juga pembelajaran yang berpusat kepada guru sehingga siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Terkadang setelah siswa menerima pembelajaran yang diberikan, masih banyak yang tidak mengetahui penggunaan pengetahuan yang telah didapatnya juga siswa merasa kesulitan untuk menentukan langkah awal apa yang mesti dilakukan dari informasi yang terdapat dalam soal. Informasi yang diperoleh dari soal tersebut pun tidak dimodelkan dalam bentuk matematika berupa notasi, gambar, grafik dan aljabar. Berdasarkan hasil PISA dan TIMSS dapat dilihat bahwa siswa hanya mampu memecahkan permasalahan untuk masalah matematika yang sangat sederhana dan juga hanya mampu menjawab soal-soal yang biasa diajarkan dalam konteks permasalahan rutin dan familiar dan yang tidak mencapai rata- rata adalah karena disebabkan kurangnya penerapan pemahaman dalam situasi yang lebih kompleks sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan masalah langkah demi langkah dan juga kurang mampu mengkomunikasikan pemahaman mereka dalam berbagai situasi. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 yang tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan menetapkan kecakapan atau kemahiran matematika siswa SDMI sampai SMAMA yang diharapkan tercapai dalam belajar matematika yang diantaranya adalah kemampuan mengkomunikasikan gagasan, simbol, tabel, grafik, atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah. 34 Dari penjabaran di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. 34 Ali Mahmudi, “Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika”, Jurnal MIPA UNHALU: vol.8, no. 1, 2009, h.3