Pengertian Komunikasi Matematis Kemampuan Komunikasi Matematis

Mengenai komunikasi matematis, Greenes dan Schulman mengutarakan, bahwa komunikasi matematis merupakan: 1 kekuatan sentral bagi siswa untuk merumuskan konsep dan strategi matematik, 2 modal dalam keberhasilan siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematik, 3 wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk meyakinkan yang lain. 21 Sedangkan Suhendra mendefinisikan kemampuan komunikasi matematis adalah suatu kemampuan untuk mengungkapkan ide atau gagasan matematis dengan bahasa sendiri. 22 Baroody berpendapat bahwa pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematika melalui 5 aspek komunikasi yaitu: 1 Representasi Representing Konsep yang mempunyai beberapa pengertian. Ia adalah proses sosial dari „representing’. Representasi baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep-konsep ideology yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang konkrit. 2 Mendengar Listening Siswa dapat menangkap suara dengan telinga kemudian memberi respon terhadap apa yang di dengar. Siswa akan mampu memberikan respon atau komentar dengan baik apabila telah mendengar dan menyimak penjelasan dengan baik. 3 Membaca Reading Melalui membaca siswa mengkontruksi makna matematika. Membaca tidak hanya melafalkan sajian tertulis saja, tetapi dengan menggunakan pengetahuannya, minatnya, nilainya, membaca dapat mengembangkan makna yang termuat di dalam teks yang sedang dibaca. 4 Berdiskusi Discussing 21 Wahid Umar, Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis DalamPembelajaran Matematika, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1, Februari 2012 22 Suhendra, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 h. 7.22. Merupakan kegiatan pertukaran pemikiran mengenai suatu masalah. Siswa dikatakan mampu berdiskusi dengan baik apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar dan keberanian. 5 Menulis Writing Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis kedalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang melalui tulisannya. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. 23 Dengan demikian kemampuan komunikasi matematika mengandung arti kemampuan siswa dalam matematika yang meliputi kemampuan membaca, menyimak, berdiskusi, menelaah, mengevaluasi ide, symbol, istilah, serta informasi matematika. Dalam prosesnya siswa dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk meyakinkan bagi yang lain melalui komunikasi matematika siswa diharapkan mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan grafik, tabel, atau strategi untuk menjelaskan hasil pemikirannya. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan komunikasi matematis, antara lain: 24 1 Pengetahuan prasyarat prior knowledge Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. jenis kemampuan yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. 2 Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis. 23 Umar, op. cit., 24 Satriawati, op. cit., h. 111 Dalam komunikasi matematik kemampuan membaca, diskusi, dan menulis dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat mempertajam pemahaman NCTM. Diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua level NCTM. 3 Pemahaman matematik mathematical Knowledge. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi matematis adalah suatu proses interaksi dalam kegiatan pembelajaran matematika, dimana siswa bisa saling menyampaikan ide-ide matematika baik secara lisan maupun tulisan yang meliputi keahlian membaca, mendengarkan, diskusi, menjelaskan, menulis, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi matematika.

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Indikator komunikasi matematis sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas untuk melihat sejauh mana kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa. Adapun indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Pada dokumen peraturan dirjen dikdasmen no 506CPP2004, dijelaskan bahwa komunikasi merupakan kompetensi yang ditujukan siswa dalam mengkomunikasikan gagasan matematika. Menurut dokumen diatas indikator yang menunjukkan komunikasi matematik antara lain adalah : 1 Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram. 2 Mengajukan dugaan conjectures 3 Melakukan manipulasi matematika. 4 Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi. 5 Menarik kesimpulan dari pernyataan. 6 Memeriksa kesahihan suatu argument. 7 Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. 25 Indikator komunikasi matematis yang diungkapkan NCTM diantaranya adalah: 1 Mengungkapkan ide-ide atau gagasan secara tulisan maupun lisan dan mendemonstrasikan serta menggambarnya secara visual. 2 Memahami dan mengevaluasi ide matematika secara lisan dan bentuk visual lainnya. 3 Menggunakan istilah, notasi matematika dan struktur-strukturny dalam menyajikan suatu ide, menggambarkan hubungan dan model situasi. 26 Sumarmo menyatakan bahwa kegiatan yang tergolong dalam komunikasi matematis diantaranya adalah: 27 1 Menghubungkan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata kedalam bahasa, simbol, ide atau model matematik. 2 Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan maupun tulisan dengan benda nyata, gambar, diagram, grafik, dan aljabar. 3 Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis hal-hal tentang matematik. 4 Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis. 5 Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. 6 Mengungkapkan atau menjelaskan suatu uraian atau paragraf matematika yang telah dipelajari menggunakan bahasa sendiri. Sementara itu indikator kemampuan komunikasi matematika siswa dalam bentuk komunikasi tertulis, mengikuti aspek komunikasi yang diukur menurut Qohar, 49-50 adalah sebagai berikut : 28 25 Shadiq, op. cit. h. 14 26 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar, jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013, Cet. 1, h. 213 27 Utari Sumarmo, Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan, Bandung: UPI Press, 2008, cet ke-1,h. 684 28 Ali, op. cit., h.5 1 Menyatakan dan mengilustrasikan ide matematika ke dalam bentuk model matematika. 2 Menyatakan dan mengilustrasikan suatu model matematika menjadi bentuk ide matematika. Menurut Gusni Satriawati, komunikasi matematis terdiri dari tiga kategori yaitu Written Text, Drawing, dan Mathematical Expression. 29 Indikator kemampuan komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator menurut Gusni Satriawati. 1 Written Text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, memuat model situasi atau persoalan menggunakan model matematika dalam bentuk: lisan, tulisan, kongkrit, grafik, dan aljabar, menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari, mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat konjektur, menyusun argumen dan generalisasi. 2 Drawing, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-ide matematika, dan sebaliknya. 3 Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 29 Satriawati, op. cit., h. 111

c. Materi Segiempat dan Segitiga

a. Segiempat

Segiempat adalah poligon bidang yang dibentuk dari empat sisi yang saling berpotongan pada satu titik. 30 Macam-macam bangun segiempat diantaranya: 1. Persegi panjang Persegi panjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang serta sisi-sisi yang berpotongan membentuk sudut D C A B Sifat-sifat persegi panjang : 31 a. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Pada persegi panjang ABCD, sisi AB dan CD sejajar dan sama panjang. Demikian juga sisi AD dan BC sejajar dan sama panjang. b. Semua sudutnya sama besar dan besar setiap sudut nya Pada persegi panjang ABCD, c. Memiliki dua diagonal yang sama panjang. Pada persegi panjang ABCD, AC = BD 2. Persegi 30 Kemendikbud, Buku Guru Matematika SMPMts Kelas VII, Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013, h. 300 31 Ibid., h. 307.