Identifikasi Bakteri pada Sampel Jajanan Siomay dengan Media EMB dan SSA dan Pewarnaan Gram
47
Tabel 4.3 Identifikasi Bakteri Berdasarkan Warna Koloni yang Dihasilkan pada Setiap Sampel
Sampel Media EMB
Media SSA 1
Ungu, hijau kilap logam Pink
2 -
- 3
Ungu, hijau kilap logam Pink, Putih bertitik hitam
4 Ungu,
pink, hijau kilap logam Pink, putih
5 Hijau kilap logam
, ungu Pink, putih bertitik hitam
Pada media EMB dapat digunakan untuk isolasi dan differensiasi bakteri enterik atau
Coliform. Menurut Brooks dalam Mikrobiologi kedokteran 2012 bakteri yang diinokulasi pada media EMB menghasilkan koloni ungu kehitaman
dengan kilap hijau logam merupakan bakteri Escherichia coli¸ sedangkan koloni
berwarna pink merupakan bakteri Klebsiella sp dan Enterobacter aerogenes.
61
Menurut Brooks 2012 menyatakan bahwa media EMB mengandung laktosa sehingga dapat membedakan golongan bakteri dengan kemampuan dalam
memfermentasi laktosa, bakteri yang dapat memfermentasi laktosa salah satunya adalah
Escherichia coli, bakteri ini merupakan bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dengan cepat dan memproduksi banyak asam sehingga dapat menghasilkan
warna koloni hijau kilap logam. Selain Escherichia coli, bakteri Enterobacter
aerogenes dan Klebsiella sp juga dapat memfermentasi laktosa tetapi tidak secepat Escherichia coli karena pada bakteri Enterobacter aerogenes dan Klebsiella sp
memiliki sifat produksi asam lemah sehingga koloni yang terbentuk berwarna pink
sesuai dengan sifat asam yang dibentuk.
28, 61
Hasil isolasi pada media EMB diperoleh hasil bahwa terdapat 4 dari 5 sampel siomay mengandung
Escherichia coli dengan koloni hijau kilap logam sebesar 80, akan tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sakila dan Mointi 2013
melakukan penelitian terhadap 9 sampel bakso tusuk dengan menggunakan metode MPN dan diperoleh hasil bahwa hanya 1 dari 9 sampel sebesar 11 yang
teridentifikasi Escherichia coli artinya hanya sedikit terjadinya cemaran oleh
Escherichia coli.
55
Berdasarkan laporan BPOM tahun 2011 yang melakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap PJAS yang diambil dari 866 sekolah diperoleh hasil
48
cemaran makanan PJAS yang tercemar oleh bakteri Escherichia coli sebanyak 149
sampel sebesar 3,10. Penelitian juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten Tangerang melakukan pemeriksaan pada 159 sampel makanan yang diambil dari
makanan jajanan sekolah di kabupaten Tangerang didapatkan hasil sekitar 37,1 telah tercemar bakteri
Escherichia coli. Penelitian juga dilakukan oleh Erna Sofiana 2012 bahwa dari 18 kantin di Sekolah Dasar kecamatan Tapos Depok diperoleh
hasil bahwa makanan jajanan sebagian besar masih terkontaminasi Escherichia coli
sebesar 38,9.
20, 58
Menurut Tankeshiwar Acharya 2013 bakteri yang diinokulasi pada media SSA berwarna putih transparan yang menunjukan bakteri
Shigella sp dan putih bertitik hitam merupakan bakteri
Salmonella sp. Warna koloni putih transparan pada media SSA disebabkan bakteri yang tumbuh pada media tersebut tidak mampu
memfermentasi laktosa, bakteri Salmonella sp dapat memecah asam amino yang
mengandung sulfur maka terbentuklah endapan garam FeS yang berwarna hitam sehingga didapatkan warna hitam pada bagian tengah koloni. Oleh karena itu media
SSA merupakan media differensial antara Samonella sp dan Shigella sp.
29, 38,
Hasil isolasi pada media SSA didapatkan hasil bahwa setiap sampel makanan siomay terdapat bakteri
Salmonella sp berjumlah 2 dari 5 sampel dengan koloni putih dengan titik hitam sebesar 40. Penelitian lain dilakukan oleh Mega Mirawati dkk
2014 dengan 28 sampel jajanan di kantin Sekolah Dasar ditemukan 10 sampel telah terkontaminasi oleh
Salmonella sp sebesar 35,7. Penelitian yang sama dilakukan oleh BPOM tahun 2011 melakukan sampling terhadap pangan jajanan anak sekolah
PJAS dari 866 sekolah diperoleh hasil 13 sampel telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella sp sebesar 0,27.
53
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunarti dan Lalu Srigede 2015 melakukan penelitian terhadap 5 sampel jajanan cilok dan didapatkan hasil
penelitian bahwa ke-5 sampel tersebut tidak ditemukannya bakteri Salmonella sp
pada jajanan cilok artinya bahwa sampel jajanan cilok tidak terkontaminasi oleh bakteri
Salomonella sp.
56
49
Menurut Erna Sofiana 2012 keberadaan Escherichia coli dan Salmonella sp
pada sampel makanan jajanan termasuk siomay dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti bahan baku, air, penyajian, wadah, dan kebersihan lingkungan, akan tetapi
pada penelitian ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kontaminasi bakteri tidak dilakukan penilaian.
20
Pada penelitan ini setelah bakteri di isolasi pada media EMB dan SSA, maka dapat diketahui bakteri tersebut adalah
Escherichia coli dan Salmonella sp dengan melihat pertumbuhan bakteri pada media
, selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram untuk mengetahui sifat dan morfologi bakteri. Hasil perwarnaan dapat dilihat sebagai
berikut
Escherichia coli Salmonella sp
Gambar 4.3 Hasil Perwarnaan Gram pada Mikroskop perbesaran 100x
Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskop dengan pembesaran 100x didapatkan hasil pewarnaan Gram dari bakteri
Escherichia coli dari media EMB dengan ciri-ciri bakteri berbentuk
coccobasil, susunan tunggal, berwarna merah, dan bersifat Gram negatif bakteri berwarna merah, sedangkan bakteri
Salmonella sp pada media SSA dengan bentuk batang pendek tipis, susunan tunggal, berwarna
merah dan bersifat Gram negatif bakteri berwarna merah.
50