Patogenesis Salmonella sp Bakteri Salmonella sp

mengikut aliran ke kelenjar limfe mesenterika dan ada yang melewati sirkulasi sistemik ke jaringan Reticulo Endothelial System RES di organ hati dan limpa. Gejala yang timbul adalah demam tinggi pada sore hingga malam hari, malaise, sakit kepala, konstipasi, bradikardia, dan mialgia setelah masa inkubasi 10-14 hari tetapi setelah itu demam meningkat dan terkadang muncul bintik-bintik merah pada kulit. Apabila sudah memasuki minggu ketiga atau terjadi perburukan biasanya mucul tanda-tanda seperti stupor, leukopenia, bradikardia, splenomegali, diare, dan perdarahan intestinal akibat terjadinya ulserasi. 29, 33, 34, 35, 36 2. Bekteremia dengan lesi fokal Penyebab terjadinya penyakit ini adalah akibat infeksi bakteri Salmonella choleraesuis, bakteri akan menginvasi ke aliran darah sehingga memungkinkan adanya lesi fokal di paru, tulang, dan meningen tetapi tidak terdapat manifestasi dalam usus. 18, 35 3. Gastroenteritis Penyebab terjadiya gastroenteritis disebabkan oleh infeksi Salmonella thypimurium, bakteri akan melekat pada enterosit di ileum dan kolon kemudian menginvasi mukosa kolon dan ileum dan bakteri akan mengeluarkan enterotoksin yang menyebabkan terjadinya inflamasi lokal dengan gejala seperti diare, mual, muntah, dan demam. Gejala akan berlangsung selama 2-5 hari. 35, 36, 38

2.1.5. Kultur Mikroorganisme

Kultur merupakan suatu metode diagnostik definitif sebagian besar bakteri dan jamur. Sampel dikultur pada media pertumbuhan yang komposisi serta keadaan inkubasinya disesuaikan dengan mikroorganisme yang akan diisolasi pada media. Media merupakan suatu substansi yang komposisinya terdiri dari nutrient yang berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah koloni, menguji sifat-sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroba. Tetapi pada proses pembuatannya harus disterilisasi terlebih dahulu dan menerapkan aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. 28, 42, 43 Dalam kultur mikroorganisme terdapat 3 metode atau prosedur untuk melakukan kultur mikroorganisme sehingga diperoleh koloni-kolomi terpisah discrete colonies, tiga metode tersebut adalah 1. Metode streak plate Prinsip metode ini merupakan teknik pengenceran dengan goresan dari satu ose biakan campuran yang diinokulasikan pada permukaan agar plate. Berbagai model penggoresan dapat dilakukan untuk mendapatkan koloni- koloni yang terpisah dan koloni-koloni yang terpisah hanya tumbuh pada permukaan medium agar. 2. Metode pour plate Dalam metode ini diperlukan suatu serial pengenceran dari kultur campuran dengan menggunakan jarum ose, koloni-koloni yang terpisah akan tumbuh pada seluruh medium agar plate dan tidak hanya tumbuh pada permukaan medium agar plate, prosedur isolasi dapat digunakan untuk menghitung secara kuantitatif jumlah sel viable dari suatu kultur. 3. Metode spread plate Dalam metode ini menggunakan campuran mikroorganisme yang telah diencerkan terlebih dahulu kemudian satu ose penuh loopful diinokulasi yang sudah diencerkan dan diinokulasikan secara aseptik dibagian tengah medium agar dan diratakan dengan batang L drigalsky steril. Dengan metode ini koloni-koloni akan tumbuh hanya dipermukan medium agar plate saja, prosedur ini dapat digunakan untuk menghitung secara kuantitatif jumlah sel viable dari suatu kultur bakteri. 41, 42, 43, 49

2.1.6. Metode Perhitungan Bakteri

Perhitungan bakteri dapat dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung. Metode dengan cara langsung yaitu petrof hausser cell counter, mikroba

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

Identifikasi Bakteri Escherichia coli Pada Es Batu yang Dijual Warung Nasi di Kelurahan Pisangan Tahun 2015

4 32 61

Identifikasi bakteri escherichia coli serta salmonella sp. yang diisolasi dari soto ayam

9 46 77

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli, Shigella sp, DAN Salmonella sp PADA AIR SUMUR DI WILAYAH PEMBUANGAN LIMBAH TAHU DAN LIMBAH IKAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 3 59

Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Shigella sp. pada Cilok yang Dijual di Lingkungan SD Negeri di Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka putih

4 18 85

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp dan Escherichia coli PADA BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI ALUN-ALUN KOTA JOMBANG

1 1 5

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp dan Escherichia coli PADA BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI ALUN-ALUN KOTA JOMBANG (Studi di Laboratorium Mikrobiologi STIKes ICMe Jombang) KARYA TULIS ILMIAH

0 2 72

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Jajanan - IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 1 15