Metode Perhitungan Bakteri Landasan Teori 1. Makanan Jajanan dan Pencemarannya
akan dihitung secara keseluruhan baik yang mati ataupun hidup dengan alat haemocytometer sedangkan dengan cara tidak langsung dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti hitung cawan plate count, filtrasi atau penyaringan,
pengukuran aktivitas metabolisme, pengukuran berat kering sel, dan pengukuran konsumsi nutrien.
18, 47
Perhitungan koloni bakteri metode cawan dapat dilakukan dengan perhitungan Standar Plate Count SPC yang merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan
adalah Uji Total Plate Count, Uji TPC merupakan sebuah uji untuk mendeteksi
kuantitas jumlah dari sel-sel bakteri yang berada pada bahan yang diujikan, setiap koloni yang terbentuk baik besar maupun kecil dan menjalar dianggap menjadi satu
koloni. Uji TPC ini dimulai dari pengenceran bahan yang dijadikan sampel, kemudian dihomogenisasi dengan
Nutrient Broth NB dengan pengenceran 10 sampai dengan pengenceran 10
-7
dan hasil pengenceran diinokulasi dalam media Nutrient Agar NA dengan menggunakan metode spread plate lalu diinkubasi dalam
suhu 37 C selama 24 jam. Setelah diinkubasi dan bakteri yang tumbuh akan dihitung
jumlah koloni yang terbentuk dngan menggunakan colony counter atau menghitung
secara manual dengan kriteria inklusi jumlah bakteri dalam 1 cawan adalah 30-300 koloni.
29, 47, 48,
Setelah jumlah bakteri dalam satu cawan telah dihitung dan masuk dalam rentang 30-300 koloni maka akan dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
Contoh sampel 1:
Pada pengenceran 10
-4
Jumlah koloni= 85 Koloni per ml = jumlah koloni x
1 Konsentrasi pengenceran
Koloni per ml= 85 x 1
10
-4
Koloni per ml= 85 x 10
4
Koloni per ml= 850000
Setelah diketahui koloni per ml pada setiap pengenceran maka jumlah kuman pada satu sampel dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
18, 35
2.1.7. Uji Biokimia Bakteri 2.1.7.1. Fermentasi Karbohidrat
Fermentasi merupakan proses oksidasi dalam keadaan anaerob, karbohidrat dan hasil akhir dari fermentasi karbohidrat sebagai substrat yang menentukan sifat
mikroba. Media fermentasi karbohidrat harus mengandung senyawa yang dapat dioksidasi dan difermentasikan oleh mikroorganisme, karbohidrat yang sering dipakai
adalah glukosa, laktosa, maltosa, mannitol, dan sukrosa. Kaldu karbohidrat digunakan untuk uji pembentukan asam dan uji pembentukan gas untuk mengetahui apakah
fermentasi menghasilkan asam dengan cara mendeteksi ada tidaknya penurunan pH dengan menggunakan indikator. Indikator yang digunakan biasanya brom kresol ungu
atau brom timol biru. Apabila terjadi penurunan pH maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna kuning tetapi jika pH diatas 7 maka akan berwarna ungu pada
brom kresol ungu dan biru pada brom timol biru. Selain itu untuk mengetahui apakah terjadi pembentukan gas maka digunakan tabung durham atau tabung smith. Apabila
terbentuk gas maka gas akan masuk ke dalam tabung durham dan mendesak cairan dalam tabung durham sehingga gas yang terbentuk akan terlihat seperti gelembung
udara yang terperangkap dalam tabung durham. Setelah diinkubasi maka diamati Bakteri CFUgram = Akumulasi total koloni dalam satu sampel
Jumlah pengenceran yang dihitung
perubahan warna dan pembentukan gas dalam tabung dengan begitu dapat mengetahui senyawa apa yang difermentasikan dan dapat menjadi acuan dalam
identifikasi bakteri, berdasarkan hasil fermentasi karbohidrat bakteri dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu:
1. Bakteri asam laktat homofermentatif
Bakteri yang mampu menghasilkan asam laktat dengan hasil uji warna media berubah menjadi kuning dan tidak terbentuk gas pada tabung durham.
2. Bakteri asam laktat heterofermentatif
Bakteri yang mampu menghasilkan asam laktat, alkohol, dan gas CO2. Dengan hasil uji warna media berubah menjadi kuning dan terbentuk gas pada
tabung durham. 3.
Bakteri aseton Bakteri yang mampu menghasilkan asam laktat, etil alkohol, asam butirat,
isopropil alkohol, asam asetat, asam format, gas H2, dan gas CO2. Dengan hasil uji warna media tidak berubah dan terbentuk gas dalam tabung durham.
4. Bakteri coli-aerogeneses tifoid
Bakteri yang mampu menghasilkan butana diol, asam format, asam asetat, asam suksinat, etil alkohol, gas H2, dan gas CO2. Dengan hasil uji berupa
warna media berubah menjadi warna kuning dan terbentuk gas pada tabung durham.
5. Bakteri asam propionat
Bakteri yang mampu menghasilkan asam propionat, asam asetat dan gas CO2. Dengan hasil uji berupa warna media berubah menjadi warna kuning dan
terbentuk gas pada tabung durham.
29, 39, 48, 49,