MR  dilakukan  penambahan  indikator methyl  red  dan  akan  menunjukan  perubahan
warna pada media uji. Hasil positif jika berubah menjadi warna merah pada keadaan asam dan hasil negatif berubah menjadi warna kuning jika keadaan basa
48, 49
Gambar 2.8 Hasil Uji Metil Red
Sumber: Cappuccino James G, Sherman N, 2014
Uji Voges-Proskauer digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang
melakukan  fermentasi  dengan  hasil  2,3  butanadiol  apabila  bakteri  memfermentasi karbohidrat  menjadi  2,3  butanadiol  sebagai  produk  utama  maka  akan  terjadi
penumpukan  dalam  media  pertumbuhan.  Pada  uji  VP  ditambahkan  indikator  KOH 40  dan  5  larutan  alfa  naftol  sehingga  dapat  menentukan  adanya  asetoin
asetil metil  karbinol  suatu  senyawa  pemula  dalam  sintesis  2,3  butanadiol  dengan  adanya
asetoin akan menunjukkan perubahan warna medium menjadi merah.
43, 46
Mekanisme terjadinya reaksi pada Uji Voges-Proskauer sebagai berikut:
40 KOH Acetoin + α-naftol
diasetil + keratin kompleks pink Alkohol absolute
Hasil  positf  jika  terjadi  perubahan  pada  media  menjadi  warna  merah  yang menandakan  keadaan  asam  dan  negatif  jika  berubah  menjadi  warna  kuning  yag
menandakan keadaan basa.
Gambar 2.9 Hasil Uji Voges Proskauer
Sumber: Cappuccino James G, Sherman N, 2014
2.1.7.3. Uji SIM Sulfide Indole Motility
Media  SIM  merupakan  media  semisolid  yang  direkomendasikan  untuk  uji kualitatif  pada  bakteri  Gram  negatif    untuk  melihat  produksi  sulfid,  pembentukan
indole,  dan  pergerakan  bakteri.  Media  SIM  digunakan  untuk  membedakan  famili Enterobactericeae  yang  menggunakan  asam  amino  sebagai  sumber  energi,  asam
amino  triptofan  merupakan  komponen  asam  amino  yang  terdapat  pada  protein sehingga asam amino ini dengan mudah digunakan oleh mikroorganisme dan apabila
asam  amino  triptofan  dihidrolisis  oleh  enzim  triptofanase  akan  menghasilkan  indol, asam piruvat, dan ammonia. Hasil positif pada uji indol akan terbentuk warna merah
dengan penambahan reagen kovach atau erlich  yang mengandung p-dimethylamino- benzaldehide  yang  menghasilkan  senyawa  para  amino  benzaldehid  yang  tidak  larut
dalam air dan membentuk warna merah pada permukaan medium.
29, 48
Gambar 2.10 Hasil Uji Produksi Indol
Sumber: Cappuccino James G, Sherman N, 2014
2.1.7.4. Uji Sitrat Citrate
Uji sitrat
digunakan untuk
melihat kemampuan
mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan energi, uji sitrat menggunakan media
SCA Simmon  Citrate  Agar  yang  merupakan  medium  sintetik  dengan  Na  sitrat
sebagai  satu-satunya  sumber  karbon.  Apabila  mikroba  menggunakan  sitrat  maka asam  akan  dihilangkan  dari  medium  sehingga  menyebabkan  peningkatan  pH  dan
mengubah warna medium dari hijau menjadi biru.
29
Citrat permease Natrium sitrat
Asam piruvat + Asam oksaloasetat + CO2 Citrase
Gambar 2.11  Hasil Uji Sitrat
Sumber: Mahon C, Lehman D, Manuselis, 2015
2.1.7.5. Uji TSIA Triple Sugar Iron Agar
Uji TSIA merupakan uji yang digunakan untuk membedakan antara kelompok Enterobactericeae  dengan  kelompok  lainnya.  Pada  medium  TSIA  mengandung  tiga
macam gula-gula yaitu glukosa, laktosa, dan sukrosa. Perubahan yang diamati setelah inkubasi  adalah  warna  medium,  terbentuknya  gas  dan  H
2
S.  H
2
S  diproduksi  oleh beberapa  jenis  mikroorganisme  melalui  pemecahan  asam  amino  yang  mengandung
unsur  belerang  seperti  lisin  dam  metionin,  H
2
S  juga  dapat  diproduksi  oleh  senyawa belerang anorganik seperti tiosulfat, sulfit, dan sulfat seperti  yang terkandung dalam