iklim yang tidak cocok akan menyebabkan manusia merasakan hidup di lingkungan yang tidak nyaman.
Untuk menghindari berkurangnya jumlah RTH dan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada, salah satunya perlu dibangun hutan kota yang
sesuai dengan kebutuhan meliputi: kondisi lingkungan, sosial, ekonomi dan kebijakan suatu daerah yang akan dibangun hutan kota tersebut. Hutan kota dapat
memberikan kenyamanan dan kenikmatan kepada penduduk kota. Hutan kota yang terdiri dari pohon, semak belukar dan rumput dapat memperbaiki suhu udara
di lingkungan perkotaan dengan mongontrol radiasi sinar matahari. Pohon dapat menahan, memantulkan, menyerap dan memancarkan radiasi sinar matahari.
Pohon dan vegetasi lain membantu dalam mengatur suhu udara melalui evapotranspirasi. Pohon juga bisa disebut air conditioner AC alami karena satu
pohon dapat menguapkan kira-kira 400 liter airhari Kramer Kozlowski 1970 dalam Grey Deneke 1978. Hal ini dapat disamakan kedalam lima buah AC
dengan kapasitas 2500 kcalhr terus menerus 20 jam sehari Federer 1970 dalam Grey Deneke 1978. Oleh karena itu, kota yang kurang sampai agak nyaman
karena kekurangan luasan daerah yang berpepohonan dapat diubah menjadi kota yang sejuk dan nyaman dengan membangun hutan kota seluas mungkin, yaitu
dengan konsep membangun Kota Kebun bernuansa Hutan Kota Dahlan 2004.
1.2. Perumusan Masalah
Masalah lingkungan yang terjadi saat ini sudah sangat memprihatinkan, mulai dari banjir, tanah longsor, intrusi air laut, abrasi, berkurangnya ketersediaan
air tanah, polusi udara, dan meningkatnya suhu global warming. Penelitian ini lebih dikhususkan pada permasalahan meningkatnya suhu udara yang
mengakibatkan berkurangnya kenyamanan, hal tersebut terjadi karena menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan, karena perkembangan
pembangunan dan kebutuhan penduduk baik dari kota sampai pedesaan. Pemanfaatan sumberdaya tidak dibarengi dengan pelestariannya sehingga
keseimbangan lingkungan terganggu, terlebih lagi pembangunan infrastruktur yang begitu cepat menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau dan
pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan. Daerah
yang tadinya memiliki kawasan bervegatasi sekarang telah menjadi Mal, perumahan, pom bensin, dan lain-lain.
Permasalahan lingkungan yang sedang terjadi saat ini dapat diminimalisir bahkan dihindari, salah satunya dengan penataan RTH dan pembangunan hutan
kota. Perencanaan RTH dan hutan kota yang baik sesuai dengan kondisi lingkungan, fungsi, manfaat, kebutuhan masyarakat serta dengan adanya
dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, sangat membantu dalam mengatasi masalah lingkungan.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis perubahan penutupan lahan dan distribusi suhu serta hubungan
luasan RTH dengan suhu. 2. Menganalisis kondisi ruang terbuka hijau dan hutan kota saat ini meliputi
luas, sebaran dan bentuk. 3. Menganalisis jumlah kebutuhan ruang terbuka hijau dan hutan kota di
wilayah Kota Gorontalo berdasarkan luas kawasan, jumlah penduduk dan untuk kenyamanan.
4. Menyusun rencana pembangunan hutan kota di Kota Gorontalo.
1.4. Manfaat Peneltian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Masukan dan gambaran kepada seluruh komponen masyarakat kota
pentingnya suatu ruang terbuka hijau dan hutan kota dibangun untuk meningkatkan kenyamanan.
2. Masukan serta bahan pertimbangan bagi para perencana dan pengambil kebijakan dalam mengelola lingkungan perkotaan agar terhindar dari masalah
lingkungan yang telah ada yaitu meningkatnya distribusi suhu yang melebihi ambang kenyamanan dan mungkin dari persoalan baru yang akan timbul.
3. Serta diharapkan dapat menjadi langkah awal dan diterapkan dalam pembangunan Kota Gorontalo sebagai contoh bagi daerah sekitarnya.
1.5. Kerangka pemikiran