Tabel 4. Jumlah Kelurahan Per Kecamatan Kota Gorontalo
No Kecamatan
Kota Barat Kecamatan
Dungingi Kecamatan
Kota Selatan
Kecamatan Kota
Timur Kecamatan
Kota Utara Kecamatan
Kota Tengah
1 Dembe
Libuo Biawao
Bugis Bulotadaa
Dulalowo 2
Lekobalo Tuladenggi
Biawu Botu
Bulotadaa Timur
Liluwo
3 Pilolodaa
Huangobotu Limba B
Heledulaa Dulomo
Pulubala
4 Buliide
Tomulabutao Timur
Limba U.
Satu
Heledulaa Selatan
Dulomo Selatan
Paguyaman
5 Tenilo
Tomulabutao Selatan
Limba U.
Dua Ipilo
Dembe Dua Wumialo
6 MolosipatW
Pohe Leato
Molosipat U
Dulalowo Timur
7 Buladu
Tanjung Kramat
Leato Selatan
Tapa
8 Siendeng
Moodu Wongkaditi
9 Tenda
Padebuolo Wongkaditi
Barat
10 Talumolo
Dembe Jaya
11 Tamalate
Sumber:Susenas 2007,BPS
4.1.2 Luas Wilayah dan Topografi
Kota Gorontalo memiliki luas wilayah 64,79 Km
2
atau 0,53 dari luas Provinsi Gorontalo 12.215,44 km
2
. Topografi wilayah Kota Gorontalo berupa dataran landai, berbukit dan bergunung. Tanah datar 61,21 ; tanah berbukit
32,15 dan yang bergunung 6,64 dari luas wilayah keseluruhan. Letak ketinggian daerah Kota Gorontalo berkisar antara 0 – 500 meter di atas
permukaan laut, dengan kemiringan tanah berkisar 0-8 sampai lebih dari 40 . Kemiringan lahan pada kelas 0-8 meliputi luas 3.670,28 ha atau 56,65 dari
luas wilayah Kota Gorontalo. Lahan yang berlereng lebih dari 40 adalah seluas 2.745,28 Ha atau 42,37 . Wilayah yang berupa dataran dilalui tiga buah sungai
yang bermuara di Teluk Tomini pelabuhan Gorontalo. Bagian selatan diapit dua pegunungan berbatu kapurpasir. Ketinggian dari permukaan laut antara 0-500
meter. Pesisir pantai landai berpasir. Sungai yang melintasi Kota Gorontalo adalah Sungai Bone 3,7 km, Sungai Bolango 17,20 km dan Sungai Tamalate
6,70 km.
4.1.3 Iklim
Kota Gorontalo seperti halnya wilayah Indonesia lainnya, dikenal dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan ini berkaitan
erat dengan arus angin yang bertiup di wilayah Kota Gorontalo. Pada bulan
Oktober sampai dengan bulan April arus angin berasal dari baratbarat laut yang banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim penghujan. Bulan
Juni sampai dengan bulan September arus angin berasal dari Timur yang tidak mengandung uap air. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati
masa peralihan pada bulan Mei dan Oktober. Curah hujan pada suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
geografi dan perputaranpertemuan arus angin. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Catatan curah hujan per tahun
berkisar antara 11 mm sampai dengan 266 mm. Keadaan angin umumnya hampir merata setiap bulannya, yaitu pada kisaran 1-4 mdetik. Suhu udara ditentukan
oleh tinggi rendahnya wilayah tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum, suhu udara rata-rata di Kota Gorontalo pada siang hari
32,1
o
C, sedangkan pada malam hari 23,5
o
C.
4.1.4 Kependudukan
Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan IPTEK adalah jumlah penduduk atau sumber daya manusia. Pembangunan daerah
membutuhkan SDM secara kuantitas mencukupi dan secara kualitas dapat diandalkan. Jika dalam suatu wilayah secara kuantitas dan kualitas telah tercukupi
maka dengan dukungan modal pembangunan yang lain, segala program pembangunan diberbagai sektor pada wilayah tersebut akan terlaksana dengan
baik. Jumlah penduduk per kecamatan di Kota Gorontalo disajikan secara rinci pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kota Gorontalo Tahun 2007
Kecamatan Penduduk
Luas Km
2
Kepadatan Jiwakm
2
Jiwa
Kota Barat 17.364
10.69 15,16
1.15 Dungingi
18.776 11.56
4,10 4.58
Kota Selatan 34.277
21.10 14,39
2.38 Kota Timur
39.838 24.53
14,43 2.76
Kota Utara 29.195
17.97 12,58
2.32 Kota Tengah 22.988
14.15 4,31
5.57
Jumlah 162.438
100,00 64,79
2.51
Sumber:Susenas 2007,BPS
Tabel 6. Persentase Penduduk Kota Gorontalo Menurut Kelompok Usia Tahun 2007
Kelompok Usia Laki-laki
Perempuan Jumlah
2 3,95
3,96 3,96
2-4 6,91
6,12 6,50
5-9 11,62
8,99 10,27
10-14 9,63
9,68 9,65
15-49 54,67
56,60 55,66
50-64 9,96
11,02 10,51
65 3,26
3,63 3,45
Total 100
100 100
Sumber:Susenas 2007,BPS
Tabel 7. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha Persentase
Pertanian 8,09
Pertambangan 0,62
Industri 7,48