BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian kebudayaan perlu mengikuti karateristik budaya yang terintegrasi. Budaya adalah leket inherent pada bidang-bidang yang terstruktur dengan rapi.
Keterkaitan antara usur kehidupan itulah yang membentuk sebuah budaya. Dengan demikian budaya bukan sekedar tumpukan acak fenomena atau buakan sekedar
kebiasaan yang lazim, melainkan tertata rapi dan penuh makna. Karena itu penelitian budaya seyogiayanya mampu mengungkap hal-hal yang demikian secara holistik.
Penelitian budaya bukanlah parsial, yang hanya memperhatiakan unsur tertentu saja, melainkan harus menyeluruh dan koheren. Oleh karena unsur-unsur pembentuk
budaya itu sangat kompleks, sehingga penelitian perlu dilakukan kearah hal tersebut. Secara umum penelitian kebudayaan merupakan sebuah refleksi dari sebuah
fenomena. Fenomena real diperoleh melelui pengamatan, studi kepustakaan dan wawancara terhadap informan, karene itu sebagian besar penelitian kebudayaan lebih
mengarah ke penelitian lapangan empirik. Berdasarkan keterangaan di atas dapat ditarik pemehaman bahwa ciri has
penelitian kebudayaan antara lain: a. Latar penelitian biasanya spesifik, mengungkap permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu daerah. b. Penelitian
budaya biasanya lebih mengutamakan penelitian lapangan dari pada kepustakaan. c.
Universitas Sumatera Utara
Rancangan kepenelitian budaya bersifat sementara, longgar dan lentur, tergantung kondisi lapangan. d. Penelitian budaya mengandalkan analisis terusmenerus sejak
dari lapangan sampai laporan. Bahkan ketika laporan mulai ditulis, jika ada kesalahan harus cepat diperbaiaki.
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksankan penelitian dalam menggunakan data. Metode memiliki peran yang
sangat penting, metode merupakan syarat atau langkah-langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian.
Atas dasar ciri-ciri penelitian tersebut maka metode yang dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat
deskriptif, bertujuan menjelaskan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan adanya hubungan tertentu antara suatu
gejala lain dalam masyarakat. Penelitian yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya
mengenai suatu masalah dalam kondisi aspekbidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana
dalam penelitian kuantitatif.
3.2 Data dan Sumber Data