IV. METODE PENELITIAN 4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri, yakni di Forum Komunikasi Petani Sertifikasi FKPS Selopuro, FKPS Sumberejo, dan Perkumpulan
Petani Hutan Rakyat PPHR Catur Giri Manunggal. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Wonogiri memiliki tiga unit manajemen hutan rakyat tersertifikasi dalam satu
wilayah kabupaten LEI , no date. Pertimbangan pemilihan lokasi juga didasarkan
atas tahun sertifikasi yang diperoleh unit manajemen hutan rakyat, dimana FKPS Selopuro dan FKPS Sumberejo telah memperoleh sertifikasi PHBML pada tahun
2004, sedangkan PPHR Catur Giri Manunggal memperoleh sertifikasi PHBML pada tahun 2007. Sementara unit manajemen hutan rakyat yang ada di daerah lain baru
memperoleh sertifikasi PHBML dengan skema LEI dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 LEI,
no date. Pengambilan data primer pada penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan meliputi: bentuk keragaan proses sertifikasi di
hutan rakyat; faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sertifikasi PHBML pada petani hutan rakyat; dan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terjadi. Data
primer ini diperoleh melalui wawancara mendalam pada key person dan kuesioner
30 pada petani hutan rakyat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
data kondisi umum dan historis lokasi penelitian; data biaya pengelolaan hutan dan pendapatan; aturan-aturan tertulis mengenai pengelolaan hutan; dan struktur
kelembagaan unit manajemen hutan rakyat. Data-data tersebut diperoleh dari dokumen pengajuan sertifikasi, LSM Persepsi, Tempat Pemasaran Kayu Sertifikasi
TPKS yang berfungsi sebagai pasar dari kayu sertifikasi, dan studi literatur.
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan data dilakukan di tiga unit manajemen tersertifikasi. Pengambilan sampel pada tingkat petani hutan rakyat dilakukan secara
purposive dengan jumlah sampel 30 subjek per unit manajemen tersertifikasi, dimana 30 subjek
sampel ini merupakan ukuran minimum sampel yang umumnya digunakan pada penelitian sosial ekonomi. Jadi total responden petani sertifikasi adalah 90 orang.
Seluruh responden yang diambil sudah merepresentasikan populasi petani hutan rakyat yang ada karena responden diambil secara proporsional berdasarkan klasifikasi
luas lahan, yakni dari responden dengan lahan sempit 1 hektar, sedang 1-3 hektar, dan luas 3 hektar.
Identifikasi kelembagaan dilakukan melalui wawancara mendalam dengan key person. Sementara identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan
sertifikasi dan identifikasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan pada masyarakat dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 90 orang petani hutan sertifikasi yang
tergabung dalam tiga unit manajemen sertifikasi dan analisis biaya manfaat pada unit manajemen FKPS Selopuro untuk melihat potensi beban biaya dari penerapan
31 sertifikasi. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik
purposive sampling dengan total sampel 90 responden.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data