Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

7 mampu menutupi biaya sertifikasi yang dikeluarkan. Komparasi biaya dan manfaat ini diteliti melalui identifikasi dampak yang mencakup dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan dari penjabaran di atas, beberapa masalah yang harus diteliti terkait dengan penerapan sertifikasi PHBML adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keragaan dan peran kelembagaan unit manajemen hutan rakyat di Kabupaten Wonogiri selama sertifikasi PHBML? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi petani hutan rakyat Kabupaten Wonogiri melakukan sertifikasi PHBML? 3. Dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan apa saja yang dirasakan oleh petani hutan dengan penerapan sertifikasi PHBML?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi keragaan kelembagaan unit manajemen hutan rakyat Kabupaten Wonogiri selama proses sertifikasi berlangsung. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sertifikasi PHBML pada petani hutan rakyat Kabupaten Wonogiri. 3. Mengidentifikasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan pada petani hutan dengan penerapan sertifikasi PHBML. 8

1.4 Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran keragaan pelaksanaan sertifikasi baik dari aspek kelembagaan maupun dampak bagi petani hutan sebagai acuan untuk pelaksanaan kebijakan sertifikasi yang lebih tepat. Untuk stakeholder yang terkait dengan sertifikasi, yakni LEI dan lembaga pendamping petani hutan, LSM Persepsi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi untuk perbaikan dari sistem sertifikasi. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian ekolabel sektor kehutanan selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai dampak sertifikasi PHBML dibatasi di tiga unit manajemen hutan rakyat tersertifikasi Kabupaten Wonogiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sertifikasi PHBML dibatasi pada identifikasi alasan keikutsertaan dalam program sertifikasi PHBML yang didampingi oleh LSM Persepsi. Dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang diteliti dibatasi berdasarkan kondisi aktual yang dirasakan oleh masyarakat terhadap indikator-indikator dari studi pustaka. Dampak ekonomi secara kuantitatif diteliti dengan melakukan analisis biaya manfaat yang dibatasi beberapa asumsi, diantaranya adalah perhitungan dilakukan dalam periode 20 tahun dengan mempertimbangkan umur ekonomis jati yang merupakan tanaman dominan pertama dan dengan mengasumsikan tanaman mahoni yang merupakan tanaman dominan kedua juga memiliki umur ekonomis yang sama, tanaman kayu diasumsikan ditebang habis pada tahun ke-20, biaya investasi berupa biaya lahan tidak dihitung dengan pertimbangan lahan hutan rakyat yang 9 dikembangkan merupakan warisan, perhitungan dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga deposito sebesar 5,75, dan dua tipe lahan hutan dan pola penanaman dipertimbangkan dalam perhitungan. Dua tipe lahan hutan rakyat yang dipertimbangkan dalam perhitungan adalah lahan hutan rakyat tipe pekarangan dan ladang. Pola penanaman yang juga menjadi pertimbangan dalam perhitungan adalah pola kayu dan pola tumpangsari dengan proporsi penerapan pola penanaman 60 banding 40.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Rakyat, Potensi, dan Peranannya