60
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Selain itu uji linieritas ini juga
diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan signifikan, maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah linier. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas adalah jika nilai probabiltas
0,05, maka hubungan antara variabel X dan Y adalah linier sedangkan jika nilai probabilitas 0,05 maka hubungan antara variabel X dan Y adalah tidak
linier Hadi, 2000.
3. Uji Multikolinear
Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar satu atau semua variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel sehingga hal inilah yang disebut tidak multikolinear.
Multikolinearitas dapat dilihat dengan mengindikasikan nilai tolerance dan varians inflation factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika mempunyai nilai
tolerance 0.1 dan VIF 10 Gudono, 2011.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian Observasi yang dapat diurutkan menurut waktu.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
Universitas Sumatera Utara
61
berkaitan dengan satu dengan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi Gudono, 2011. Uji autokorelasi menggunakan Uji
Durbin-watson uji DW dengan kriteria jika nilai DW -2 sampai +2 menunjukkan tidak terjadinya autokorelasi.
5. Uji Heteroskedastitas
Heteroskedastitas merupakan kedaaan dimana adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji
heteroskedastitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastitas atau dengan kata lain harus homoskedastitas. Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SPRED. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPREAD dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan
sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya Gudono, 2011.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan diuraikan hasil dan analisa hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek
penelitian, uji asumsi, hasil utama, dan deskriptif subjek.
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah pegawai-pegawai yang bekerja di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Peneliti mengambil 79 subjek yang
bekerja di Universitas Sari Mutiara Indonesia yang dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja. 1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin subjek terdiri dari 33 orang subjek laki-laki dan 46
orang subjek perempuan. Berikut penjelasan tabel dibawah ini. Tabel 11
Persentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah N
Persentase
Laki-Laki 33 42 Perempuan 46
58 Total 79
100
Berdasarkan Tabel 11, diperoleh gambaran bahwa jumlah subjek penelitian perempuan sebanyak 33 orang 42, subjek penelitian laki-laki sebanyak 46
orang 58.
Universitas Sumatera Utara
63
2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Tabel 12
Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja
Jumlah N Persentase
MK 1 Tahun 0 0
1 ≥ 5 Tahun
69 87
MK 5Tahun 10 13
Selain jenis kelamin peneliti juga melakukan persentase dalam hal usia. Pengakategorian masa kerja ini dikemukakan oleh Ismael 2008 yang membagi
menjadi tiga bagian masa kerja singkat MK 1, masa kerja sedang 1 ≤ 5, lama
MK 5. Berdasarkan pengkategorian tersebut maka diperoleh bahwa karyawan yang berada pada masa kerja sedang berjumlah 69 orang 87 orang dan
karyawan yang berada pada masa kerja lama berjumlah 10 orang 13. Dan tidak satupun yang memiliki masa kerja yang singkat.
3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 13
Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan
Frekuensi Persentase
D3 6 7.6
S1 10 12.7
S2 63 79.7
Jumlah 79 100
Jenjang pendidikan para pegawai Universitas Sari Mutiara Indonesia di lakukan persentase mulai dari D III, S1, S2. Setelah dilakukan pengkatagorian
maka didapat 6 orang yang berpendidikan D-III, 10 orang 12,7 yang berpendidikan S1 serta 63 orang 79,7 yang berpendidikan S2.
Universitas Sumatera Utara
64
B. UJI ASUMSI
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan
uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana distribusi data penelitian. Uji asumsi meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinear, uji
autokorelasi dan uji heteroskedastitas
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data tersebar secara normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan one Sample
Kolmogorov-Smirnov. Dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai p 0.05 Priyatno, 2008. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
65
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas, dimana dalam penelitian ini adalah variabel kepribadian agreeableness, sikap, norma
subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki hubungan dengan variabel tergantung, yaitu variabel intensi. Uji linearitas dapat dilihat dengan
menggunakan metode statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier dan jika linearity dan jika p
0,05 untuk deviation for linearity maka dikatakan kedua varibel memiliki hubungan yang linear. Sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan dan jika p
0,05 untuk deviation for linearity maka antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier Hadi, 2000. Uji lineariitas dalam
penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 15 Uji Linearitas Kepribadian Agreeableness, Sikap, Norma subjektif, Kontrol perilaku yang dipersepsikan
Variabel Signifikansi
Linearity Deviation from linearity
Kepribadian agreeableness
0.000 0.082 Sikap 0.000 0.955
Norma Subjektif 0.000
0.694 Control Perilaku
yang dipersepsikan 0.032 0.953
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel kepribadian
agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki linearitas. Untuk variabel kepribadian agreeableness nilai linearity p=
Universitas Sumatera Utara
66
0.000 selanjutnya nilai deviation for linearity pada kepribadian agreeableness p = 0,082, sikap nilai linearity = 0.000 dengan nilai deviation from linearity P =
0,955, norma subjektif nilai linearity p= 0.021 dengan nilai deviation from linearity p= 0,694, kontrol perilaku yang dipersepsikan nilai linearity p= 0.032
dengan nilai deviation from linearity. Hasil ini menunjukkan nilai p 0.000 0.05 untuk linearity dan linearity dan p 0.082, 0.955, 0.694, 0.953 0.05
untuk deviation for linearity, artinya terdapat hubungan yang linier antara kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang
dipersepsikan terhadap intensi OCB.
3. Hasil Uji Multikolinearitas