Uji Autokorelasi Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Tabel 12 Uji Normalitas Uji Linearitas

60

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah linier. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas adalah jika nilai probabiltas 0,05, maka hubungan antara variabel X dan Y adalah linier sedangkan jika nilai probabilitas 0,05 maka hubungan antara variabel X dan Y adalah tidak linier Hadi, 2000.

3. Uji Multikolinear

Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar satu atau semua variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel sehingga hal inilah yang disebut tidak multikolinear. Multikolinearitas dapat dilihat dengan mengindikasikan nilai tolerance dan varians inflation factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika mempunyai nilai tolerance 0.1 dan VIF 10 Gudono, 2011.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian Observasi yang dapat diurutkan menurut waktu. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu Universitas Sumatera Utara 61 berkaitan dengan satu dengan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi Gudono, 2011. Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin-watson uji DW dengan kriteria jika nilai DW -2 sampai +2 menunjukkan tidak terjadinya autokorelasi.

5. Uji Heteroskedastitas

Heteroskedastitas merupakan kedaaan dimana adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastitas atau dengan kata lain harus homoskedastitas. Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SPRED. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPREAD dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya Gudono, 2011. Universitas Sumatera Utara 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan hasil dan analisa hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, uji asumsi, hasil utama, dan deskriptif subjek.

A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah pegawai-pegawai yang bekerja di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Peneliti mengambil 79 subjek yang bekerja di Universitas Sari Mutiara Indonesia yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja. 1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin subjek terdiri dari 33 orang subjek laki-laki dan 46 orang subjek perempuan. Berikut penjelasan tabel dibawah ini. Tabel 11 Persentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah N Persentase Laki-Laki 33 42 Perempuan 46 58 Total 79 100 Berdasarkan Tabel 11, diperoleh gambaran bahwa jumlah subjek penelitian perempuan sebanyak 33 orang 42, subjek penelitian laki-laki sebanyak 46 orang 58. Universitas Sumatera Utara 63

2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Tabel 12

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah N Persentase MK 1 Tahun 0 0 1 ≥ 5 Tahun 69 87 MK 5Tahun 10 13 Selain jenis kelamin peneliti juga melakukan persentase dalam hal usia. Pengakategorian masa kerja ini dikemukakan oleh Ismael 2008 yang membagi menjadi tiga bagian masa kerja singkat MK 1, masa kerja sedang 1 ≤ 5, lama MK 5. Berdasarkan pengkategorian tersebut maka diperoleh bahwa karyawan yang berada pada masa kerja sedang berjumlah 69 orang 87 orang dan karyawan yang berada pada masa kerja lama berjumlah 10 orang 13. Dan tidak satupun yang memiliki masa kerja yang singkat.

3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 13

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi Persentase D3 6 7.6 S1 10 12.7 S2 63 79.7 Jumlah 79 100 Jenjang pendidikan para pegawai Universitas Sari Mutiara Indonesia di lakukan persentase mulai dari D III, S1, S2. Setelah dilakukan pengkatagorian maka didapat 6 orang yang berpendidikan D-III, 10 orang 12,7 yang berpendidikan S1 serta 63 orang 79,7 yang berpendidikan S2. Universitas Sumatera Utara 64

B. UJI ASUMSI

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana distribusi data penelitian. Uji asumsi meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinear, uji autokorelasi dan uji heteroskedastitas

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data tersebar secara normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan one Sample Kolmogorov-Smirnov. Dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai p 0.05 Priyatno, 2008. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 65

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas, dimana dalam penelitian ini adalah variabel kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki hubungan dengan variabel tergantung, yaitu variabel intensi. Uji linearitas dapat dilihat dengan menggunakan metode statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier dan jika linearity dan jika p 0,05 untuk deviation for linearity maka dikatakan kedua varibel memiliki hubungan yang linear. Sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan dan jika p 0,05 untuk deviation for linearity maka antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier Hadi, 2000. Uji lineariitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 15 Uji Linearitas Kepribadian Agreeableness, Sikap, Norma subjektif, Kontrol perilaku yang dipersepsikan Variabel Signifikansi Linearity Deviation from linearity Kepribadian agreeableness 0.000 0.082 Sikap 0.000 0.955 Norma Subjektif 0.000 0.694 Control Perilaku yang dipersepsikan 0.032 0.953 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki linearitas. Untuk variabel kepribadian agreeableness nilai linearity p= Universitas Sumatera Utara 66 0.000 selanjutnya nilai deviation for linearity pada kepribadian agreeableness p = 0,082, sikap nilai linearity = 0.000 dengan nilai deviation from linearity P = 0,955, norma subjektif nilai linearity p= 0.021 dengan nilai deviation from linearity p= 0,694, kontrol perilaku yang dipersepsikan nilai linearity p= 0.032 dengan nilai deviation from linearity. Hasil ini menunjukkan nilai p 0.000 0.05 untuk linearity dan linearity dan p 0.082, 0.955, 0.694, 0.953 0.05 untuk deviation for linearity, artinya terdapat hubungan yang linier antara kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap intensi OCB.

3. Hasil Uji Multikolinearitas