sehingga  tidak  memiliki  kemampuan  untuk  mencapai  puncak  dalam hirarki manajemen.
Menurut  Pfeffer  2002:  256  perubahan  struktur  organisasi  akan membawa  dampak  pada  setiap  individu  yang  ada  dalam  organisasi.
Individu dituntut
untuk mengembangkan
dan merealisasikan
kompetensinya  secara  penuh.  Organisasi  akan  memanfaatkan  kompetensi yang  dimiliki  individu  dengan  memberikan  kesempatan  bagi  setiap
individu  untuk  mengembangkan  karir.  Perubahan  struktur  organisasi memberikan  dampak  pada  pengelolaan  karir  individu  dalam  suatu
organisasi.  Individu  yang  kreatif  akan  memanfaatkan  perubahan  yang terjadi untuk mencapai keberhasilan karirnya.
D. Kerangka Pemikiran
Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya  kasus  yang  dilakukan  aparat  birokrasi  dalam  memberikan
pelayanan kepada masyarakat semakin nyata karena banyaknya keluhan yang dialami  oleh  masyarakat.  Tidak  terpecahkannya  masalah  yang  timbul  dalam
Karakteristik Individu meliputi: a. Keahlian X
1
b. Pendidikan X
2
c. Pengalaman X
3
Karakteristik Organisasi meliputi: a. Sumber Daya X
4
. b. Iklim X
5
c. Struktur X
6
Pengembangan Karir Y
masyarakat  menggambarkan  birokrasi  tidak  dapat  mengambil  tindakan  dan pasif  sehingga  banyak  aparat  birokrasi  menggunakan  jalan  pintas  dengan
melakukan  berbagai  penyimpangan.  kasus  ini  umumnya  disebabkan  oleh rendahnya kualitas karakteristik individu sumber daya manusia yang ada yaitu
rendahnya  kemampuan  dan  keahlian  aparat  birokrasi  dalam  memberikan solusi  kepada  masyarakat.  Faktor  pendidikan  terutama  terkait  dengan
pemikiran  bahwa  semua  keputusan  harus  berasal  dari  atasan  dan  harus berpegang  teguh  kepada  petunjuk  pelaksanaan  dan  dan  petunjuk  teknis
sehingga  ketika  masyarakat  memerlukan  pelayanan  yang  cepat,  aparat  tidak mampu  memenuhinya  karena  harus  menunggu  instruksi  atasan  terlebih
dahulu.  Hal  ini diperparah dengan kurangnya pengalaman  yang dimiliki  oleh aparat birokrasi dalam menangani setiap permasalahan yang kompleks.
Kondisi  ini  juga  dipengaruhi  oleh  karakteristik  organisasi,  karena penjenjangan  karir  di  pemerintahan  melalui  spama,  spamen  dan  lain-lain
banyak  dimaknai  oleh  pegawai  sebagai  salah  satu  tahap  untuk  kenaikan pangkat  atau  pergaulan  birokrasi.  Selama  ini  perencanaan  dan  manajemen
karir  menjadi  milik  sepihak  birokrasi  publik,  tanpa  merespon  keinginan  dan inisiatif  pegawai.  Keterlibatan  pegawai  dalam  merancang  karir  sangat
diperlukan  karena  pengembangan  pegawai  perlu  difasilitasi  dengan  sebuah perencanaan karir dan manajemen karir yang jelas. Dalam rangka perencanaan
karir  hendaknya  peran  individu  perlu  diutamakan  untuk  melakukan perencanaan  karirnya  sendiri.  Perlu  adanya  integrasi  antara  karir  yang
direncanakan  individu  dengan  perencanaan  karir  oleh  organisasi.  Untuk
mengintegrasikan  antara  rencana  karir  individu dengan  organisasi  diperlukan ilustrasi jalur karir organisasional sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang alternatif karir yang dapat ditempuh. Proses integrasi antara rencana karir individu dengan manajemen karir
organisasional  terwujud,  melalui  kesediaan  individu  untuk  partisipasi  dalam melakukan  identifikasi  terhadap  permasalahan  karir  yang  dihadapi,
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki, disamping memikirkan kebutuhan tenaga kerja organisasi di masa yang akan datang.
E. Penelitian Terdahulu