36
Dengan demikian, gradasi tingkat kesulitan tidak terletak pada jumlah kata dalam wacana atau umlah kata yang dapat ditulis sisiwa dalam tulisan, melainkan
pada kualitas wacana yang dibahas atau dihasilkan oleh siswa. Sebuah tulisan pendek yang terstruktur dengan baik dan realisasikan dengan bahasa yang baik
layak mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tulisan yang panjang tetapi tidak menghasilkan kesatuan yang mudah dipahami.
b. Pengertian Kompetensi
Dalam S.K Mendiknas No.045u2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi pasal 1 disebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan
tertentu. Patricia marchall 1999 mendefinisikan kompetensi sebagai berikut; “A competency is aunderlying characteristic of aperson which enables them to
deliver superior performance in a given job, role or situation. Budiono 2002, Siskandar 2003 mengatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam Sri Anitah: 2004. Menurut Dewi, S. P Eveline, S 2004:356
Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan
ketrampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam
kurikulum adalah sebagai berikut: 1 Kompetensi berkenaan dengan kemampuan anak melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, 2 Kompetensi menjelaskan
pengalaman belajar yang dilalui anak untuk menjadi kompeten, 3 Kompetensi merupakan hasil belajar learning outcomes yang menjelaskan hal-hal yang
dilakukan anak setelah melalui proses pembelajaran, 4 Keandalan kemampuan anak melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam standar
yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
37
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai anak,
penilaian, kegiatan pembelajaran, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Kurikulum berbasis Kompetensi berorientasi pada hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri anak melalui serangkaian pengalaman belajar yang
bermakna, serta keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.
Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan tentang apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan
anak dalam setiap jenjang pendidikan dan sekaligus menggambarkan kemajuan anak yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten.
Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1Menekankan pada ketercapaian kompetensi anak baik secara individual maupun
klasikal, 2 Berorientasi pada hasil belajar learning outcomes dan keberagaman, 3 Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan etode yang
bervariasi, 4 Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian mnekankan pada proses dan hasil
belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
c. Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.