Kesimpulan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

88

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran quantum dengan pendekatan konvensional terhadap prestasi belajar bahasa Inggris. Dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata pembelajaran quantum lebih besar dari pada nilai rata-rata pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara umum kompetensi dasar Bahasa Inggris yang dicapai siswa yang belajar dengan pendekatan quantum lebih baik dari pada siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. 2. Terdapat perbedaan pengaruh sikap percaya diri terhadap kompetensi dasar bahasa Inggris. Dengan melihat rata-rata hitung kompetensi dasar Bahasa Inggris siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi yang belajar denga pendekatan quantum lebih besar dari pada rata-rata hitung siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah yang belajar dengan pendekatan konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah. 3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan sikap percaya diri siswa terhadap kompetensi dasar Bahasa Inggris. Nilai rata-rata kompetensi belajar Bahasa Inggris yang diperoleh siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi dengan pendekatan pembelajarn quantum lebih tinggi dibanding dengan nilai rata- rata yang diperoleh siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata kompetensi dasar Bahasa Inggris yang diperoleh siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah dengan pendekatan pembelajaran quantum lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata yang diperoleh siswa yang memiliki sikap percaya diri rendah dengan menggunakan pendekatan konvensional. 75 89 B.Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran quantum dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di SMA. Pendekatan pembelajaran quantum dapat menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang banyak melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajaar mandiri dan pemecahan masalah sehingga dapat sebagai salah satu upaya membantu menumbuhkan sikap percaya diri siswa. Untuk pendekatan konvensional dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang bersifat pengenalan sesuatu, informative, dan drill. Agar proses pembelajaran denagn menerapkan pendekatan pembelajaran quantum dapat dilaksanakan dengan baik dalam mencapai tujuan pembelajaran, adapaun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Memberikan penjelasan prosedur pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran quantum secara efektif dan sejelas-jelasnya kepada siswa, sehingga proses pembelajaran lebih terarah dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan. 2. Guru hendaknya memiliki kemampuan untuk menumbuhkan sikap percaya diri, membimbing dan mengarahkan siswa untuk belajar mandiri dalam bentuk mencari kata-kata, mencoba menyuskun kalimat, dan menemukan kalimatlafal, serta pemecahan masalah yang dihadapai sesuai dengan cara berfikir ilmiah. 3. Kondisi kelas atau sekolah diusahakan dapat digunakan untuk kegiatan belajar siswa secara mandiri dengan mencoba, melatih dan menemukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa secara leluasa dan termotivasi untuk belajar lebih mendalam. 4. Disediakan fasilitas pembelajaran yang mendukung dalam proses pembelajaran misalnya perpustakaan yang memadai buku-buku pelajaran, alat-alat peraga, majalah, gambar-gambar binatang dan tumbuhan, buku-buku ilmu pengetahuan popular, laboratorium, atau media pembelajaran lain yang mendukung proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran quantum. Aplikasi pendekatan pembelajaran quantum di SMA dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 90 1. Guru memilih dan menetapkan permasalahan sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa, kemampuan yang diperlukan yaitu menampung secara terbuka ada berfikir positif terhadap semua pernyataan-pernyataan atau pendapat tersebut sesuai dengan sifat dan kategori masalah yangdilihat dari tingkat kepentingannya, amat penting, bermanfaat, atau biasa dapat dipecahkan. 2. Guru membimbing secara aktif, membantu siswa dalam prosedur pembelajaran, menelaah materi dan permasalahan, kemampuan yang diperlukan adalah pemahaman kecakapan dan kejelian siswa dalam belajar baik secara individu maupun kelompok sehingga kebersamaan dalam menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang. 3. Guru membimbing siswa dalam melafalkan dan menyusun kalimat-kalimat yang dirasa sulit oleh siswa, dalam hal ini kemampuan yang diperlukan adalah memilih pendekatan pembelajaran yang tepat. 4. Membantu siswa dalam menyusun dan mengelompokkan kata atau kaliamt, sebagai bahan untuk menyusun paragrap. Pembelajaran dengan menerapakan pendekatan pembelajaran quantum di SMA merupakan bentuk pembelajaran yang berorientasi pada proses mengamati, menggolongkan-golongkan membuat dugaan mengukur dan membuat kesimpulan. Pendekatan pembelajaran quantum memberikan kesempatan pada siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir dan sikap percaya diri. Pendekatan pembelajaran quantum mengutamakan proses mental yang sepenuhnya melibatkan siswa dalam proses pembelajran. Siswa dilatih berfikir dan bertindak secara mandiri dalam mencari, menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan masalah. Proses pembelajaran quantum di SMA dilakukan secara mandiri atas bimbingan penuh guru dan teman-temannya dengan berbagai aktivitas secara mandiri scara individual maupun kelompok, misalnya: bertanya, bertindak, mencari penyelesaian masalah, membuat dugaan dan mengambuil kesimpulan. Peran guru memberikan bimbingan, memotivasi siswa dan memberikan dukungan kepada siswa dan ikut membantu siswa dalam pemecahan masalah jika dalam proses pembelajaran menemukan kesulitan. 91 Di sisi lain untuk mendukung tercapainya keefektifan pembelajaran bahasa Inggris di SMA, guru-guru bahasa Inggris di SMA perlu memberikan rangsangan yang dapat membangkitkan sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris guna meningkatkan konpetensi dasar Bahasa Inggris. Sikap percaya diri siswa dalam belajara mata pelajaran Bahasa Inggris sangat terkait dengan sikap pmental dan kepribadian yang dimiliki, hal terebut meliputi: 1 Penerimaan. Penerimaan mencakup kepekaan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan. Ketersediaan ini dinyatakan dalam memperhatikan sesuatu, namun masih pasif. 2 Partisipasi. Partisipasi mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Keaktifan ini dinyatakan dalam memberikan sesuatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. 3 Penilaian atau penentuan sikap. Penilaian atau penentuan sikap yang meliputi kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu atau membawa diri sesuai dengan penialaian itu. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu perkataan atau tindakan. 4 pengelolaan. Pengeloalaan, meliputu kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Kemampuan ini dinyatakan dalam mengembangkan suatu aturan dan perangkat nilai. Untuk itu diperlukan kemampuan dan kreativitas guru dalam membangkitkan sikap percaya diri siswa untuk mempelajari mata pelajaran Bahasa Inggris agar hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan.

C. Saran-Saran

Dokumen yang terkait

Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII Berdasarkan Kurikulum 2013

0 2 9

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR.

3 7 48

TEKNIK PENILAIAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.

3 15 36

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMU DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH DI PROPINSI BANTEN.

0 2 55

“Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan”.

1 11 149

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DALAM BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP N 1 PAYANGAN

0 0 10

View of SIKAP MAHASISWA TERHADAP BAHASA INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP BERPIKIR KREATIF DAN PERCAYA DIRI SISWA DI SMP NEGERI 2 RAWALO

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOSIODRAMA DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIKABONG

0 0 18