BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki
peranan yang besar karena merupakan sumber bahan baku utama bagi industri tahu, tempe, dan pakan ternak berupa bungkil kacang kedelai. Data dari Badan
Pusat Statistik BPS yang disajikan dalam Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kebutuhan kedelai dalam negeri cenderung meningkat pada lima tahun terakhir,
dan produksi kedelai dalam negeri hanya mampu memenuhi 29-42 persen dari kebutuhan tersebut.
Tabel 1.1 Produksi, impor, ekspor, dan kebutuhan dalam negeri kedelai di Indonesia tahun 2006-2010 ton
Sumber: BPS diolah, 2011
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian Kementan menempatkan beras, jagung, kedelai, daging sapi, dan gula sebagai lima komoditas pangan
Tahun Produksi
Impor Ekspor
Kebutuhan dalam
negeri Pangsa produksi
terhadap kebutuhan dalam
negeri
1 2
3 4
5 6
2006 747.611
1.132.144 1.732
1.878.023 39,81
2007 592.534
1.411.589 1.872
2.002.251 29,59
2008 775.710
1.173.097 1.025
1.947.782 39,83
2009 974.512
1.314.620 446
2.288.686 42,58
2010 907.031
1.740.505 385
2.647.151 34,26
2
utama. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan utama tersebut, target Kementan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN
tahap kedua, tahun 2010-2014, adalah pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan. Untuk tanaman kedelai, Kementan mentargetkan untuk
berswasembada dalam artian minimal 90 persen kebutuhan kedelai akan tercukupi oleh produksi dalam negeri pada tahun 2014 dengan produksi sebesar 2,70 juta
ton. Tabel 1.2 menyajikan target produksi dari setiap komoditi tanaman pangan utama pada RPJMN kedua tahun 2010-2014.
Tabel 1.2. Target produksi komoditi tanaman pangan di Indonesia, 2010-2014 000 ton
No. Komoditi
Tahun Rata-rata
Pertumbuhan 2010
2011 2012
2013 2014
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Padi
66.680 70.599
74.129 77.835
81.727 5,22
2 Jagung
19.800 22.000
24.000 26.000
29.000 10,02
3 Kedelai
1.300 1.560
1.900 2.250
2.700 20,05
4 Kacang Tanah
882 970
1.100 1.200
1.300 10,20
5 Kacang Hijau
360 370
390 410
430 4,55
6 Ubi Kayu
22.248 23.400
25.000 26.300
27.600 5,54
7 Ubi Jalar
2.000 2.150
2.300 2.450
2.600 6,78
Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014
Pada tahun 2010 target produksi kedelai sebesar 1,3 juta ton ternyata tidak berhasil dicapai. Data dari BPS pada Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa produksi
kedelai tahun 2010 adalah sebesar 0,9 juta ton atau hanya 70 persen dari target produksi. Pada tahun yang sama, pemerintah melakukan impor kedelai sebanyak
1,7 juta ton untuk mencukupi kebutuhan kedelai nasional.
3
Beberapa hal disinyalir menjadi penyebab kegagalan dalam mencapai target produksi kedelai tahun 2010. Salah satunya ialah kegagalan pemerintah
dalam merealisasikan program yang berkaitan dengan peningkatan produksi kedelai. Upaya peningkatan produksi kedelai dilakukan dengan peningkatan
produktivitas dan luas tanam. Fokus utama program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas ialah melalui Sekolah Lapangan Penanganan
Tanaman Terpadu SLPTT kedelai yang ditargetkan mencapai area seluas 250 ribu hektar. Namun hingga akhir tahun 2010 luas area SLPTT kedelai hanya
mencapai 185 ribu hektar atau 73,92 persen dari sasaran yang ditetapkan. Upaya peningkatan luas tanam diharapkan dapat terwujud melalui
program-program seperti optimalisasi pembinaan seluas 219 ribu hektar, kemitraan seluas 50 ribu hektar, dan upaya khusus seluas 100 ribu hektar. Secara
keseluruhan ditambahkan dengan lahan yang diupayakan secara swadaya oleh masyarakat maka luas tanam kedelai tahun 2010 diharapkan bisa mencapai 920
ribu hektar. Namun berdasarkan publikasi BPS tahun 2010 ternyata realisasi luas tanam kedelai hanya mencapai 692 ribu hektar atau 75,22 persen dari sasaran
yang ditetapkan. Selain permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan program pemerintah, faktor harga dan cuaca juga turut berpengaruh dalam
menyebabkan rendahnya produksi kedelai tahun 2010
1
.
1
Pada evaluasi kinerja Kementerian Pertanian tahun 2010, Menteri Pertanian Suswono mengatakan rendahnya produksi kedelai disebabkan oleh lahan untuk kedelai yang kalah bersaing
dengan tanaman padi dan jagung, serta harga kedelai yang relatif rendah sehingga tidak menggairahkan petani untuk menanam kedelai. Selain itu, menurut Dirjen Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian U.K Anggoro kondisi iklim dan cuaca yang tak bersahabat menyebabkan produksi kedelai dalam negeri terganggu sumber: detikfinance.
4
Jika merunut ke belakang, kegagalan dalam mencapai target produksi kedelai juga terjadi pada periode sebelumnya. Pada RPJMN tahap kesatu, tahun
2005-2009, Kementan hanya berhasil mencapai target produksi kedelai pada tahun 2005, sedangkan pada tahun-tahun selanjutnya selalu gagal dalam mencapai
target produksi kedelai yang sudah ditetapkan. Tabel 1.3 menunjukkan jumlah target, realisasi, dan persentase pencapaian target produksi kedelai di Indonesia
pada tahun 2005-2010. Serikat Petani Indonesia SPI dalam rilisnya yang berjudul Pandangan
Petani Atas Kebijakan Pertanian Pemerintah Tahun 2008 menyatakan persoalan utama dari anjloknya produksi kedelai di Indonesia diantaranya adalah gagal
panen, menciutnya lahan tanaman pangan, bencana alam, dan keengganan petani menanam kedelai. Namun penyebab yang paling utama adalah masuknya kedelai
impor yang harganya lebih rendah dari kedelai lokal sehingga produksi dalam negeri terpinggirkan yang akhirnya petani enggan menanam karena harganya
kalah bersaing. Tabel 1.3. Target, realisasi, dan persentase pencapaian target produksi kedelai di
Indonesia tahun 2005-2010 ton Tahun
Target produksi Realisasi produksi
Pencapaian target
1 2
3 4
2005 802.751
808.353 100,70
2006 891.053
747.611 83,90
2007 989.069
592.534 59,91
2008 1.097.867
775.710 70,66
2009 1.218.623
974.512 79,97
2010 1.300.000
907.031 69,77
Sumber: Kementan dan BPS diolah, 2011
5
Persebaran wilayah yang memproduksi kedelai tidak merata di seluruh Indonesia. Data pada Tabel 1.4 menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir
produksi kedelai di Pulau Jawa setiap tahunnya memberikan kontribusi antara 66- 74 persen terhadap total produksi kedelai di Indonesia.
Tabel 1.4. Perkembangan produksi kedelai di Jawa dan luar Jawa tahun 2001-2010 000 ton
Tahun Jawa
Luar Jawa Indonesia
Absolut Persen
Absolut Persen
1 2
3 4
5 6
2001 587.167
71,01 239.765
28,99 826.932
2002 502.591
74,67 170.465
25,33 673.056
2003 488.149
72,68 183.451
27,32 671.600
2004 502.201
69,41 221.282
30,59 723.483
2005 563.225
69,68 245.128
30,32 808.353
2006 518.425
69,34 229.186
30,66 747.611
2007 424.986
71,72 167.548
28,28 592.534
2008 518.997
66,91 256.713
33,09 775.710
2009 646.839
66,38 327.673
33,62 974.512
2010 633.212
69,81 273.819
30,19 907.031
Sumber: BPS diolah, 2011
Pada tahun 2010, produksi kedelai di Pulau Jawa sebesar sebesar 633.212 ribu ton memberikan kontribusi sebanyak 69,81 persen terhadap produksi kedelai
nasional yang jumlahnya sebesar 907.031 ribu ton. Dengan pertimbangan tersebut maka diharapkan penelitian tentang kondisi produksi kedelai di Pulau Jawa juga
dapat memberi kontribusi yang besar untuk melihat gambaran kondisi produksi kedelai di Indonesia.
6
1.2. Perumusan Masalah