Balok Laminasi Keawetan Balok Laminasi dari Kayu Rakyat Terhadap Serangan Rayap Tanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Balok Laminasi

Balok laminasi atau glulam pertama kali digunakan di Eropa pada konstruksi auditorium di Basel, Switzerland tahun 1893. Balok laminasi dipatenkan sebagai Sistem Hertzer dan penggunaan bahan perekat, untuk standarisasi penggunaan pada masa itu tidak tahan terhadap air. Dengan demikian, penggunaan balok laminasi terbatas hanya untuk kondisi penggunaan kering. Kemajuan bahan perekat semasa perang dunia I, menstimulasi penambahan daya tarik di Eropa mengenai penggunaan balok laminasi pada bingkai bangunan dan pesawat Moody et al. 1999. Balok laminasi adalah salah satu produk rekayasa perekatan kayu tertua. Balok laminasi adalah produk tekanan yang terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu yang direkatkan menjadi satu dengan arah serat semua lapisan kayu. Balok laminasi didefinisikan sebagai sebuah bahan yang terbuat dari papan kayu yang berbentuk lurus atau dibengkokan, dengan arah serat semua potongan kayu sejajar ke sumbu longitudional. Ketebalan maksimum laminasi yang diperbolehkan adalah 50 mm dan standar ketebalan kayu untuk tipe laminasi 25 atau 50 mm. Balok laminasi merupakan kayu gabungan antara akhir dengan akhir, pinggir dengan pinggir, dan muka dengan muka Moody et al. 1999. Balok laminasi adalah salah satu komponen kayu komposit yang berfungsi untuk mengontrol atau mengatur sifat produk balok laminasi melalui desain yang telah dipraktekkan selama beberapa tahun. Struktur balok laminasi dibuat untuk meningkatkan penggunaannya di dalam struktur perencanaan Bodig Jayne 1993. Ada beberapa jenis balok laminasi. Berdasarkan posisi pembebanan, balok laminasi dibedakan menjadi balok laminasi horizontal dan vertikal. Sedangkan berdasarkan penampangnya balok laminasi dibagi menjadi balok I, balok T, balok I ganda, balok pipa atau kotak, dan stressed skin panel Bodig Jayne 1993.

2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Balok Laminasi

Moody et al. 1999 menyatakan bahwa beberapa kelebihan balok laminasi dibandingkan kayu gergajian serta bahan struktural lain adalah dalam hal ukuran, bentuk arsitektur, pengeringan, penampang lintang cross section, efisiensi, dan ramah lingkungan. Sedangkan Canadian Wood Council 2000 menyatakan bahwa laminasi adalah cara yang efektif dalam penggunaan kayu berkekuatan tinggi dengan dimensi terbatas menjadi elemen struktural yang besar dalam berbagai bentuk dan ukuran. Balok laminasi juga memiliki kelemahan yaitu jika kayu solid tersedia dalam ukuran yang diperlukan maka proses tambahan dalam pembuatan balok laminasi akan meningkatkan biaya produksinya melebihi kayu gergajian. Pembuatan balok laminasi memerlukan perakitan khusus, fasilitas pabrik, dan keahlian dalam pembuatannya dibandingkan dengan memproduksi kayu gergajian. Semua tahap dalam proses pembuatan memerlukan perhatian untuk menjamin produk akhir yang berkualitas tinggi. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain balok laminasi berukuran besar, lurus atau lengkung adalah penanganan dan pengapalan Moody et al. 1999.

2.1.2 Penggunaan Balok Laminasi

Balok laminasi merupakan produk struktural yang digunakan untuk rangka, balok, kolom, dan kuda-kuda Canadian Wood Council 2000. Moody dan Hernandez 1997 menyatakan bahwa meskipun penggunaan utama balok laminasi adalah pada sistem atap dari bangunan-bangunan komersial, namun balok laminasi juga sudah digunakan pada sistem atap dan lantai rumah. Berbagai penggunaan balok laminasi diantaranya adalah: a. Bangunan-bangunan komersial dan rumah: sebagai balok persegi, balok lengkung, kuda-kuda, balok struktur, bangunan kayu bertingkat, kubah dan tiang. b. Jembatan: untuk bagian-bagian dari struktur bagian atas seperti balok penopang dan decking. c. Penggunaan struktur lain: untuk tower transmisi listrik, tonggak listrik dan penggunaan lain untuk memenuhi persyaratan ukuran dan bentuk yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan tiang kayu konvensional.

2.2 Perekat