Stakeholder Pengelolaan Kawasan Goa Pawon Pemetaan Stakeholder

20

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Stakeholder Pengelolaan Kawasan Goa Pawon

Kawasan Goa Pawon memiliki potensi sumberdaya alam dan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya, tetapi juga memiliki permasalahan- permasalahan lingkungan yang tak kalah penting. Dalam hal ini, banyak akademisi, pemerhati lingkungan dan perangkat kepentingan lainnya yang ingin mendapatkan kepentingan dan memberikan pengaruh terhadap kawasan Goa Pawon. Sehingga dibutuhkan identifikasi stakeholder termasuk tupoksinya berdasarkan besarnya kepentingan dan pengaruh stakeholder terhadap kawasan. Stakeholder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah stakeholder pengelolaan kawasan Goa Pawon yang memiliki kekuatan dan pengaruh dalam pengambiln keputusan, bukan stakeholder secara umum. Hasil dari pengolahan data diperoleh 7 stakeholder kawasan Goa Pawon, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pertambangan dan Mineral Kabupaten Bandung Barat, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Kelompok Riset Cekungan Bandung, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat dan Badan Pertanahan Kabupaten Bandung Barat. Masyarakat sekitar kawasan Goa Pawon seharusnya termasuk ke dalam salah satu stakeholder yang mempunyai interaksi tinggi dengan kawasan. Namun, masyarakat sekitar kawasan Goa Pawon tidak mempunyai peran dan pengaruh dalam pengambilan setiap keputusan yang dilakukan terhadap kawasan Goa Pawon. Sehingga dalam penelitian ini masyarakat tidak dimasukkan ke dalam stakeholder pengelolaan kawasan Goa Pawon.

5.2 Pemetaan Stakeholder

Stakeholder yang telah diidentifikasi berasal dari organisasi pemerintahan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan organisasi non pemerintah yang mempunyai kepentingan dan memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengelolaan kawasan Goa Pawon. 21 Berdasarkan pemetaan stakeholder yang dibuat oleh Reed et al. 2009, terdapat 4 kuadran dalam pemetaan stakeholder ini, dimana stakeholder tersebut akan menempati salah satu kuadran yang berdasarkan hasil scoring nilai kepentingan dan nilai pengaruh. Tabel 3 dan 4 menunjukkan hasil perhitungan nilai kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder berdasarkan panduan penilaian Lampiran 4 dan Lampiran 5 untuk melakukan pemetaan stakeholder. Tabel 3 Hasil scoring nilai kepentingan No. Stakeholder Nilai Kepentingan I II III IV V Jumlah 1. Kantor Lingkungan Hidup KBB 3 3 4 3 3 16 2. Bappeda KBB 4 3 3 3 3 16 3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB 3 4 5 4 4 20 4. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan KBB 4 3 3 2 2 14 5. Dinas Pertambangan dan Mineral KBB 3 3 5 4 3 18 6. Badan Pertanahan KBB 3 2 1 2 1 9 7. Kelompok Riset Cekungan Bandung 4 4 3 4 3 18 Keterangan: I = Aspek kepentingan, II = Manfaat yang diperoleh, III = Sumberdaya yang dimiliki, IV = Kapasitas sumberdaya, V = Prioritas kegiatan Tabel 4 Hasil scoring nilai pengaruh No. Stakeholder Nilai Pengaruh I II III IV V Jumlah 1. Kantor Lingkungan Hidup KBB 3 4 4 5 3 19 2. Bappeda KBB 3 2 2 2 3 12 3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB 4 3 4 5 5 21 4. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan KBB 2 2 3 3 2 12 5. Dinas Pertambangan dan Mineral KBB 3 4 3 5 4 19 6. Badan Pertanahan KBB 1 2 1 3 2 9 7. Kelompok Riset Cekungan Bandung 3 3 2 3 4 15 Keterangan: I = Bentuk keterlibatan, II = Kebijakan, III = Kontribusi, IV = Kerjasama dengan stakeholder lain, V = Kemampuan yang dimiliki Hasil perhitungan dari Tabel 3 dan 4 diperoleh sebuah grafik pemetaan stakeholder berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruh terhadap pengelolaan kawasan Goa Pawon Gambar 6. 22 Gambar 6 Pemetaan stakeholder. Berikut adalah penjelasan dari hasil pemetaan stakeholder:

a. Key Player