13
3.4 Analisis Data
Data permasalahan konservasi kawasan Goa Pawon berupa catatan dari hasil pengamatan langsung di lapangan, wawancara mendalam dan studi pustaka
dianalisis berdasarkan tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data kualitatif merupakan
upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Reduksi data dilakukan dengan menyederhanakan data yang diperoleh dari lapangan dengan meringkas dan
menggolongkannya. Kegiatan
ini dilakukan
untuk menajamkan
dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga diperoleh data utama yang
menjadi pokok penelitian serta mendapatkan kesimpulan akhir. Penyajian data dilakukan secara naratif deskriptif serta dapat ditunjang dengan bentuk-bentuk
bagan, tabel dan gambar untuk mempermudah pemahaman mengenai hasil analisis data yang diperoleh secara lebih terpadu. Terakhir, penarikan kesimpulan
dilakukan dengan melakukan verifikasi data, yaitu melakukan pemikiran ulang dan peninjauan ulang data untuk menarik kesimpulan yang kokoh dan tepat.
Sementara itu, untuk menentukan arah pengelolaan kawasan Goa Pawon digunakan analisis SWOT berdasarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini digunakan untuk merumuskan strategi yang relevan, relatif tepat dan optimal dalam pengelolaan kawasan Goa
Pawon. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1.
Identifikasi faktor internal dan eksternal Dari potensi sumberdaya dan tingkat aktivitas di kawasan Goa Pawon,
diidentifikasi beberapa faktor strategis dalam pengelolaan kawasan Goa Pawon.
2. Analisis SWOT
Setelah mendapatkan faktor-faktor internal dan eksternal, maka dilakukan: a.
Pembobotan faktor SWOT : Skala 1
– 2 – 3 – 4 – 5 Tidak Penting
– Agak Penting – Cukup Penting – Penting – Sangat Penting b.
Rating Pemeringkatan faktor SWOT : Skala 1
– 2 – 3 – 4 Sangat Kecil
– Sedang – Besar – Sangat Besar
14 Setelah menentukan langkah-langkah tersebut, diperoleh selisih dari jumlah
total faktor internal kekuatan dikurangi kelemahan sebagai sumbu X dan selisish dari jumlah faktor eksternal peluang dikurangi ancaman sebagai sumbu Y untuk
menentukan posisi kuadran kawasan Goa Pawon di dalam diagram analisis SWOT Gambar 4.
Gambar 4 Diagram Analisis SWOT Rangkuti 2006. Strategi Analisis SWOT :
1. Strategi Agresif, menggambarkan situasi yang sangat baik karena ada kekuatan
yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu
dapat digunakan alternatif strategi 1 yakni pengembangan strategi agresif.
2. Strategi Diversifikasi, menggambarkan situasi bahwa meskipun kawasan
menghadapi ancaman, namun ada kekuatan yang dapat diandalkan. Untuk itu organisasi dapat menggunakan alternatif strategi 2 yakni strategi diversifikasi
atau strategi inovasi.
3. Strategi Turn Around, menggambarkan bahwa kawasan mengalami kelemahan
dalam beberapa hal internal, sehingga peluang yang menguntungkan sulit dicapai. Strateginya yaitu konsolidasi, perbaikan, mengubah cara pandang serta
menghilangkan penyebab masalah agar ancaman dapat dihindari.
4. Strategi Defensif, menggambarkan situasi kawasan sangat buruk, karena di
samping berbagai kelemahan internal timbul ancaman dari luar. Strateginya yaitu strategi defensif misalnya perampingan, pengurangan atau efisiensi dalam
semua bidang kegiatan.
Peluang 3. Mendukung Strategi
Turn Around 1.
Mendukung Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
2. Mendukung Strategi Diversifikasi
4. Mendukung Strategi Defensif
Ancaman
15 Setelah diketahui di kuadran mana kawasan Goa Pawon berada, kemudian
dimunculkan berbagai alternatif strategi yang relevan dengan menggunakan Matriks SWOT Tabel 2.
Tabel 2 Matriks analisis SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
STRENGTHS S WEAKNESSES W
OPPORTUNITIES O STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
THREATS T STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman.
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Selanjutnya, data kepentingan dan pengaruh stakkeholder dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan Analisis Stakeholder. Model analisis stakeholder
yang digunakan mengikuti model yang diperkenalkan Reed et al. 2009 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi stakeholder dan perannya
b. Membedakan dan mengkategorikan stakeholder berdasarkan kepentingan dan
pengaruhnya. Untuk melakukan pemetaan stakeholder berdasarkan kuadran seperti pada
Gambar 5 dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap besarnya kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder. Untuk mengetahui
besarnya kepentingan digunakan panduan penilaian untuk mengetahui tingkat kepentingan Lampiran 4 sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh
digunakan panduan penilaian untuk mengetahui besarnya pengaruh Lampiran 5. Jumlah skor maksimal yang akan didapatkan oleh masing-masing stakeholder
berjumlah 25 poin untuk besarnya kepentingan dan 25 poin untuk besarnya pengaruh. Kemudian masing-masing stakeholder dipetakan berdasarkan poin-poin
yang didapatkan dari hasil scoring. Beberapa parameter yang digunakan dalam penghitungan nilai kepentingan
adalah aspek kepentingan, manfaat yang diperoleh, sumberdaya yang dimiliki, kapasitas dari sumberdaya tersebut serta prioritas stakeholder terhadap kawasan
16 Goa Pawon. Sedangkan parameter yang digunakan untuk menghitung besarnya
pengaruh adalah keterlibatan stakeholder, kebijakan atau aturan yang dikeluarkan, kontribusi stakeholder, kerjasama yang dilakukan dengan stakeholder lain serta
kemampuannya dalam mengendalikan pengelolaan kawasan Goa Pawon.
Gambar 5 Kategorisasi stakeholder Reed et al. 2009.
Subjects Key Players
Crowd Context setters
T in
g k
at Kep
en tin
g an
Tinggi Tingkat Pengaruh
Tinggi
Rendah
17
BAB IV KONDISI UMUM