pekerjaan, kepuasan pegawai dan atasan terhaap tugas yang telah dilakukan serta jumlah keluhan dari peserta diklat yang sedikit.
4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana
4.5.1 Menganalisis pengaruh penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai pada Pusdiklat BPK RI
Pengukuran pengaruh penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN di Pusdiklat BPK RI dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana dapat dilihat pada Lampiran. Dari hasil pengukuran analisis regresi linear sederhana terhadap penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN
pada Pusdiklat BPK RI disusun hipotesis sebagai berikut : H
: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai Pusdiklat BPK RI.
H
1
: Terdapat pengaruh penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai Pusdiklat BPK RI.
Pengujian pengaruh SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai Pusdiklat BPK RI dilakukan uji koefisiensi regresi Uji t.
Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung 4,160 dan nilai t-tabel 3,785. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
SMM Sertifikasi akreditasi LAN dengan kinerja pegawai Pusdiklat BPK RI karena nilai t-hitung t-tabel 4,160 3,785, maka hipotesis diterima.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai
Pusdiklat BPK RI Variabel
Koefien Regresi Probability
Constant 9,649
0,004 Tenaga Kediklatan
0,402 0,000
Program Diklat 0,412
0,003 Fasilitas Diklat
0,338 0,001
Berdasarkan model hasil perhitungan pada tabel 5 diperoleh persamaan regresi :Y = 9,649 + 0,402X1 + 0,412X2 +0,33X3. . . . . . .6
Dimana: Y = Kinerja Pegawai
X1 = Tenaga Kediklatan X2 = Program Diklat
X3 = Fasilitas Diklat Pada persamaan regresi tersebut terlihat bahwa koefisien SMM
Sertifikasi Akreditasi LAN berupa Tenaga Kediklatan sebesar 0,402 artinya bahwa setiap kenaikan tenaga diklat sebesar satu-satuan satuan skala Likert
akan meningkatkan kinerja sebesar 0,402. Koefisien bernilai positif yang artinya variabel tenaga diklat memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
pegawai, semakin baik tinggi kerjasama dan kompetensi tenaga diklat yaitu pimpinan diklat yang bersertifikasi Management of Training MoTdan
penyelenggara program diklat bersertifikat Training Officer Course TOC serta widyaiswara yang bersertifikat Training of Trainers ToT, maka dapat
memberikan pengaruh terhadap penyelenggaran diklat sehingga akan memberikan umpan balik terhadap kinerja pegawai sehari-hari.
Koefisien sertifikasi akreditasi berupa Program Diklat sebesar 0,412 berarti setiap kenaikan program diklat yang meliputi Kurikulum, Bahan
Diklat, Metode Diklat, Jangka Waktu Pelaksanaan Program Diklat dan Peserta Diklat akan meningkatkan kinerja sebesar 0,412. Koefisien bernilai
positif yang artinya variabel program diklat berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, semakin program diklat dilaksanakan dengan baik maka
kinerja pegawai akan semakin meningkat. Koefisien sertifikasi akreditasi berupa Fasilitas Diklat sebesar 0,338
berarti bahwa setiap kenaikan fasilitas diklat sebesar stu-satuan akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,338. Koefisien bernilai positif
artinya variabel fasilitas diklat memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, semakin baik fasilitas sarana dan prasarana tersebut maka kinerja
pegawai semakin meningkat. Meningkatnya fasilitas diklat dapat dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yaitu berupa meja, kursi belajar,
laptopnotebook, papan tulis, flipchart, LCD, OHP, alat tulis kantor ATK dan modul atau handout yang lengkap dan mudah dipahami serta fasilitas
lainnya yang berupa aula, ruang kelas, ruang diskusi, asrama, perpustakaan, tempat ibadah dan poliklinik yang akan membanyu kelancaran proses
penyelenggaraan diklat. Dari hasil perolehan koefisiensi pada persamaan regresi diatas
diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan yang terdiri dari Tenaga Kediklatan, Program Diklat dan Fasilitas Diklat memberikan hubungan yang
positif terhadap kinerja pegawai. Jika segala sesuatu yang berada pada variabel-variabel independen Tenaga Kediklatan, Program Diklat dan
Fasilitas Diklat dianggap konstan, mak nilai koefisien kinerja pegawai adalah sebesar 9,649.
Dilihat dari nilai koefisien dalam persamaan regresi dinyatakan bahwa urutan faktor pengaruh penerapan SMM Sertifikasi Akreditas LAN yang
paling berpengaruh ampai yang paling sedikit berpengaruh terhadap kinerja pegawai yaitu Program Diklat dengan nilai koefisien terbesar yaitu 0,412,
Tenaga Kediklatan denag nilai koefisien sebesar 0,402 dan Fasilitas Diklat dengan nilai koefisien terkecil yaitu sebesar 0,338.
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai
koefisiensi determinasi dikatakan baik apabila diatas 0,5. Besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji nilai R SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai Pusdiklat BPK RI
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 0,886
0,785 0,760
1,745
Besarnya kontribusi sumbangan yang diberikan oleh variabel penerapan SMM Sertifikasi Akreditasi LAN terhadap kinerja pegawai
Pusdiklat BPK RI secara simultan dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi. Besarnya adjusted R Square berdasarkan hasil analisis Tabel 6
yaitu sebesar 0,760. Dapat diinterpretasikan bahwa variabel independen mampu menjelaskan sebesar 76,0 variasi variabel dependen, sedangkan
sisanya 24,0 dijelaskan variabel lain diluar penelitian ini.
4.6 Implikasi Manajerial