Kelemahan Model RAD Kendall dan Kendall, 2008 Alat Bantu Perancangan Sistem

2. RAD mengikut tahapan pengembangan system seperti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada reuseable object sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat. 3. Memerlukan biaya yang lebih sedikit dan mementingkan dari segi bisnis dan teknik. 4. Berkonsentrasi pada sudut pandang user dan menyediakan perubahan secara cepat sesuai permintaan user. 5. Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem. 6. Waktu, biaya, dan effort minimal.

b. Kelemahan Model RAD Kendall dan Kendall, 2008

1. RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik 2. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang siperlukan untuk melengkapai sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. 3. Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil kualitasnya rendah. 4. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada yang telah dipenuhi. 5. Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-asalan. 6. Potensial ketidaksesuaian desain dan implementasi 7. Potensial ketidakkonsistenan penamaan dan dokumentasi 8. Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali c. Kondisi Sesuai RAD Kendall dan Kendall, 2008 1. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek 2. Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah didefiniskan dengan baik. 3. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks 4. User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi 5. Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user 6. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui 7. Anggota tim memiliki keahlian yang baik 8. Komposisi tim stabil 9. Ada kontrol proyek yang efektif. d. Kondisi Tidak Sesuai RAD Kendall dan Kendall, 2008 1. Proyek yang terlalu besar dan kompleks 2. Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal kritis 3. Sistem dengan komputasi tinggi 4. Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas 5. Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama 6. Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek 7. Membutuhkan lingkup daerah yang luas 8. Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi 9. Komitmen pihak manajemen dengan user rendah 10. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi.

2.7 Alat Bantu Perancangan Sistem

Unified Modeling Language UML Unified Modeling Language UML adalah satu kumpulan konvensi pemodelan yang di gunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek Whitten dan Bentley, 2008.

2.7.1 Notasi UML

Unifield modeling language UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta –model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek OO Whitten dan Bentley, 2008. Diagram UML terdiri dari :

1. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara system, system eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan system dan dalam cara apa pengguna mengharapkan interaksi dengan system itu. Use case naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensial langkah-langkah dari setiap interaksi. Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram Whitten dan Bentley, 2008 Notasi Keterangan Actor Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Bisa merupakan manusia, sistem atau device Use case Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini, sistem tidak akan memenuhi permintaan useraktor. Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goalnya dan digambarkan dengan elips dan nama di dalamnya. Association Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor tertentu dengan setiap use case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan. Extends Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas prilaku dari use case sumber secara eksplisit Uses includes Mengidentifikasi kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, kondisi ini adalah hubungan dua use case dimana yang satu memanggil yang lain. Actor1 «uses» «extends» Gambar 2.10 Use Case Diagram Whitten dan Bentley, 2008 Contoh kasus penggunaan Use Case Diagram: Login Penilaian Kinerja Absensi Validasi gaji Lihat penilaian kinerja Lihat absensi Admin Eksekutif Manajer Keuangan Pegawai extends extends extends Cetak slip gaji Sistem Informasi Penggajian dan Penilaian Kinerja Lihat laporan Gaji extends Manajemen data pegawai Lihat data pegawai extends Logout include Gambar 2.11 Contoh kasus penggunaan Use Case Diagram Use Case di atas terdiri dari 4 aktor dan 11 use case. Aktor berupa Admin, Eksekutif, Manajer Keuangan dan Pegawai. Use case terdiri dari login, logout, manajemen data pegawai, lihat data pegawai, absensi, lihat absensi, penilaian kinerja, lihat penilaian kinerja, validasi gaji, lihat laporan gaji, serta cetak slip gaji. garis dari aktor ke use case disebut asosiasi dimana menggambarkan interaksi aktor terhadap use case. Include mengidentifikasi kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi. Pada contoh di atas terdapat use case logout include kepada use case login, yang artinya untuk melakukan logout, use case login harus dilakukan terlebih dahulu. Extend menspesifikasikan bahwa use case target memperluas prilaku dari use case sumber secara eksplisit. Pada contoh di atas salah satu contoh penggunaan extend yaitu pada use case absensi dan lihat absensi dimana lihat absensi merupakan extend dari use case absensi, dimana use case lihat absensi merupakan perluasan dari use case absensi.

2. Class Diagram

Class Diagram merupakan kumpulan class dan object. Oleh karena itu pengertian class sangat penting sebelum merancang class diagram. Whitten et al. 2004 dalam buku Widodo dan Herlawati 2011 mengartikan class sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Class terkadang disebut sebagai kelas objek object class. Secara alami, objek yang berupa buku analisis desain dan buku pemrograman kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas buku. Widodo dan Herlawati, 2011 Secara teknis, Pender dan Tom 2003 dalam buku Widodo dan Herlawati 2011 mengartikan sebuah kelas sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaiman penggunaannya. Sedangkan objek adalam entitas yang bersifat unik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya. Kelas menggambarkan suatu kelompok yang memiliki kesamaan keadaan dan perilaku. Kelas merupakan cetak biru suatu objek dalam sistem orientasi objek. Dapat dikatakan kelas adalah sejenis alat pengklasifikasi. Visibility atau Ketampakan digunakan untuk menspesifikasikan ketampakan atribut dan operasi dari kelas-kelas lain. UML mengadopsi ketampakan di C++, yaitu

1. Public

, disimbolkan dengan “+”, dapat diakses operasi-operasi di luar kelas.

2. Protected, disimbolkan

dengan “”, hanya dapat diakses operasi- operasi di kelas dan kelas-kelas turunannya.

3. Private

, disimbolkan dengan “-“, hanya dapat diakses operas-operasi di kelas. Tabel 2.2 Notasi Class Diagram Whitten dan Bentley, 2008 Notasi Keterangan Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors Association Hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain Agregation Hubungan yang menyatakan “bagian dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas” Generalization Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anakchild yang menggantikan objek parentinduk Multiplisitaskardinalitas Kita dapat menentukan kemunculan objek suatu kelas di suatu keterhubungan dengan kelas lain. 1 Class 1 2 3 Multiplisitas mengimplikasikan hubungan antara instansi, contohnya satu Employee mempunyai satu objek TimeCard atau lebih. Namun, satu TimeCard milik satu Employee yaitu Employee-employee tidak menggunakan satu kartu yang sama Hariyanto, 2004. Beberapa multiplisitas yang banyak kita lihat Fowler, 2005, diantaranya:  1 menyatakan 1 Employee hanya boleh memiliki 1 TimeCard  0..1 menyatakan 1 Employee memiliki atau boleh tidak memiliki TimeCard  menyatakan bahwa Employee boleh memiliki lebih dari 1 TimeCard Gambar 2.12 Asosiasi Class Diagram Hariyanto, 2004 Contoh kasus Class Diagram: +add +edit data_pegawai -nip -nama -tgl_kerja -jabatan -alamat -kota -tpt_lahir -tgl_lahir -gender -telp -email -agama -sts_kawin -jml_anak +Login +Edit user -id_user -nip -username -password -level 1.. 1 +Create penggajian -id_gaji -nip -periode_gaji -gaji_pokok -tunjangan_nikah -tunjangan_anak -kinerja -potongan_gaji -total_gaji -status 1 1.. +Add +View +Cetak absensi -id_absensi -nip -periode -keterangan -jam_masuk -jam_keluar 1 1.. +Create +Update penilaian_kinerja -id_penilaian -nip -periode_penilaian -tepat_waktu -penampilan -tanggung_jawab -kerapihan_kerja -inisiatif -catatan -hasil 1 1.. +add +edit +delete +cetak admin -level +View +Cetak eksekutif -level +View +Validasi keuangan -level +Absen pegawai -level 1 Gambar 2.13 Contoh kasus penggunaan Class Diagram Contoh di atas terdiri dari 9 class dimana 4 class merupakan generalisasi dari 1 class. Class terdiri dari Class Name, Attributes, dan Behaviour. Pada class user memiliki atribut id_user, nip, username, password, dan level dan behaviour login dan edit. Masing-masing class memiliki hubungan antar class yang lain. Setiap asosiasi memiliki multiplisitas, seperti hubungan antara data_pegawai dengan penggajian. Hubungan tersebut menjelaskan bahwa 1 data_pegawai dapat memiliki 1 atau banyak penggajian, sedangkan 1 penggajian hanya dimiliki 1 data_pegawai.

3. Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut. Tabel 2.3 Notasi Activity Diagram Whitten dan Bentley, 2008 Notasi Keterangan Activity adalah langkah-langkah dalam sebuah activity. Action bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity, atau pada event yang spesifik. Initiate Activities Menujukkan alur activity berjalan Start of the Process Menujukkan dimana aliran kerja itu di mulai. Termination of the Process Menujukkan dimana aliran kerja itu berakhir Synchronization Bar menunjukkan dua atau lebih langkah dalam aliran kerja berjalan secara serentak. Decision Activity Menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu di buat dalam aliran kerja. Contoh kasus penggunaan Activity Diagram: Sistem Admin Memilih menu Data pegawai Menampilkan Halaman Data Pegawai Pilih menu tindakan Edit Hapus Tambah Menampilkan form tambah pegawai Input data pegawai Menampilkan data pegawai Ubah data pegawai Tampilkan pesan hapus data pegawai Hapus data pegawai Menyimpan ke database Valid Tidak valid Tidak valid Valid Pilih Hapus Mengubah data pegawai Gambar 2.14 Contoh kasus penggunaan Activity Diagram Contoh di atas merupakan contoh activity dalam memanajemen data pegawai. Aktivitas dimulai admin memilih menu Data Pegawai. Synchronization bar berfungsi untuk memisahkan 2 atau lebih aktivitas. Pada kasus di atas terdapat 3 aktivitas yaitu tambah edit dan hapus. Lalu sistem akan merespon dan admin memilih tindakan. Proses berjalan dari validasi data yang di input hingga proses penyimpanan data.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek dan dalam sekuensi apa Whitten dan Bentley, 2008. Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram Whitten dan Bentley, 2008 Simbol Keterangan Boundary Biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem lain Activation Merupakan periode yang dibutuhkan saat melakukan operasi. Actor1 Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain. Message1 Relasi ini digunakan untuk memanggil operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu objek. Message mengharuskan kita menyelesaikan proses baru kemudian memanggil proses berikutnya. Message2 Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri. Gambar 2.15 Sequence Diagram Kendall dan Kendall, 2008 Contoh kasus penggunaan Sequene Diagram: ::Class Object::Class Method parameter Return AsynchronousSignal Manajemen data pegawai Admin Data_Pegawai Memilih menu Data pegawai Meminta data pegawai Mendapatkan data Pegawai Memilih menu Tambah Menampilkan data Pegawai Menampilkan form Tambah pegawai Mengisi form Tambah pegawai Memilih menu Edit Menampilkan form data pegawai Mengubah form data pegawai Memilih menu Hapus Menampilkan pesan konfirmasi hapus Tekan Hapus User Menyimpan data Menyimpan data Mengubah data Menghapus data Menghapus data Gambar 2.16 Contoh kasus penggunaan Sequence Diagram Contoh di atas merupakan contoh sequence diagram dalam proses manajemen data pegawai. Proses dimulai admin memilih menu data pegawai lalu sistem merespon menampilkan beberapa pilihan. Aksi tambah diawali dengan mengisi form data pegawai lalu diakhiri dengan menyimpan data pada data pegawai dan user.

2.8 Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format