Rekapitulasi Kerusakan Sektor Permukiman
Rekapitulasi Kerusakan Sektor Permukiman
di Empat Kabupaten/Kota sekitar Kota Manado
Rumah (unit)
No Kabupaten/Kota Jumlah
1 Kab. Minahasa
2 Kab. Minahasa Selatan 24 11 270
3 Kota Tomohon
4 Kab. Minahasa Utara
Sumber: Tim Verifikasi BNPB 2014
Kerusakan rumah di Kabupaten Minahasa terjadi pada 229 unit, yang terdiri dari
59 unit rusak ringan (RR), 37 unit rumah rusak sedang (RS), dan 133 unit rumah rusak berat (RB). Di Kabupaten Minahasa Selatan jumlah rumah yang rusak sebanyak 305 unit, yang terdiri dari 270 unit RR, 11 unit RS, dan 24 unit RB. Di Kota Tomohon jumlah rumah yang rusak sebanyak 15 unit, yang terdiri dari 4 unit RS, dan 11 unit RB. Di Kabupaten Minahasa Utara rumah yang rusak sebanyak 34 unit, yang terdiri dari 21 unit RR, 5 unit RS, dan 8 unit RB.
3.1.3. Kerusakan Sektor Infrastruktur di Kota Manado
Penilaian dampak bencana pada sektor infrastruktur dilakukan terhadap kerusakan infrastruktur akibat bencana di sub sektor transportasi, sumber daya air, sanitasi, dan energi/listrik. Kerusakan pada sektor infrastruktur dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu rusak berat (RB), rusak sedang (RS), dan rusak ringan (RR). Rincian kerusakan di sektor infrastruktur di Kota Manado terlihat pada Tabel 3.3, Tabel 3.4, dan Tabel 3.5.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Kerusakan Infrastruktur Transportasi Darat
Sektor Infrastruktur
No Kecamatan
Mobil
Jalan (Meter)
Jembatan (unit)
0 0 0 2 Paal Dua
0 1 0 0 7 Bunaken Kep.
Sumber: Analisis BNPB 2014
Pada sektor infrastruktur sub sektor transportasi darat terjadi kerusakan pada fasilitas kendaraan, jalan, dan jembatan. Total kendaraan yaitu mobil yang rusak sebanyak
442 unit dengan kategori rusak berat, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Sario sebanyak 100 unit. Infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 28.570 meter, yang terdiri dari rusak ringan sepanjang 8.592 meter, rusak sedang sepanjang 11.123 meter dan rusak berat sepanjang 8.855 meter. Infrastruktur jembatan yang rusak sebanyak 9 unit, yang terdiri dari 1 unit RR, 2 unit RS, dan 6 unit RB.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Kerusakan Infrastruktur Sumber Daya Air
Sektor Infrastruktur
No Kecamatan
Drainase (meter)
DAS (meter)
Air Bersih (unit)
2 Paal Dua
7 Bunaken Kep.
Sumber: Analisis BNPB 2014
Total kerusakan pada sub sektor sumber daya air terjadi pada fasilitas drainase, daerah aliran sungai (DAS) dan fasilitas air bersih. Fasilitas drainase yang rusak, sepanjang 25.280 meter dengan rincian sepanjang 20.575 meter RR dan 4.705 meter RS. DAS yang rusak sepanjang 1.714,5 meter dengan rincian sepanjang 7 meter RR, 52.5 meter RS, dan 1.655 meter RB. Sedangkan fasilitas air bersih yang rusak sebanyak 3 unit yang seluruhnya mengalami RB.
Kerusakan pada sub sektor energi adalah rusaknya infrastruktur PLN (listrik) pada sebanyak 2 rayon dengan rincian 1 rayon selatan dan 1 rayon utara. Rayon selatan terdiri dari Kecamatan Wanea, Paal 2, Tikala, Malalayang, dan Sario. Sedangkan, Rayon Utara terdiri dari Kecamatan Singkil, Bunaken Kepulauan, Wenang, Tuminting, dan Kecamatan Mapanget.
Tabel 3.5 Rekapiltulasi Kerusakan Infrastruktur Energi/Listrik
1 Wanea 2 Paal Dua 3 Tikala
1 Rayon Selatan
4 Malalayang 5 Sario 6 Singkil 7 Bunaken Kep. 8 Wenang
1 Rayon Utara
9 Tuminting 10 Mapanget
TOTAL
Sumber: Analisis BNPB 2014
3.1.4. Kerusakan Sektor Infrastruktur di Wilayah Sekitar Kota Manado
Kerusakan pada sektor infrastruktur yang terjadi di wilayah sekitar Kota Manado sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Rekap Kerusakan Sektor Infrastruktur di 4 Kabupaten/Kota sekitar Kota Manado Kerusakan
I. Kab. Minahasa 1 Jalan
0 5.400 Meter 2 Jembatan
2 0 0 Unit 3 DAS
0 Meter II. Kab. Minahasa Selatan 1 Tebing Jalan
77 534 Meter 2 Tebing Sungai
1.610,2 Meter 3 Air Minum & Sanitasi
0 0 1.237 Meter III. Kab. Minahasa Utara 1 Jalan
855 Meter 2 Jembatan
1 0 0 Unit 3 SDA
0 0 Meter IV. Kota Tomohon 1 Jalan
0 0 Meter 2 Jembatan
7 21 0 Unit 3 SDA
0 0 Meter Sumber: Analisis BNPB 2014
Di Kabupaten Minahasa, terdapat kerusakan pada sub sektor transportasi darat berupa jalan yang rusak berat sepanjang 1500 meter dan rusak ringan sepanjang 5400 meter serta sebanyak 2 unit jembatan yang rusak berat. Sedangkan kerusakan di sub sektor sumber daya air terdapat DAS yang rusak berat sepanjang 630 meter dan sepanjang 3.888 meter rusak sedang.
Di Kabupaten Minahasa Selatan, terdapat kerusakan pada sub sektor transportasi darat berupa tebing jalan yang rusak berat sepanjang 28,4 meter, rusak sedang sepanjang
77 meter dan rusak ringan sepanjang 534 meter. Disamping itu, terdapat kerusakan pada tebing sungai yang rusak berat sepanjang 1.085 meter, rusak sedang sepanjang 137,8 meter dan yang rusak ringan sepanjang 1.610,2 meter. Sedangkan kerusakan di sub sektor sumber daya air terdapat fasilitas air minum dan sanitasi yang rusak ringan sepanjang 1.237 meter.
Di Kabupaten Minahasa Utara, terdapat kerusakan pada sub sektor transportasi darat berupa jalan yang rusak berat sepanjang 200 meter dan rusak sedang sepanjang 650 meter dan rusak ringan sepanjang 855 meter serta sebanyak 1 unit jembatan yang rusak berat. Sedangkan kerusakan di sub sektor sumber daya air terdapat DAS yang rusak berat sepanjang 610 meter.
Di Kabupaten Tomohon, terdapat kerusakan pada sub sektor transportasi darat berupa jalan yang rusak berat sepanjang 2.005 meter dan sebanyak 7 unit jembatan yang rusak berat dan 21 unit jembatan yang rusak sedang. Sedangkan kerusakan di sub sektor sumber daya air terdapat DAS yang rusak berat sepanjang 2.235 meter.
Kerusakan jembatan yang terletak pada poros jalan penghubung antara kota Manado dan Kabupaten Tomohon mengakibatkan perlunya dilakukan pengalihan arus lalu lintas ke jalan alternatif yang melalui permukiman penduduk.
3.1.5. Kerusakan Sektor Ekonomi di Kota Manado
Kerusakan pada sektor ekonomi terjadi pada perdagangan, industri, dan kelautan. Pada sub sektor perdagangan terdapat kerusakan pada 254 toko, 491 kios, 279 warung makan dan 88 bengkel. Kerusakan sektor ekonomi dengan tingkat kerusakan sedang terjadi pada 63 unit toko, 233 unit kios, 132 unit warung makan, dan 32 unit bengkel, sedangkan untuk kerusakan ringan terjadi pada 191 unit toko, 258 unit kios, 147 unit warung makan, dan 56 unit bengkel. Kerusakan pada sub sektor industri terdiri dari 41 unit UKM dan 9 unit koperasi dimana terdapat 32 unit IKN serta 9 unit koperasi mengalami kerusakan dengan kategori ringan dan sisanya mengalami kerusakan sedang.
Untuk sub sektor perikanan dan kelautan terdapat kapal warga yang mengalami kerusakan/hancur/hilang sejumlah 51 unit kapal dengan kategori rusak berat. Kecamatan yang paling banyak terdampak adalah Kecamatan Bunaken Kepulauan dengan jumlah 29 unit dan Kecamatan Malalayang sebanyak 19 unit. Selain itu teridentifikasi juga sebanyak 7 keramba warga mengalami rusak berat yang terletak di pinggiran sungai di Kecamatan Paal Dua, Bunaken Kepulauan, dan Tuminting.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Kerusakan Sektor Ekonomi
Kelautan No
Kapal Keramba 1 Wanea
Toko
Kios
W. Makan
1 21 0 0 14 1 0 0 2 Paal Dua
4 43 20 0 0 3 0 0 7 Bunaken Kep
0 0 0 0 0 0 29 1 8 Wenang
56 16 3 2 0 - 9 Tuminting
Sumber: Hasil Survei BNPB dan Pemerintah Kota Manado 2014
3.1.6. Kerusakan Sektor Ekonomi di Wilayah Sekitar Kota Manado
Pada sektor ekonomi di Kabupaten Minahasa, terdapat kerusakan di sub sektor pertanian yaitu kerusakan lahan pertanian dan infrastruktur pertanian lainnya seperti jaringan irigasi dengan luas lahan terdampak mencapai 150 ha, sedangkan pada sub sektor perdagangan terdapat kerusakan pada 25 toko.
Sedangkan di Kabupaten Minahasa Selatan, terdapat kerusakan di sub sektor pertanian yaitu kerusakan sawah padi seluas 924 ha dan kebun rambutan seluas 11 ha. Di Kabupaten Minahasa Utara, terdapat kerusakan di sub sektor pertanian yaitu kerusakan sawah padi seluas 15 ha yang berada di Kecamatan Kema, Karegesan, dan Kecamatan Telelu serta tambak ikan mas seluas 1 ha. Rincian kerusakan sub sektor ekonomi di sekitar Kota Manado sebagaimana disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Rekapitulasi Kerusakan Sektor Ekonomi di Kabupaten/Kota sekitar Kota Manado
Sub Sektor
No
Jenis Aset
Pertanian, Kelautan &
Perdagangan
Perikanan
Minahasa 1 Toko
25 - 2 Sawah Padi
150 ha Minahasa Selatan 1 Sawah Padi
924 ha 2 Kebun Rambutan
11 ha Minahasa Utara 1 Sawah Padi
15 ha 2 Tambak Ikan Mas
1 ha
Sumber: Hasil Survei BNPB dan Pemerintah Kota Manado 2014
3.1.7. Kerusakan Sektor Sosial di Kota Manado
Pada sektor Sosial meliputi sub sektor pendidikan, kesehatan, agama dan sub sektor lembaga sosial mengalami kerusakan baik rusak ringan (RR), rusak sedang (RS), dan rusak berat (RB). Kerusakan berat terjadi pada sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, agama dan lembaga sosial sehingga tidak dapat digunakan lagi dan perlu pengadaan baru.
Pada sub sektor pendidikan terdapat kerusakan pada sebanyak 104 unit bangunan yang terdiri dari 29 unit TK (rusak ringan untuk fisik bangunan dan rusak berat untuk sarana prasarana), 53 unit SD (10 rusak berat dan 43 rusak ringan), 12 unit SMP (rusak ringan, dan 10 unit SMA/K rusak ringan.
Sub sektor kesehatan baik Puskesmas, Pustu, Klinik/Balai Pengobatan, dan lainnya mengalami kerusakan. Adapun Puskesmas yang mengalami rusak sedang sejumlah 1 unit dan rusak ringan sejumlah 3 unit. Sedangkan Puskesmas Pembantu (Pustu) mengalami rusak sedang sejumlah 1 unit dan rusak ringan sejumlah 4 unit. Klinik/Balai Pengobatan mengalami rusak ringan sejumlah 3 unit. Sedangkan sub sektor kesehatan lain adalah rumah dinas Dokter, Perawat/Bidan, gudang vaksin dan politeknik kesehatan mengalami rusak berat sejumlah 4 unit.
Sub sektor agama mengalami kerusakan seperti mesjid rusak ringan sejumlah 28 unit, gereja rusak ringan sejumlah 49 unit dan klenteng/vihara mengalami rusak ringan sejumlah 6 unit. Sedangkan sub sektor lembaga sosial seperti panti asuhan mengalami rusak ringan sejumlah 7 unit. Rincian kerusakan sektor sosial per sub sektor sebagaimana disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Rekapitulasi Kerusakan Sektor Sosial
Lembaga Agama Lemb Kecamatan
Lembaga Pendidikan
Lembaga Kesehatan
Gereja Klenteng
Sosial
1. Wanea 0 5 0 0 0 0 0 0 0 13 0 1 2. Paal Dua
- 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 Kep 8. Wenang
3 13 3 3 0 1 1 0 1 1 4 1 9. Tuminting
0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10. Sario
JUMLAH 29 53 12 10 4 5 3 4 28 49 6 7 TOTAL
Sumber: Hasil Survei BNPB dan Pemerintah Kota Manado 2014
3.1.8. Kerusakan Sektor Sosial di Wilayah Sekitar Kota Manado
Kerusakan sektor sosial pada kabupaten/kota sekitar Kota Manado, tidak dijumpai dampak yang signifikan terhadap sektor sosial. Di Kabupaten Minahasa, hanya terdapat satu unit SMA/K yang rusak dan dua unit bangunan di sub sektor agama. Di Kabupaten Minahasa Selatan terjadi kerusakan pada enam unit bangunan sekolah SMA/K dan MA serta di Kabupaten Minahasa Utara terdapat kerusakan pada satu unit bangunan SMA dan dua unit gereja, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.10,
Tabel 3.10. Rekapitulasi Kerusakan Sektor Sosial di Kabupaten/Kota Sekitar Kota Manado
SUB SEKTOR Jenis Aset
1. SMA/K, MA
2. Gereja
Minahasa Selatan
1. SMA/K, MA
Minahasa Utara
1. SMA/K, MA
2. Gereja
Sumber: Hasil Survei BNPB dan Pemerintah Kota Manado 2014
3.1.9. Kerusakan Lintas Sektor di Kota Manado
Kerusakan pada lintas sektor di Kota Manado terjadi pada sub sektor pemerintahan, ketertiban (Kepolisian), keamanan (TNI), Perbankan, BUMN/D, dan Keuangan. Rincian kerusakan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Rekapitulasi Kerusakan Lintas Sektor
Sub Sektor
Pusat
Provinsi
Kota/Kab.
1. Pemerintahan
9 kantor 43 kantor 2. Ketertiban
2 kantor, 45 Asrama
1 kantor, 79 Asrama
3. Keamanan
1 Kantor, 151 Asrama/Barak
4. Perbankan
5 Kantor, 43 ATM
5. BUMN/D
3 Kantor Pelayanan
6. Keuangan
2455 Debitur Plafon Rp 773.230.000.000,00
Sumber: Hasil Survei BNPB dan Pemerintah Kota Manado 2014
Kerusakan pada sub sektor pemerintahan terdiri dari kerusakan pada unit vertikal pemerintah pusat berupa 2 unit kantor dan 45 unit asrama, 9 unit kantor pemerintah provinsi, dan 43 unit kantor pemerintah kota. Sub sektor ketertiban (kepolisian) terdapat kerusakan sebanyak 1 unit kantor dan 79 unit asrama, sub sektor keamanan (TNI) terdapat kerusakan yang terdiri dari 1 unit kantor dan 151 asrama/barak. Pada sub sektor perbankan terdapat kerusakan sebanyak 5 unit kantor dan 43 unit ATM, dengan sebagian besar kerusakan fisik bangunan mengalami rusak ringan dan isi bangunan berupa sarana prasarana masuk dalam kategori rusak sedang. Pada sub sektor BUMN/D terdapat kerusakan pada 3 unit kantor pelayanan yang lumpuh. Pada sub sektor keuangan bencana banjir bandang dan longsor telah berdampak kepada 2.455 debitur dengan plafon kredit sejumlah Rp773.230.000.000,00.
3. 2. Penilaian Kerusakan dan Kerugian
Penilaian kerusakan dan kerugian adalah sebuah bagian dari proses besar pelaksanaan penyusunan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana melalui pendekatan partisipatif. Kerusakan merupakan dampak terhadap aset berupa fisik yang dinilai berdasarkan harga yang disepakati. Kriteria penilaian kerusakan dikelompokkan menjadi tiga kategori jenis kerusakan, yaitu berat, sedang dan ringan. Nilai kerusakan harus memperhitungkan tingkat kerusakan (apakah aset masih bisa dipulihkan/diperbaiki, atau sudah sama sekali hancur). Sedangkan kerugian adalah meningkatnya biaya kesempatan atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi karena Penilaian kerusakan dan kerugian adalah sebuah bagian dari proses besar pelaksanaan penyusunan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana melalui pendekatan partisipatif. Kerusakan merupakan dampak terhadap aset berupa fisik yang dinilai berdasarkan harga yang disepakati. Kriteria penilaian kerusakan dikelompokkan menjadi tiga kategori jenis kerusakan, yaitu berat, sedang dan ringan. Nilai kerusakan harus memperhitungkan tingkat kerusakan (apakah aset masih bisa dipulihkan/diperbaiki, atau sudah sama sekali hancur). Sedangkan kerugian adalah meningkatnya biaya kesempatan atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi karena
Proses penilaian kerusakan dan kerugian termasuk dalam proses pengidentifikasian kebutuhan pemulihan manusia pascabencana banjir bandang dan longsor Kota Manado dan empat kabupaten/kota di sekitarnya dilakukan pada lima sektor, yaitu permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor. Masing-masing sektor dirinci menurut sub sektor sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Sektor Dalam Penilaian Kerusakan dan Kerugian
NO SEKTOR
SUB SEKTOR
1 Permukiman Perumahan dan Prasarana Lingkungan
2 Infrastruktur
Transportasi (Darat, Laut, Udara) Sumberdaya Air (SDA) dan Irigasi Energi/ Listrik, Air bersih dan Sanitasi
3 Ekonomi Perdagangan, Perindustrian, UKM dan Koperasi Pertanian, Perkebunan, Kelautan dan Perikanan Pariwisata
4 Sosial Kesehatan, Pendidikan, Agama, Lembaga Sosial
5 Lintas Sektor Pemerintahan, Ketertiban (Kepolisian) Keamanan (TNI), Keuangan dan Perbankan BUMN
Berdasarkan penilaian kerusakan dan kerugian, terindentifikasi bahwa bencana banjir dan longsor Provinsi Sulawesi Utara telah mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang mencapai Rp1.439.018.512.000,00 dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel
Tabel 3.13 Penilaian Kerusakan dan Kerugian Provinsi Sulawesi Utara Per Kabupaten/Kota
Kepemilikan Kabupaten/Kota
Nilai (Rp.)
Kerusakan
Non Pemerintah 1 Manado
24.599.540.000 15.832.104.000 3 Minahasa Selatan
18.496.983.000 57.263.386.000 4 Minahasa Utara
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Total nilai kerusakannya adalah sebesar Rp896.247.057.000,00 sedangkan nilai kerugiannya adalah Rp542.771.455.000,00. Dari total kerusakan dan kerugian yang sudah dikalkulasikan tersebut di atas, teridentifikasi sebesar Rp227.474.627.000,00 merupakan milik pemerintah, sedangkan sisanya sebesar Rp1.211.543.885.000,00 merupakan milik non pemerintah.
Total nilai kerusakan untuk lima sektor terdampak di Kota Manado sebesar Rp801.471.534.000,00 sedangkan nilai kerugiannya sebesar Rp475.404.375.000,00. Dengan demikian, total nilai kerusakan dan kerugian akibat bencana banjir dan longsor adalah sebesar Rp1.276.875.909.000,00. Dari nilai total kerusakan dan kerugian di Kota Manado, sebesar Rp142.256.004.000,00 adalah milik pemerintah, sedangkan sebagian lainnya yaitu sebesar Rp1.134.619.905.000,00 adalah milik non pemerintah, dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Kota Manado
KEPEMILIKAN (Rp.) NO SUB SEKTOR
SEKTOR/
Nilai Kerusakan
Nilai Kerugian
Kerusakan+
Non Pemerintah I PERMUKIMAN
(Rp.)
(Rp.)
Kerugian (Rp.)
II INFRASTRUKTUR
53.576.072.000 - Sumber Daya Air
Transportasi Darat
7.382.304.000 - Air Minum
- 33.642.300.000 Energi/Listrik
III EKONOMI
- 176.287.419.000 Perindustrian, UKM,
- 5.584.807.000 Koperasi Kelautan & Perikanan
IV SOSIAL
24.953.807.000 - Pendidikan
30.285.054.000 - Agama
- 14.261.650.000 Lembaga Sosial
V LINTAS SEKTOR
18.125.380.000 - Ketertiban (Kepolisian)
2.017.640.000 - Keamanan (TNI)
4.882.887.000 - Keuangan dan Perbankan
- 26.354.787.000 BUMD/BUMN
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Rencana Aksi Pascabencana Banjir dan Longsor Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Bab 3 - 16
Tabel 3.15 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Kabupaten Minahasa
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Hasil penilaian kerusakan dan kerugian kabupaten Minahasa diketahui bahwa total nilai kerusakan adalah sebesar Rp34.700.470.000,00, sedangkan total nilai kerugian adalah sebesar Rp5.731.174.000,00 yang meliputi empat sektor terdampak yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi, dan sosial. Dengan demikian, total nilai kerusakan dan kerugian adalah sebesar Rp40.431.644.000,00. Sebagian dari nilai tersebut, sebesar Rp24.599.540.000,00 adalah milik pemerintah, dan sebagian lagi yaitu sebesar Rp15.832.104.000,00 adalah milik non pemerintah dengan rincian penilaian kerusakan dan kerugian pada Kabupaten Minahasa Selatan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.15.
Tabel 3.16 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Kabupaten Minahasa Selatan
KEPEMILIKAN (Rp.) NO
SEKTOR/
Nilai Kerusakan
Nilai Kerugian
Kerusakan +
Pemerintah Non Pemerintah (1)
(7) I PERMUKIMAN
II INFRASTRUKTUR 18,251,177,000 - 18,251,177,000 18,251,177,000 -
1,460,977,000 2 Sumber Daya Air
1 Transportasi Darat
16,700,276,000 3 Sarana Air dan Sanitasi
III EKONOMI 2,687,500,000 47,421,306,000 50,108,806,000 - 50,108,806,000
29,528,361,000 2 Perikanan
1 Pertanian dan Perkebunan
IV SOSIAL 218,806,000 27,000,000 245,806,000 245,806,000 -
V LINTAS SEKTOR - - - - -
TOTAL 27,712,963,000 48,047,406,000 75,760,369,000 18,496,983,000 57,263,386,000
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Hasil penilaian kerusakan dan kerugian kabupaten Minahasa Selatan diketahui bahwa total nilai kerusakan adalah sebesar Rp27.712.963.000,00, dan total nilai kerugian adalah sebesar Rp48.047.406.000,00 yang meliputi empat sektor terdampak yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi dan sosial. Dengan demikian, total nilai kerusakan dan kerugian adalah sebesar Rp75.760.369.000,00. Sebagian dari nilai tersebut, yaitu sebesar Rp18.496.983.000,00 adalah milik pemerintah, dan sebagian lagi yaitu sebesar Rp57.263.386.000,00 adalah milik non pemerintah, dengan rincian penilaian kerusakan dan kerugian pada Kabupaten Minahasa Utara sebagaimana disajikan pada Tabel 3.16.
Tabel 3.17 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Kabupaten Minahasa Utara
KEPEMILIKAN (Rp.) NO
SEKTOR/
Nilai Kerusakan
Nilai Kerugian
Kerusakan +
Kerugian
Pemerintah Non Pemerintah (1)
(7) I PERMUKIMAN
II INFRASTRUKTUR 16,846,800,000 3,335,200,000 20,182,000,000 20,182,000,000 -
1 Transportasi Darat
16,555,900,000 2 Sumber Daya Air
III EKONOMI 180,000,000 640,000,000 820,000,000 - 820,000,000
IV SOSIAL 448,800,000 17,400,000 466,200,000 466,200,000 -
V LINTAS SEKTOR - - - - -
TOTAL 18,874,990,000 4,117,000,000 22,991,990,000 20,648,200,000 2,343,790,000
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Berdasarkan hasil penilaian kerusakan dan kerugian Kabupaten Minahasa Utara, diketahui bahwa total nilai kerusakan adalah sebesar Rp18.874.990.000,00, sedangkan total nilai kerugian adalah sebesar Rp4.117.000.000,00 yang meliputi 4 sektor terdampak yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi dan sosial. Dengan demikian, total nilai kerusakan dan kerugian adalah sebesar Rp22.991.990.000,00. Sebagian dari nilai tersebut, sebesar Rp20.648.200.000,00 adalah milik pemerintah, dan sebagian lagi yaitu sebesar Rp2.343.790.000,00 adalah milik non pemerintah, dengan rincian penilaian kerusakan dan kerugian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.17.
Tabel 3.18 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Kota Tomohon
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014 Berdasarkan hasil penilaian kerusakan dan kerugian Kota Tomohon diketahui total
nilai kerusakan adalah sebesar Rp13.487.100.000,00, sedangkan total nilai kerugian adalah sebesar Rp9.471.500.000,00 yang meliputi dua sektor terdampak yaitu sektor permukiman dan infrastruktur. Dengan demikian, total nilai kerusakan dan kerugian adalah sebesar Rp22.958.600.000,00. Sebagian dari nilai tersebut, sebesar Rp21.545.900.000,00 adalah milik pemerintah, dan sebagian lagi yaitu sebesar Rp1.412.700.000,00 adalah milik non pemerintah, dengan rincian sebagaimana disajikan dalam tabel 3.18.
Nilai kerusakan dan kerugian akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Sulawesi Utara yang dirinci menurut sektor disajikan sebagaimana pada Tabel 3.19.
Tabel 3.19 Rekapitulasi Kerusakan dan Kerugian Pascabencana Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014
Kerusakan + Kerugian NO SUBSEKTOR
SEKTOR/
Nilai Kerusakan
Nilai Kerugian
I PERMUKIMAN 585,707,740,000 207,248,887,000 792,956,627,000
1 Kota Manado 564,358,566,000 205,175,987,000 769,534,553,000 2 Kota Tomohon
1,342,200,000 70,500,000 1,412,700,000 3 Kab. Minahasa
12,052,104,000 1,278,900,000 13,331,004,000 4 Kab. Minahasa Selatan
6,555,480,000 599,100,000 7,154,580,000 5 Kab. Minahasa Utara
II INFRASTRUKTUR 165,819,508,000 66,361,948,000 232,181,456,000
1 Kota Manado 97,760,065,000 50,131,374,000 147,891,439,000 2 Kota Tomohon
12,144,900,000 9,401,000,000 21,545,900,000 3 Kab. Minahasa
20,816,566,000 3,494,374,000 24,310,940,000 4 Kab. Minahasa Selatan
18,251,177,000 - 18,251,177,000 5 Kab. Minahasa Utara
III EKONOMI 56,711,441,000 233,699,551,000 290,410,992,000
1 Kota Manado 52,338,941,000 184,700,345,000 237,039,286,000 2 Kota Tomohon
- 3 Kab. Minahasa
1,505,000,000 937,900,000 2,442,900,000 4 Kab. Minahasa Selatan
2,687,500,000 47,421,306,000 50,108,806,000 5 Kab. Minahasa Utara
IV SOSIAL 62,646,408,000 8,945,769,000 71,592,177,000
1 Kota Manado 61,652,002,000 8,881,369,000 70,533,371,000 2 Kota Tomohon
- 3 Kab. Minahasa
326,800,000 20,000,000 346,800,000 4 Kab. Minahasa Selatan
218,806,000 27,000,000 245,806,000 5 Kab. Minahasa Utara
V LINTAS SEKTOR 25,361,960,000 26,515,300,000 51,877,260,000
1 Kota Manado 25,361,960,000 26,515,300,000 51,877,260,000 2 Kota Tomohon
- 3 Kab. Minahasa
- - - 4 Kab. Minahasa Selatan
- - - 5 Kab. Minahasa Utara
TOTAL
Sumber: Hasil Analisis BNPB 2014
Dari Tabel 3.19 diketahui bahwa nilai kerusakan dan kerugian yang terbesar adalah di sektor permukiman yaitu sebesar Rp792.956.627.000,00, selanjutnya diikuti sektor ekonomi dengan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp290.410.992.000,00, sektor Dari Tabel 3.19 diketahui bahwa nilai kerusakan dan kerugian yang terbesar adalah di sektor permukiman yaitu sebesar Rp792.956.627.000,00, selanjutnya diikuti sektor ekonomi dengan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp290.410.992.000,00, sektor
Secara persentase, maka nilai kerusakan dan kerugian pascabencana banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Sulawesi Utara pada setiap sektor terdampak adalah sebagaimana terdapat pada Gambar 3. 2.
Nilai kerusakan dan Kerugian
Infrastruktur Sosial
Ekonomi Lintas Sektor
Gambar 3.2 Nilai kerusakan dan kerugian per sektor Provinsi Sulawesi Utara
3.2.1. Penilaian Kerusakan dan Kerugian Sektor Permukiman di Kota Manado
Tipologi atau jenis rumah yang digunakan dalam perhitungan kerusakan dibedakan sebagai tipe permanen (rumah batu), semi-permanen (separuh tembok), dan non permanen (kayu atau bambu). Kerusakan di sektor perumahan dan permukiman terjadi pada 11.235 unit dengan rincian 7.735 unit rusak ringan (RR), 1.932 unit rumah rusak sedang (RS), dan 1.569 unit rumah rusak berat (RB).
Total nilai kerusakan perumahan dihitung dengan menggunakan pendekatan persamaan:
Nilai Kerusakan = X1 * X2 * X3 * X4 dimana:
X1 = Jumlah rumah dalam unit X2 = Harga satuan per meter persegi sesuai indek Pemda
X3 = Luas bangunan (Tipe rumah 45) X4 = Tingkat kerusakan (%), RB = 80%, RS = 40% dan RR = 10%
Total nilai kerusakan adalah nilai kerusakan fisik ditambah nilai kerusakan peralatan rumah tangga. Untuk perhitungan kerusakan peralatan rumah tangga per rumah diasumsikan sebesar Rp15.000.000,00.
Total nilai kerugian di sektor permukiman adalah dengan menggunakan pendekatan persamaan:
Nilai Kerugian = Y1 * Y2 * Y3 * Y4 dimana:
Y1 = Jumlah orang per hari Y2 = Jumlah hari Y3 = Jumlah unit rumah Y4 = Harga upah per hari
Tabel 3.20 Rekapitulasi Nilai Kerusakan dan Kerugian Sektor Permukiman Di Kota Manado
Kerusakan + SEKTOR/
Nilai Kerusakan
Nilai Kerugian
NO Kerugian SUBSEKTOR
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.) I PERMUKIMAN
1 Perumahan 564,358,566,000 205,175,987,000 769,534,553,000 Sumber: Analisis BNPB 2014
Perhitungan kerugian biaya yang timbul adalah pembersihan puing bangunan berupa biaya tenaga dan sewa peralatan. Asumsi tarif kerja per hari per orang untuk pembersihan rumah adalah Rp100.000,00/hari/orang. Pembersihan rumah pada kecamatan dengan jumlah rumah rusak berat lebih dari 200 unit, prosesnya membutuhkan peralatan berat tambahan, sehingga diperlukan biaya sewa dan mobilisasi peralatan selama maksimal 14 hari dengan biaya sesuai standar biaya daerah yang berlaku.
Berdasarkan perhitungan, total nilai kerusakan dan kerugian sektor permukiman dan perumahan di Kota Manado adalah sebesar Rp769.543.567.500,00 yang terdiri dari Berdasarkan perhitungan, total nilai kerusakan dan kerugian sektor permukiman dan perumahan di Kota Manado adalah sebesar Rp769.543.567.500,00 yang terdiri dari
3.20. Berdasarkan hasil survei HRNA teridentifikasi bahwa bencana ini secara serius telah menimbulkan gangguan akses masyarakat terhadap hunian yang layak. Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh rumah tangga menyebutkan bahwa masalah utama yang menjadi keprihatinan adalah kondisi rumah yang rusak berat sebagaimana disajikan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21.
Masalah Utama Perumahan yang Menjadi Keprihatinan
Persentasi (%) Kondisi rumah yang rusak
Kondisi rumah yang hancur total/hilang
Perabotan rumah tangga rusak
Tidak menjawab
Lingkungan perumahan rusak
Lokasi rumah yang tidak bisa ditempati
Total
umber: Survei HRNA Menado 2014 S
3.2.2. Penilaian Kerusakan dan Kerugian Sektor Permukiman di Kabupaten/Kota Sekitar Wilayah Kota Manado
Cuaca ekstrim yang terjadi pertengahan bulan Januari 2014 selain mengakibatkan bencana banjir bandang di Kota Manado juga berdampak terjadinya bencana longsor di kabupaten/kota lain sekitar Kota Manado, yaitu: Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Utara.
Berbeda dengan Kota Manado, tipologi rumah yang terdampak di empat kabupaten/kota sekitar Kota Manado sebagian besar merupakan rumah sederhana/semi permanen dan keberadaannya menyebar secara sporadis di bantaran sungai maupun wilayah lereng tebing/dataran tinggi.
Penentuan kriteria tingkat kerusakan sektor permukiman tidak ada perbedaan, disusun sebagaimana yang digunakan saat melakukan verifikasi di Kota Manado. Jumlah kerusakan rumah berdasarkan tingkat kerusakan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.22.
Tabel 3.22. Rekapitulasi Kerusakan Sektor Permukiman di Empat Kabupaten/Kota sekitar Kota Manado