tiga pendekatan yaitu pertumbuhan aktiva perusahaan, dukungan aktiva terhadap penjualan yang terjadi, dan capital expenditure.
Pertumbuhan aktiva menunjukkan bahwa adanya harapan perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan dimasa yang akan datang. Peningkatan
penjualan ini akan otomatis meningkatkan laba yang diperoleh dan akan mempengaruhi peningkatan kinerja perusahaan. Perusahaan yang mampu
mencapai target akan mampu menciptakan potensi perusahaan dimasa depan. Capital expenditure from investment akan menunjukkan komitmen perusahaan
untuk melakukan investasi pada aktiva yang diharapkan dan menghasilkan laba dimasa mendatang Syakhroza, 2007.
3.3. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.3.1.
Variable Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah firm performance. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur firm performance
adalah rasio laba bersih perusahaan dengan membagikan jumlah laba bersih pada periode sekarang terhadap penjualan.
3.3.2. Variabel Independen Independent Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Investment Opportunity Set IOS. Berdasarkan hasil penelitian Syakhroza 2007 yang telah melakukan
penelitian terdahulunya pada perusahaan BUMN terdapat tiga proksi untuk
Universitas Sumatera Utara
mengukur investment opportunity setyang digunakan. Tiga proksi tersebut adalah:
- Pertumbuhan aktiva
Pada peneliti terdahulu, yang menjadi dasar penelitian selanjutnya si penulis, Syakhroza 2007 menggunakan dua pendekatan untuk
mengukur rasio pertumbuhan aktiva yaitu pertumbuhan aktiva tetap dan pertumbuhan total aktiva perusahaan. Namun, dalam penelitian ini
penulis hanya menggunakan salah satu variabel saja yaitu pertumbuhan total aktiva perusahaan. Rasio ini dipilih oleh penulis
karena rasio ini lebih mendukung proksi yang digunakan oleh penulis untuk mengukur variabel dependen. Rumus rasio yang digunakan oleh
penulis dalam menghitung pertumbuhan total aktiva yaitu dengan membagikan selisih antara total aktiva yang dimiliki perusahaan pada
periode sekarang dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan pada periode sebelumnya terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan
pada periode sebelumnya. - Kemampuan aktiva untuk menghasilkan penjualan
Sama halnya dengan pengukuran pertumbuhan total aktiva, peneliti sebelumnya Syakhroza 2007 juga menggunakan dua proksi
pengukuran yaitu aktiva tetap terhadap total penjualan dan total aktiva terhadap penjualan. Namun, atas dasar pertimbangan dimana pada
pengukuran proksi pertumbuhan aktiva sudah menggunakan total aktiva maka dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan salah
Universitas Sumatera Utara
satu proksi saja yaitu total aktiva terhadap total sales. Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio kemampuan aktiva untuk
menghasilkan laba yaitu dengan membagikan total aktiva yang dimiliki perusahaan dengan penjualan.
- Capital Expenditure
Penelitian terdahulu Syakhroza 2007 menggunakan empat proksi untuk mengukur capital expenditure yaitu cash flow dari kegiatan
investasi dibagi penjualan, pembelian aktiva tetap dan investasi dibagi penjualan, cash flow dari kegiatan investasi dibagi total aktiva, dan
pembelian aktiva tetap dan investasi dibagi total aktiva. Karena sebelumnya penulis sudah memfokuskan pengukuran terhadap total
aktiva, maka penulis hanya memilih salah satu proksi pengukuran pengeluaran investasi yaitu cash flow dari kegiatan investasi dibagi
total aktiva.
3.3.3. Variabel Kontrol Control Variable