Rasio ini menunjukkan perbandingan antara selisih nilai buku ekuitas periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap nilai buku ekuitas
periode sebelumnya. Tingkat rasio yang tinggi mengindikasikan pertumbuhan ekuitas yang tinggi. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat nilai
mínimum -1.111, nilai maksimum 11.623, nilai rata-rata 0.44, dan standar deviasi 1.75 , hal ini menunjukkan terjadi pertumbuhan nilai ekuitas yang
cukup signifikan pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
8. Komposisi dewan komisaris
�
�
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah dewan komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris. Nilai mínimum 0.200, nilai
maksimum 0.60, nilai rat-rata 0.39, dan standar deviasi 0.077
4.2. Analisis Korelasi
Analisis ini dilakukan untuk mengukur tingkat kekuatan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, korelasi antara variabel
diukur dengan menggunakan Spearman Rank Correlation. Korelasi Spearman atau sering juga disebut sebagai korelasi Tata Jenjang yang
digunakan dengan menguji hipotesis hubungan antara dua variabel untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan antara dua variabel.
Tabel 4.2
Universitas Sumatera Utara
Analisis Korelasi
Correlations
FP PTAK
KAML PEINV
PTPJ PTLB
PNBE KDK
Spearmans rho FP
Correlation Coefficient 1.000
.195 .656
-.295 .064
.168 .393
-.272 Sig. 2-tailed
. .206
.000 .052
.682 .275
.008 .074
N 44
44 44
44 44
44 44
44 PTAK
Correlation Coefficient .195
1.000 -.021
-.063 .788
.525 .521
-.388 Sig. 2-tailed
.206 .
.890 .687
.000 .000
.000 .009
N 44
44 44
44 44
44 44
44 KAML
Correlation Coefficient .656
-.021 1.000
-.220 -.037
-.164 .046
-.151 Sig. 2-tailed
.000 .890
. .151
.812 .287
.767 .327
N 44
44 44
44 44
44 44
44 PEINV
Correlation Coefficient -.295
-.063 -.220
1.000 .010
-.057 -.128
.339 Sig. 2-tailed
.052 .687
.151 .
.946 .714
.408 .024
N 44
44 44
44 44
44 44
44 PTPJ
Correlation Coefficient .064
.788 -.037
.010 1.000
.554 .408
-.302 Sig. 2-tailed
.682 .000
.812 .946
. .000
.006 .046
N 44
44 44
44 44
44 44
44 PTLB
Correlation Coefficient .168
.525 -.164
-.057 .554
1.000 .575
-.273 Sig. 2-tailed
.275 .000
.287 .714
.000 .
.000 .073
N 44
44 44
44 44
44 44
44 PNBE
Correlation Coefficient .393
.521 .046
-.128 .408
.575 1.000
-.249 Sig. 2-tailed
.008 .000
.767 .408
.006 .000
. .103
N 44
44 44
44 44
44 44
44 KDK
Correlation Coefficient -.272
-.388 -.151
.339 -.302
-.273 -.249
1.000 Sig. 2-tailed
.074 .009
.327 .024
.046 .073
.103 .
N 44
44 44
44 44
44 44
44
SUMBER: Hasil olahan data penulis 2012
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat korelasi antara variabel dependen dengan variabel dependen. Firm performancesebagai variabel dependen memiliki
korelasi yang positif terhadap pertumbuhan aktiva, kemampuan aktiva menghasilkan laba, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, dan
pertumbuhan ekuitas namun memiliki korelasi yang negatif terhadap pengeluaran investasi dan komposisi dewan komisaris. Dalam tabel dapat
dilihat bahwa firm performance paling dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan yaitu pertumbuhan ekuitas sebesar 0.656 diikuti variabel IOS yaitu
kemampuan aktiva menghasilkan laba sebesar 0.393 pada tingkat kepercayaan 90.
Dapat dilihat bahwa tidak semua unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur IOS dan pertumbuhan memiliki korelasi yang signifikan terhadap
kinerja perusahaan.
4.3. Analisis Regresi Berganda