2.2. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti membuat kerangka konseptual yang
disusun dengan model berikut:
H1
H2
H3
Keterangan: = Variabel Independen
= Variabel Kontrol
Gambar 3.1Kerangka Hipotesis
SUMBER: Teori yang Dikembangkan untuk Penelitian 2012
Firm performancemenunjukkan pencapaian perusahaan, melalui kerangka konseptual di atas ingin dilihat faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadapfirm performance. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalahfirm performance, sedangkan yang menjadi variabel independen
Investment Opportunity Set IOS
Firm Performance
Pertumbuhan Perusahaan
Komposisi Dewan Komisaris
Universitas Sumatera Utara
adalahinvestment opportunity set IOS dengan variabel kontrol pertumbuhan perusahaan growth dan komposisi dewan komisaris. Adapun tujuan peneliti
memilih kedua variabel kontrol tersebut adalah karena adanya hubungan antara peningkatan kinerja perusahaan firm performance yang dipengaruhi oleh
peningkatan pertumbuhan perusahaan serta dari beberapa penelitian yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti bahwa adanya pengaruh komposisi dewan komisaris
terhadap kualitas laporan keuangan yang dikaitkan dengan firm performance.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen.
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Investment Opportunity Set IOS dan Firm Performace
Investasi dimasa mendatang tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja,
tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain
yang setara dalam suatu kelompok industrinya. IOS digunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja perusahaan. Dengan IOS,
dapat diukur tingkat pertumbuhan perusahaan, apakah perusahaan dalam klasifikasi bertumbuh atau tidak bertumbuh. Pertumbuhan perusahaan dapat
mengukur nilai perusahaan. Ketika nilai suatu perusahaan sudah dapat diukur maka akan diketahui seberapa baik kinerja perusahaan. Kenaikan kinerja yang
dihasilkan dari berbagai alternatif pilihan kesempatan investasi perusahaan di
Universitas Sumatera Utara
masa yang akan datang adalah IOS. Myers, 1977 dalam Syakhroza, 2007
menyatakan bahwa semua biaya variabel adalah bagian dari IOS.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
�
1
= Firm performance dipengaruhi oleh investment opportunity set IOS
2.3.2. Hubungan pertumbuhan perusahaan terhadap firm performance
Tingkat pertumbuhan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan sedang mengadakan ekspansi Kusuma, 2008. Perusahaan yang sedang
tumbuh tentu saja membutuhkan dana yang lebih besar, hal ini menyebabkan perusahaan untuk menahan sebagian besar pendapatannya dan menahan
earning. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan semakin besar dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan semakin rendah jumlah dividen yang
akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Dari penjelasan di atas, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah
�
2
= Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap firm performance.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Hubungan Komposisi Dewan Komisaristerhadap Firm Performance
Dalam hubungannya dengan pelaporan keuangan dalam tindakan manajemen laba, laporan keuangan sering dibuat menjadi tolok ukur dalam
penilaian kinerja perusahaan. Salah satu laporan keuangan yang dibuat untuk mengukur kinerja perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba
rugi. Laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi atau Statement of Comprehensive Income seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan. Hal ini tentu saja menyebabkan laba yang
dilaporkan belum tentu mencerminkan laporan keuangan yang sebenarnya.
Perbedaan laba yang dilaporkan dalam laporan komperhensif akibat perbedaan metode akuntansi menyebabkan para pihak yang berkepentingan menilai
kinerja perusahaan dari cash flow. Dalam hal ini, statement of cash flow memiliki nilai lebih dalam penilaian kinerja perusahaan. Pradhono 2004
dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007 menyatakan bahwa arus kas cash flow menunjukkan hasil operasi yang dananya telah diterima tunai oleh perusahaan
serta dibebani dengan biaya yang bersifat tunai dan benar-benar sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
Salah satu pengukuran firm performance yang digunakan adalah net profit margin yang menunjukkan kemampuan penjualan perusahaan untuk
menghasilkan laba bersih. Laporan keuangan sebagai sumber informasi perusahaan tidak terlepas dari proses penyusunan laporan tersebut. Karena
kebijakan dan keputusan yang diambil akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan Ujiyantho dan Pramuka, 2007. Earning management merupakan
Universitas Sumatera Utara
salah satu faktor yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Pihak manajemen akan memilih untuk menggunakan metode tertentu demi
mewujudkan tujuan pencapaian laba yang ditargetkan, karena pada dasarnya hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Demikian juga halnya dengan
dewan komisaris yang memiliki dampak yang penting pada sistem kendali perusahaan.Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis yang dapat
dikembangkan adalah: �
3
= Komposisi dewan komisaris berpengaruh positif terhadap firm performance.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diambil dari data laporan keuangan
tahunan perusahaan. Penelitian ini menganalisis firm performance kinerja perusahaan di BUMN. Firm performance dinilai dengan menggunakan IOS
atau set peluang investasi, karena IOS dapat berfungsi untuk menilai kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu IOS difungsikan sebagai
variabel independen dan firm performance sebagai variabel dependen. Sedangkan pertumbuhan perusahaan dan komposisi dewan komisaris
difungsikan sebagai variabel kontrol, dimana variabel ini merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar.
3.2.Batasan Operasional
Kinerja perusahaan dinilai oleh kemampuan perusahaan dalam melakukan investasi dimasa depan. IOS diterapkan dalam perusahaan-perusahaan yang
sudah go public. IOS menggunakan ukuran pertumbuhan harga saham dan market value. BUMN sendiri yang sudah go public masih berjumlah 16
perusahaan, hasil penelitian Syakhroza 2007 menemukan bahwa penelitian seperti ini tidak memungkinkan melakukan analisis dengan menggunakan
market value. Penelitian yang cocok dilakukan adalah dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
tiga pendekatan yaitu pertumbuhan aktiva perusahaan, dukungan aktiva terhadap penjualan yang terjadi, dan capital expenditure.
Pertumbuhan aktiva menunjukkan bahwa adanya harapan perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan dimasa yang akan datang. Peningkatan
penjualan ini akan otomatis meningkatkan laba yang diperoleh dan akan mempengaruhi peningkatan kinerja perusahaan. Perusahaan yang mampu
mencapai target akan mampu menciptakan potensi perusahaan dimasa depan. Capital expenditure from investment akan menunjukkan komitmen perusahaan
untuk melakukan investasi pada aktiva yang diharapkan dan menghasilkan laba dimasa mendatang Syakhroza, 2007.
3.3. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.3.1.