Teknik Sampling Validitas Data

commit to user 58 c. LKS Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX semester ganjil yaitu LKS buatan MGMP dan LKS buatan penerbit yaitu Fokus. d. Dokumen-dokumen yang terkait seperti Bahan-bahan referensi penyusunan LKS yaitu buku PKn kelas IX. e. Referensi-referensi kepustakaan yang relevan seperti buku Civic Education.

D. Teknik Sampling

Sampling atau cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling yaitu sampling diambil untuk mewakili informasinya, dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bias saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang di peroleh dari jumlah narasumber yang lebih banyak yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling . Teknik ini lebih bersifat selektif dalam mengambil sampel. Peneliti melandaskan kepada kaitan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empirik yang dihadapi. Teknik ini mengarah kepada generalisasi yang bersifat teoritik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yan digunakan yaitu:

1. Wawancara

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancarainterviewweer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberi jawaban atas pertanyaan itu” Moleong, 1998:135. commit to user 59 Menurut HB Sutopo 2002:61-62, teknik dalam wawancara sebagai berikut : a. Penentuan siapa yang akan diwawancarai Kelengkapan data atau informasi dalam penelitian merupakan satu hal yang penting. Sehingga peneliti melalui wawancara ini menentukan informan yang tepat. b. Persiapan wawancara Setelah penentuan informan, peneliti perlu memepersiapkan diri untuk memahami pribadi dan peran informan dalam konteksnya, sehingga perlu peneliti berusaha menyesuaikan diri dengan karakter dan posisi informannya agar tidak terjadi kesan yang mungkin kurang tepat, selain itu peneliti juga perlu membuat rencana mengenai jenis informasi apa saja yang akan digali. Beragam informasi yang akan digali dalam menghadapi seseorang yang akan diwawancarai, perlu dipersiapkan dalam bentuk tertulis. c. Langkah Awal Pada saat pertemuan dengan informan, peneliti perlu benar-benar memahami konteksnya agar suasana wawancara bias berjalan lancar. d. Pengusahaan agar wawancara bersifat produktif Irama wawancara perlu dijaga supaya tetap santai tetapi tetap lancar. Peneliti jangan banyak memotong pembicaraan, dan berusah menjadi pendengar yang baik tetapi kritis.Peneliti jangan banyak bicara supaya bisa belajar lebih banyak dalam kelancaran prosesnya. e. Penghentian wawancara dan mendapat kesimpulan Peneliti perlu memahami kondisi pelaksanaan wawancara dengan produktifitasnya. Bila peneliti menangkap gejala kelelahan baik pada informan maupun peneliti sendiri, maka ia wajib berfikir apakah sudah waktunya peneliti bisa menghentikan wawancara tersebut, dan sudah menarik simpulan dari semua informasi yang diperolehnya. Bila perlu, peneliti bisa menanyakan beberapa simpulan sementara dari informasi yang didengarnya kepada informan, apakah memang benar demikian yang dimaksudnya. Sehingga di dalam kegiatan wawancara ini yang utama dalam membuat daftar pertanyaan agar sesuai dengan permasalahan yang sedang dikaji, kemudian di dalam pelaksanaannya mencatat hal-hal yang penting dalam wawancara. Dalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan yang telah dipilihnya dan dianggap mengetahui secara jelas terhadap permasalahan yang akan di teliti. Wawancara ini dilakukan antara peneliti dengan guru-guru dan MGMP pendidikan kewarganegaraan di SMP Surakarta . commit to user 60

2. Focus Group Discussion FGD

Teknik pengumpulan data ini sangat bermanfaat dalam menggali data terutama mengenai sikap, minat,dan kondisi dan juga untuk menggali keinginan serta kebutuhan peneliti. Dalam FGD menurut HB Sutopo 2002:63bahwa “Peneliti harus sudah melakukan persiapan sebelumnya dengan mengembangkan pedoman tertulis mengenai fokus permasalahannya, atau berbagai hal pokok yang akan di bahas”. Melalui teknik ini peneliti melakukan diskusi dengan guru-guru MGMP PKN yang ada di SMP Surakarta mengenai pembahasan permasalahan yang diajukan oleh peneliti. Langkah-langkah peneliti dalam melakukan FGD sebagai berikut : a. Persiapaan awal Peneliti menentukan tempat untuk pelaksanaan diskusi dan perlengkapan untuk pelaksanaan. Peneliti mempersiapkan berbagai instrumen yang akan didiskusikan Kemudian menentukan nara sumber yang akan diikut sertakan dalam diskusi, b. Pelaksanaan FGD Pelaksanakan dilakukan dalam ruangan tertentu, peneliti sebagai moderator untuk memberikan berbagai pertanyaan kepada nara sumber. Nara sumber memberikan berbagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh moderator. Kemudian moderator mencatat hal-hal yang penting dan mendukung sebagai data hasil penelitian. c. Menyimpulakan hasil FGD Peneliti selaku pemegang peran dalam jalannya diskusi menutup kegiatan tersebut, kemudian peneliti membuat simpulan tersendiri dari hasil diskusi. commit to user 61

3. Mengkaji Dokumen dan Arsip Content Analysis

Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lengkap, dan bahkan bisa berupa benda-benda lainnya sebagai peningalan masa lampau. Demikian pula arsip yang pada umumnya berupa catatan-catatan yang lebih formal bila di bandingkan dengan dokumen. Sebagai catatan formal arsip sering memiliki peran sebagai sumber informasi yang sangat berharga bagi pemahaman suatu peristiwa. Sumber data berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan sumber data pokok dalam penelitian kesejarahan, terutama untuk mendukung proses interpretasi dari setiap peristiwa yang di teliti. HB Sutopo, 2002: 69 Dalam teknik dokumentasi peneliti melakukan telaah kepustakaan dan content analysis. Menurut Mestika Zed 2004:17, “Dalam telaah kepustakaan melalui empat tahap yaitu menyiapkan alat perlengkapan yang diperlukan, menyiapkan bibliografi kerja working bibliography, mengorganisasikan waktu,kegiatan membaca dan mencatat bahan penelitian.Menurut Yin dalam HB Sutopo, 2002:69-70,”Mencatat dokumen disebut juga content analysis dan yang dimaksudkan bahwa peneliti bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Peneliti melakukan telaah kepustakaan khususnya untuk literatur-literatur yang berhubungan dengan standar kompetensi yang akan di analisis. Kemudian peneliti melakukan pencatatan dokumen content analisys terhadap dokumen yang ada di SMP Surakarta yang dianggap penting dan mendukung hasil penelitian.

F. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang dapat dipilih untuk melakukan uji validitas kesahihan data. Cara yang biasa digunakan yaitu trianggulasi dan review informan. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. commit to user 62 Dalam kaitan ini menurut Patton dalam HB Sutopo 2002:78 menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi yaitu 1 trianggulasi data data triangulation, 2 trianggulasi peneliti investigator triianggulation, 3 trianggulasi metodologis methodological trianggulation, 4 trianggulasi teoritis theoretical triangulation Sedangkan Review informan merupakan usaha pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Menurut HB Sutopo 2002:83 pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah disusunya perlu di komunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok key informant. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode. Kedua trianggulasi tersebut digunakan oleh peneliti untuk menguji data yang di peroleh agar diperoleh data yang sahih.

G. Analisis Data