sebesar 6,12028E-18 memiliki arti sebesar 0,00000000000000000612028. Nilai p Value yang diperoleh menunjukkan bahwa p value
� = 0.05 maka H di tolak.
Itu artinya sikap ilmiah peserta didik memiliki perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan model Problem Based Learning berbasis dasadarma.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa penerapan model problem based learning berbasis dasadarma pramuka memiliki pengaruh positif dalam membantu
meningkatkan sikap ilmiah peserta didik.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Bandar Lampung pada kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2. Penelitian dilakukan pada bulan 01 September
– 01 Oktober 2016. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan proses pembelajaran pada
materi sistem gerak. Pada penelitian ini kelas XI MIA 1 adalah kelas kontrol dan XI MIA 2 adalah kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas eksperimen di pilih melalui
pertimbangan yang diajukan guru setelah melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki karakteristik kelas yang
serupa, namun dalam hal pencapaian hasil belajar terutama dalam hal afektif kelas XI MIA 2 kelas eksperimen rata-rata masih kurang mencapai KKM. Dengan
pertimbangan inilah maka kelas kontrol dan kelas eksperimen dipilih. Kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya
mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelas kontrol berjumlah sebanyak 40 peserta didik dan kelas eksperimen berjumlah sebanyak 39 peserta didik. Pada kelas kontrol
XI MIA 1 proses pembelajarannya berlangsung seperti biasanya dengan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan pada kelas eksperimen XI MIA 2 proses
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran problem based learning berbasis dasadarma pramuka. Pada kelas eksperimen, proses pembelajarannya dikaitkan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam dasadarma pertama dan dasadarma kedua yaitu takwa, berkasih sayang, dan peduli lingkungan.
Penelitian ini menitikberatkan pada sikap ilmiah peserta didik. Sikap ilmiah yang diteliti yaitu sikap jujur, sikap bekerjasama, dan sikap peduli lingkungan.
Penilaian sikap ilmiah peserta didik menggunakan angket sikap ilmiah dan lembar observasi sikap ilmiah. Angket sikap ilmiah di berikan di awal pertemuan pretest
dan di akhir pertemuan posttest. Sedangkan penilaian menggunakan lembar observasi di lakukan di setiap pertemuan pembelajaran yang langsung diamati oleh
observer. Observer dalam penelitian ini berjumlah tiga orang observer termasuk peneliti.
Angket sikap ilmiah dan lembar observasi sebelum digunakan saat penelitian, terlebih dahulu di jugdemen oleh para ahli dan selanjutnya di lakukan uji coba
instrumen. Uji coba instrumen angket sikap ilmiah dilakukan pada kelas yang sama yaitu kelas XI namun dilakukan di luar tempat penelitian. Uji coba instrumen angket
sikap ilmiah di lakukan di sekolah SMKN 7 Bandar Lampung pada kelas XI KK. Berdasarkan hasil dari uji coba instrumen sikap ilmiah, maka terdapat 18 soal yang
dinyatakan valid dan reliabel dari 35 soal sebelumnya yang berisi pernyataan negatif