Klasifikasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-

Dalam lingkungan pegawai negeri sipil sebagaimana disebut dalam penjelasan Pasal 17 ayat 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang dimaksud jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggungjawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu organisasi negara. Pengertian jabatan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 secara prinsipil sama, yang membedakan adalah penghapusan kata-kata “rangka susunan”, “satuan”, serta penambahan kata “negara”, dibelakang kata “organisasi”. Selengkapnya bunyi pengertian dari “jabatan”, menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang pegawai negeri sipil dalam rangka susunan suatu satuan organisasi.

1. Klasifikasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 1961 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kepegawaian. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kepegawaian menyebutkan adanya keharusan klasifikasi jabatan namun tidak secara tegas menguraikan jabatan-jabatan yang dimaksud. Pasal-pasal yang dapat dikaitkan dengan jabatan atau klasifikasi jabatan , antara lain Pasal 1 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 2 ayat 2, Pasal 6 ayat 1 dan 2 dan Pasal 8 ayat 2. Selain yang tersebut dalam pasal, terdapat juga pada bagian penjelasan yaitu penjelasan Pasal 3. Bunyi selengkapnya masing-masing pasal dan penjelasan pasal tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara a. Pasal 1 ayat 1 : “Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, digaji menurut peraturan pemerintah yang berlaku dan dipekerjakan dalam suatu Jabatan Negeri oleh pejabat negara atau badan negara yang berwenang”. b. Pasal 1 ayat 2 : “Syarat-syarat pegawai negeri termaksud dalam ayat 1 diatas meliputi segi kepribadian, kesetiaan, kesehatan badan, kecerdasan, kemampuan, ketangkasan dan syarat-syarat lain yang khusus diperlakukan bagi sesuatu Jabatan Negeri yang ditetapkan dengan peraturan Pemerintah”. c. Pasal 2 ayat 2 : “Agar supaya organisasi aparatur negara dan pelaksanaan tugas pegawai lancar jalannya, maka dengan Peraturan Pemerintah perlu ditetapkan ketentuan-ketentuan perincian mengenai susunan kepegawaian formasi termasuk tata susunan kepangkatan dan tangga jabatan , susunan organisasi hierarchis dan susunan organisasi fungsional, yang semuanya didasarkan atas tugas dan lapangan kerja badan pemerintahan yang bersangkutan dengan memperhatikan perkembangan pekerjaan”. d. Pasal 6 ayat 1 : “Pengangkatan seseorang sebagai pegawai negeri dan penempatannya dalam jabatan diatur dengan Undang- Undang atau Peraturan Pemerintah”. e. Pasal 8 ayat 2 : “Untuk memangku jabatan-jabatan khusus yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah, seorang pegawai negeri harus mengangkat sumpah jabatan yang bersangkutan”. Universitas Sumatera Utara f. Penjelasan Pasal 3 adalah : “Pasal ini menetapkan keharusan adanya penggolongan jabatan klasifikasi jabatan, karena macam jabatan menentukan cara pengisian lowongan”.

2. Klasifikasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-