Pengaturan Tentang Jabatan Fungsional Menurut Undang-

Nomor 18 Tahun 1961. Namun demikian, tujuan penggolongan klasifikasi lebih kepada kepentingan untuk menentukan besaran gaji, belum kepada arah kebijakan pembinaan. Hal ini dapat diketahui dari penjelasan umum Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun1967 yang menyebutkan bahwa disamping sebagai upaya perbaikan kinerja aparatur pemerintah dalam rangka penyelenggaraan administrasi negara, pengaturan gaji pegawai negeri didasarkan atas luasnya tugas pekerjaan, berat tanggung jawab, martabat jabatan serta syarat pengangkatan dalam jabatan-jabatan yang bersangkutan. Oleh karena itu kemudian dilakukan penentuan-penentuan nama-nama jabatan untuk berbagai jabatan dalam lingkungan organisasi pemerintah.

2. Pengaturan Tentang Jabatan Fungsional Menurut Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1974. Mencermati pasal per pasal dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, tidak ada penyebutan secara tegas istilah “Jabatan Fungsional”. Namun demikian terdapat 1 satu pasal yang terkait dengan jabatan fungsional. Pada Bab III mengenai Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, dalam bagian keempat tentang kepangkatan, Jabatan, Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian, khususnya dalam Pasal 17 ayat 1 disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipill diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu. Jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut adalah Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional. Keterangan tersebut tercantum sebagaimana pada bagian penjelasan Pasal 17 ayat 1, yang Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa jabatan merupakan kedudukan yang manifestasi dari tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi. Selanjutnya diuraikan juga mengenai pengertian jabatan ditinjau dari 2 dua sudut, yaitu struktural dan sudut fungsional. Jabatan dari sudut struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi, Seperti sekretaris, Direktur, Kepala Bagian dan lain-lain. Jabatan dari sudut fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fugsinya dalam suatu organisasi , seperti Peneliti, Dokter ahli penyakit jantung dan lain-lain yang serupa dengan itu. Pegawai negeri sipil diangkat dalam suatu pangkat dan suatu jabatan tertentu sesuai dengan kecakapan, pengabdian dan prestasi kerjanya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan penjelasan Pasal tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan jabatan fungsional dalam suatu organisasi adalah karena fungsinya dalam rangka melaksanakan tugas-tugas organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk memenuhi kriteria tersebut maka orang atau pegawai negeri yang menduduki jabatan itu harus memiliki keahlian atau ketrampilan tertentu. Dengan demikian tidak setiap orang dapat menjadi pejabat fungsional kecuali yang bersangkutan memenuhi kriteria sebagamana telah ditetapkan. Meskipun tidak dimuat secara tegas dalam pasal, tetapi eksistensi jabatan fungsional dalam Undang-Undang ini sedikit lebih jelas dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 karena dalam penjelasan pasalnya telah memposisikan jabatan Universitas Sumatera Utara fungsional sebagai salah satu yang dapat diduduki oleh setiap Pegawai Negeri yang memenuhi syarat.

3. Pengaturan Tentang Jabatan Fungsional Menurut Undang-