Upaya-Upaya Meningkatkan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil

Dari data rekapitulasi tersebut di atas kita dapat melihat bahwa jumlah Pegawai Negeri Sipil di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat apabila DSPP dikurangi jumlah Nyata 156 -137 maka akan terjadi kekurangan jumlah personil Pegawai Negeri Sipil sebanyak 19 sembilan belas orang. Disamping kekurangan tersebut diatas masih terdapat kelebihan Pegawai Negeri Sipil pada golongan : a. Golongan IVa : 1 orang b. Golongan IIIc sd IIId : 5 orang c. Golongan IIIa sd IIIb : 33 orang Sedangkan pada golongan IIa sd IId terjadi kekurangan personil Pegawai Negeri Sipil sebanyak 51 lima puluh satu orang. Akibat kekurangan jabatan yang dominan pada golongan IIa sd IId tersebut maka sebanyak 33 orang Pegawai Negeri Sipil yang sudah pada golongan IIIa sd IIIb over capaciti diberikan tugas dan jabatan pada golongan IIa sd IId.

C. Upaya-Upaya Meningkatkan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil

PNS. 1. Umum. Dari uraian didiatas menjelaskan bahwa di dalam pelaksanaan promosi jabatan diperlukan kerja sama, pelatihan tekhnis, kepemimpinan, komunikasi, pangkat golongan, kejujuran, disiplin,prestasi kerja, pendidikan formal dan pendidikan penjenjangan. Sedangkan dalam tugas karya akhir ini yang membedakan dengan Universitas Sumatera Utara penelitian yang penulis lakukan adalah bahwa pelaksanaan promosi jabatan selain memerlukan kerjasama, pelatihan tekhnis, kepemimpinan, komunikasi, pangkat golongan, kejujuran, disiplin, prestasi kerja, pendidikan formal dan pendidikan penjenjangan juga diperlukan juga faktor senioritas, pendidikan, loyalitas dan kepemimpinan.Hal tersebut guna mendukung pelaksanaan promosi jabatan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, karena pegawai yang mendapatkan kesempatan untuk promosi jabatan akan beralih dari satu posisi ke posisi lain yang lebih tinggi sehingga dituntut adanya tanggungjawab yang lebih besar 2. Pengertian dan Peranan Promosi. Promosi memberikan peranan penting bagi setiap pegawai, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan oleh pegawai, karena promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan seorang karyawan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi akan memberikan status sosial, wewenang, tanggungjawab dan penghasilan yang semakin besar. Promosi disebabkan adanya suatu jabatan yang lowong karena pensiun, keluar, meninggal dunia atau pejabat yang menduduki jabatan tersebut dipindahkan ke jabatan lain. Nitisemito mengemukakan bahwa pengertian promosi adalah pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi dari pada jabatan yang diduduki sebelumnya. 30 30 S. Alex Nitisemito, Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia, hal. 81. Sementara Manullang mengatakan promosi adalah penaikan jabatan, yakni Universitas Sumatera Utara menerima kekuasaan dan tanggungjawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggungjawab sebelumnya. 31 Pemberian promosi berarti pegawai tersebut naik ke posisi yang lebih tinggi dalam suatu struktur organisasi. Promosi tidak selalu diikuti oleh kenaikan gaji gaji bisa tetap, tetapi pada umumnya bertambah besar kekuasaan dan tanggungjawab seseorang bertambah juga uang yang diterimanya. Seperti yang dirumuskan oleh Manoppa, sebagai berikut : “Promotion is the upward reassignment of an individual in an organization’s hierarchy accompanied by increased responsibilities, enhanced status and usually with increased income, though not always so”. Dapat diartikan bahwa promosi pada umunya merupakan peningkatan seseorang dalam sebuah organisasi sehingga bertambahnya tanggungjawab, peningkatan status dan bertambah pula pendapatannya meskipun tidak selalu. Kemudian Moekijat berpendapat bahwa promosi adalah kemajuan seorang pegawai pada suatu tugas yang lebih baik dipandang dari sudut tanggungjawab yang lebih berat, martabat dan status tang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik dan terutama tambahan pembayaran upah atau gaji. 31 Marihaot Amh Manullang, Manajemen Ppersonalia, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2006, hal. 186. Universitas Sumatera Utara Syarat, waktu, tempat atau syarat-syarat kerja yang lain dapat juga merupakan ciri tugas yang lebih baik. 32 Sedangkan Wursanto mengemukakan bahwa promosi adalah suatu kenaikan jabatan yang yang dialami oleh seorang karyawan yang disertai kekuasaan dan tanggungjawab yang lebih besar daripada kekuasaan sebelumnya. 33 32 Moekijat, Op.cit, hal. 105. 33 Wursanto I.G, Manajemen Kepegawaian , Yogyakarta : Kanisius 1991, hal. 69. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa promosi berarti pemindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi tingkatnya dalam organisasi. Promosi akan meningkatkan tugas, kewajiban, wewenang, tanggungjawab dan mengakibatkan kenaikan pendapatan dan hak. Peranan promosi yang besar menyebabkan organisasi harus membuat program promosi dan memberikan informasi kepada pegawainya. Promosi akan menjadi suatu masalah bagi organisasi apabila organisasi tidak melakukan persiapan calon yang akan dipromosikan. Upaya untuk mengatasi masalah dalam promosi dapat dilakukan dengan mempersiapkan calon yang akan dipromosikan. Upaya untuk mengatasi masalah dalam promosi dapat dilakukan dengan mempersiapkan calon yang akan dipromosikan melalui pendidikan dan pelatihan. Untuk dapat menjamin objektifitas dalam promosi dapat dilakukan dengan membuat suatu peraturan dalam organisasi dengan tujuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya demi kemajuan organisasi. b. Untuk memberikan pengakuan jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada pegawai yang berprestasi. c. Untuk menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial semakin tinggi dan penghasilan semakin besar. d. Untuk merangsang agar pegawai lebih bergairah dalam bekerja, berdisiplin tinggi dan memperbesar produktivitas kerja. e. Untuk menyalurkan atau mendistribusikan jabatan yang tepat sehingga semangat, kesenangan dan ketenangan dalam bekerja semakin meningkat dan produktivitas kerja juga meningkat. f. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabat itu berhenti mengundurkan diri. 3. Dasar-Dasar Promosi. Praktek promosi berdasarkan senioritas memberikan arti bahwa pegawai yang paling berhak dipromosikan yaitu yang masa kerjanya paling lama. Banyak organisasi menempuh cara ini namun mengandung beberapa kelemahan, karena pada kenyataannya bahwa pegawai yang paling senior belum tentu merupakan pegawai yang paling produktif, juga belum tentu paling mampu bekerja. Kelemahan tersebut memang dapat diatasi dengan program pendidikan dan pelatihan, baik yang dibutuhkan bagi sekelompok pegawai yang melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu maupun yang secara khusus diperuntukkan bagi para pegawai senior yang akan dipertimbangkan untuk dipromosikan. Universitas Sumatera Utara Dasar promosi menurut Werther pada prinsipnya ada 3 tiga yaitu promosi berdasarkan prestasi kerja, senioritas dan gabungan senioritas dan prestasi kerja. a. Prestasi kerja. Promosi yang didasarkan atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh karyawan dalam jangka waktu tertentu. Jadi karyawan yang dipromosikan dalam suatu jabatan tertentu karena mereka dianggap mampu untuk menduduki jabatan. b. Senioritas. Promosi yang berdasarkan senioritas yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya bekerja pengalaman pegawai. Dalam hal ini pegawai yang telah lama bekerja mendapat prioritas dalam promosi. Kebaikannya ada penghargaan bagi pegawai yang bekerja. Sedang kelemahanya, pegawai yang kemampuannya terbatas, karena sudah lama bekerja maka akan tetap dipromosikan, sehingga dalam menjalankan tugasnya kurang baik. c. Kombinasi antara Senioritas dan Prestasi Kerja. Promosi yang didasarkan pada senioritas dan prestasi kerja. Sistem ini mengurangi kelemahan yang ada dalam dua sistem tersebut diatas. Pertimbangan yang digunakan adalah lamanya bekerja dan prestasi kerja yang telah dicapai oleh pegawai yang dipromosikan. 4. Syarat-Syarat Promosi. Untuk melakukan promosi harus ditetapkan syarat-syarat yang dapat dipakai untuk menetapkan pegawai yang akan dipromosikan. Universitas Sumatera Utara Syarat-syarat promosi harus diketahui oleh setiap pegawai, hal ini penting untuk memberikan motivasi agar pegawai berusaha mencapai syarat-syarat promosi yang telah ditentukan. Menurut Pasal 5 PP Nomor 100 Tahun 2000 persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural adalah : a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil. b. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan. c. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan. d. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir. e. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan, dan f. Sehat jasmani dan rohani. Syarat-syarat promosi untuk setiap jabatan tidak selalu sama karena satu jabatan dengan jabatan lain berbeda tugas, kewajiban dan tanggungjawab. Seperti yang dikatakan Fathoni bahwa persyaratan promosi untuk setiap organisasi tidak selalu sama, tergantung kepada organisasi masing-masing. Akan tetapi ada syarat-syarat umum yang dapat diterapkan pada setiap jabatan yaitu : kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerjasama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan pendidikan : 1. Kejujuran. Pegawai karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau Universitas Sumatera Utara mengelola jabatan tersebut. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya. 2. Disiplin. Pegawai karyawan harus berdisiplin pada dirinya, tugas- tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin sangat penting karena hanya dengan disiplin ini memungkinkan organisasi dapat mencapai hasil yang optimal. 3. Prestasi kerja. Pegawai karyawan yang akan dipromosikan harus mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai karyawan itu dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan maksimal. 4. Kerjasama. Pegawai karyawan itu harus dapat bekerjasama dengan harmonis dengan sesama pegawai karyawan, baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran organisasi. 5. Kecakapan. Pegawai karyawan yang dipromosikan harus cakap, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Dia dapat bekerja secara mandiri dalam mengerjakan pekerjaan dengan baik tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya. Universitas Sumatera Utara 6. Loyalitas. Pegawai karyawan itu loyal dalam membela organisasi atau korpsnya. Dia ikut berpartisipasi aktif terhadap organisasi atau korpsnya. 7. Kepemimpinan. Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerjasama dan bekerja aktif dalam mencapai sasaran organisasinya. 8. Komunikatif. Dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima atau mempersepsikan informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miss komunikasi. 9. Pendidikan. Pegawai karyawan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan tersebut. Alasannya adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi maka pemikiran akan lebih baik dan lebih luas. 34 Setelah menetapkan syarat-syarat promosi, setiap organisasi harus melakukan evaluasi dan menetapkan siapa diantara pegawai yang sudah memenuhi sayarat untuk dipromosikan. Akan tetapi agar dapat dipaki sebagai pedoman, evaluasi itu hendaknya dilakukan secara rutin oleh bagian pengelolaan sumber daya manusia. Evaluasi harus lengkap dan objektif dari seluruh syarat yang dijadikan dasar promosi. Evaluasi tidak hanya dilakukan pada waktu tertentu karena 34 Abdurrahmat Fathoni, Op. Cit, hal. 168-169. Universitas Sumatera Utara kurang dapat memberikan gambaran yang sebenarnya tidak memberikan informasi secara lengkap. Untuk memenuhi syarat promosi, organisasi hendaknya bertindak secara aktif dalam rangka menunjang pegawai untuk memenuhi syarat-syarat promosi, kemudian menghindarkan tindakan yang tidak adil dalam memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memenuhi syarat-syarat promosi. Selain itu penetapan syarat-syarat promosi harus tegas dan jelas karena akan dipergunakan oleh pegawai tanpa menimbulkan keraguan dan penafsiran berbeda. Penetapan syarat-syarat yang tegas dan jelas akan menimbulkan motivasi yang tinggi bagi karyawan, dalam hal mereka yang memiliki kemampuan dan berambisi untuk dipromosikan dapat berusaha untuk lebih berpartisipasi dalam memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dan meminimalkan kemungkinan timbulnya ketidak adilan dalam pelaksanaan promosi, karena promosi merupakan masalah sangat penting untuk masa depan setiap pegawai. Oleh karena itu hendaknya setiap pegawai diberi kesempatan yang sama untuk memenuhi syarat-syarat promosi. Apabila pilih kasih dalam melaksanakan promosi maka akan menimbulkan rasa putus asa bagi pegawai sehingga akan merugikan organisasi seperti yang dikatakan Dessler bahwa proses promosi tidak selalu merupakan pengalaman yang positif bagi pegawai. Ketidak adilan, kesewenangan atau kerahasiaan dapat mengurangi efektifitas dari proses itu bagi semua pihak yang terlibat . 35 35 Gary Dessler, Manajemen Sumber daya Manusia, Jakarta : PT Indeks, Edisi Kesepuluh, 2007, hal. 12. Universitas Sumatera Utara 5. Azas-Azas Promosi. Azas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas. Hal ini penting agar pegawai dapat mengetahui dan memperjuangkan nasibnya. Menurut Fathoni ada 3 tiga azas promosi yang harus diketahui oleh pegawai, yaitu :

a. Kepercayaan.

Promosi hendaknya berazaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan pegawai yang bersangkutan pada jabatan tersebut. Pegawai akan dipromosikan jika pegawai itu menunjukkan kejujuran, kemampuan dan kecakapan dalam memamngku jabatan.

b. Keadilan.

Promosi hendaknya berazaskan pada keadilan. Penilaian harus jujur dan obyektif, jangan pilih kasih. Pegawai yang mempunyai peringkat terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan dan keturunannya.

c. Formasi.

Promosi harus berazaskan kepada formasi yang akan ada, karena promosi pegawai hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong, agar ada uraian pekerjaan jabatan yang hendak dilaksanakan oleh pegawai itu. 36 36 Abdulrrahmat Fathoni, Op Cit, hal. 166-167. 6. Persiapan Calon Untuk Promosi. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat memenuhi calon pegawai yang akan dipromosikan, organisasi biasanya memberikan kesempatan kepada pegawaianya untuk dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan. Kesempatan yang diberikan untuk melakukan persiapan promosi harus dilakukan secara adil kepada pegawai, karena promosi merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan pegawai. Persiapan calon yang akan dipromosikan merupakan suatu hal yang sangat menguntungkan bagi organisasi. Dengan adanya persiapan calon yang akan dipromosikan organisasi dapat memilih dengan tepat pegawai yang akan dipromosikan dalam jabatan tertentu. Untuk dapat memperoleh calon yang tepat, maka organisasi harus memilih calon yang dipersiapkan harus mempunyai kemampuan dan bakat serta memenuhi persyaratan. Promosi harus dilakukan secara obyektif agar agar tidak menimbulkan kekecewaan bagi pegawai yang tidak memperoleh promosi sehingga prestasi kerja menurun. Percobaan bagi calon yang telah dipersiapkan untuk promosi dapat dilakukan pada saat seorang pejabat sedang melakukan cuti. Apabila pegawai yang bersangkutan mampu untuk melaksanakan tugas itu berarti pegawai tersebut telah siap dipromosikan pada jabatan yang baru. 7. Pelaksanaan Promosi. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan promosi, organisasi dapat memilih 2 dua cara yaitu promosi dari dalam dan promosi dari luar. 37 Sedangkan promosi dari luar dimungkinkan pelaksanaanya karena diantara pegawai dalam organisasi tersebut belum ada yang memenuhi syarat. Kebaikan promosi dari luar adalah dengan munculnya ide-ide yang belum dapat dilakukan oleh pegawai yang ada dalam organisasi. Sedangkan kelemahannya akan menyebabkan Pengertian promosi dari dalam adalah melakukan peningkatan jabatan pegawai dalam organisasi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dari pada jabatan yang diduduki sebelumnya. Sedangkan pengertian promosi dari luar adalah mengisi jabatan dengan orang yang sebelumnya bukan pegawai dari organisasi sendiri. Promosi dari dalam atau dari luar mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan melaksanakan promosi dari dalam adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memegang jabatan serta memberikan motivasi kepada seluruh pegawai akan mendapatkan kesempatan yang sama sehingga seluruh pegawai berusaha untuk memenuhi syarat-syarat promosi. Sedangkan kelemahannya adalah pegawai yang dipromosikan sudah mengetahui lingkungan organisasi dan dikenal oleh atasan dan teman sekerjanya sehingga ide-ide baru untuk mengembangkan organisasi biasanya sangat sulit dan kurang ditanggapi, baik oleh bawahannya maupun oleh atasannya, sehingga sulit untuk melakukan perubahan. Bahkan hal itu biasanya menimbulkan iri hati dari teman sekerjanya. Selain itu apabila pelaksanaan promosinya dipaksakan maka pekerjaan dan tugas-tugas yang dibebankan kurang berhasil. 37 Alex Nitisemito S, Op. Cit, hal. 87. Universitas Sumatera Utara ketidak puasan bagi pegawai yang sudah bekerja cukup lama, yang mengharapkan dipromosikan untuk mendapatlkan jabatan. Hal itu akan mempengaruhi motivasi pegawai karena harapan yang dinantikan telah diisi oleh orang dari luar. Selain itu akan menimbulkan kekurangtahuan terhadap lingkungan organisasi dalam melaksanakan pekerjaan dalam jabatan sehingga perlu dilakukan pengenalan lingkungan dan pelatihan terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Kebaikan dan kelemahan promosi dari luar dan dari dalam digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel : 6 KEBAIKAN PROMOSI DARI DALAM DAN PROMOSI DARI LUAR No. Promosi dari dalam Promosi dari luar 1. 2. 3. 4. Moral pegawai cenderung dapat lebih ditingkatkan Pengetahuan tentang lingkungan cenderung lebih baik. Loyalitas cenderung lebih dapat diharapkan. Data identitas cenderung lebih dapat diketahui sebelumnya. Ide-ide baru cenderung lebih diharapkan. Kewibawaan cenderung dapat diharapkan lebih dapat Orang yang paling tepat cenderung dapat diperoleh. Unsur obyektivitas dalam seleksi cenderung dapat dieliminasi. Sumber data : Nitisemito, 1996, hal. 87. Universitas Sumatera Utara Pada Tabel : 6 diatas memperlihatkan gambaran kebaikan promosi dari dalam dan dari luar, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Kebaikan Promosi Dari Dalam : 1. Pelaksanaan promosi dari dalam menyebabkan karyawan merasa diperhatikan, sehingga motivasi pegawai untuk bekerja akan meningkat. 2. Promosi dari dalam akan memunculkan pejabat yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan karena sudah mengenal lingkungannya dengan baik. 3. Loyalitasnya akan lebih meningkat serta data identitas pegawai dapat diketahui dengan jelas. b. Kebaikan Promosi Dari Luar : 1. Ide-ide baru cenderung lebih dapat diharapkan karena yang dipromosikan ingin mendapat pengakuan yang lebih baik dari organisasi. 2. Kewibawaan cenderung lebih dapat diharapkan, karena seorang pejabat baru akan bersaing dengan pegawai lama. 3. Promosi jabatan dari luar dilaksanakan secara ketat sesuai dengan syarat-syarat, sehingga unsur ketidakpuasan dari pegawai akan berkurang. Universitas Sumatera Utara Tabel : 7 KELEMAHAN PROMOSI DARI DALAM DAN PROMOSI DARI LUAR No. Promosi dari dalam Promosi dari luar 1. 2. 3. Cenderung sulit untuk mendapatkan ide-ide baru. Kemungkinan promosi yang dilakukan lebih ditekankan pada senang dan tidak senang daripada bakat dan kemampuan. Kemungkinan promosi yang dilakukan dipaksakan. Cenderung dapat menurunkan moral pegawai yang sudah lama. Loyalitas dari pejabat yang bersangkutan sulit diharapkan. Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan pekerjaan yang baru. Sumber data : Nitisemitto, 1996, hal. 7. Pada Tabel : 2 diatas memperlihatkan gambaran kelemahan promosi dari dalam dan dari luar, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Kelemahan Promosi Dari Dalam : 1. Pegawai yang dipromosikan sudah mengenal atasan, teman sekerja dan lingkungan tempat bekerja sehingga cenderung sulit mengembangkan ide-ide baru. 2. Pegawai yang dipromosikan biasanya mengerjakan pekerjaan pejabat sebelumnya pejabat lama sehingga sulit melakukan perubahan. Pegawai yang dipromosikan Universitas Sumatera Utara juga sudah dikenal oleh atasan dan teman-teman sekerjanya. 3. Karena pelaksanaan promosinya dipaksakan sehingga pekerjaan dan tugas-tugas yang diberikan kurang berhasil. b. Kelemahan Promosi Dari Luar : 1. Menyebabkan ketidakpuasan bagi pegawai lama sehingga motivasi pegawai menjadi lebih rendah bahkan hilang, karena harapan yang dinanti-nantikan untuk mendapatkan promosi telah diisi oleh pegawai dari luar. 2. Loyalitas terhadap organisasi sulit untuk dapat diharapkan, karena pejabat tersebut mempunyai pemikiran dipekerjakan pada saat dibutuhkan saja. 3. Promosi dari luar menimbulkan kekurangtahuan pejabat baru tersebut terhadap lingkungan tempat bekerja, sehingga untuk melaksanakan pekerjaan perlu dilakukan pengenalan lingkungan dan pelatihan terhadap pekerjaan yang akan dilakukannya. 38 38 S. Alex Nitisemito, Op. Cit, hal . 87-88. Ada hal lain yang perlu dilakukan dalam menentukan pegawai untuk mendapatkan promosi yaitu penilaian pekerjaannya, kegiatan penilaian kinerja menurut Saydam adalah : Universitas Sumatera Utara “Membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pegawai dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila dari hasil penelitian ini ternyata pegawai yang bersangkutan masih jauh atau belum dapat mencapai tolak ukur yang ditetapkan, maka mungkin salah satu penyebabnaya adalah masih belum sepenuhnya pegawai tersebut melaksanakan disiplin kerja, sering mangkir atau sering menunda- nunda pekerjaan sehingga target penyelesaian pekerjaan tidak pernah tercapai”. 39 39 Gouzalli Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia, Suatu Pendekatan Mikro, Jakarta : Djambatan, 2000, hal. 463. Dengan pengertian diatas dapat diungkapkan bahwa promosi adalah berkaitan dengan keadaan seseorang dalam suatu organisasi terhadap tingkat pelaksanaan tugasnya. Pengangkatan dalam jabatan dapat dilakukan akibat adanya promosi. Sedangkan program promosi jabatan pegawai pada dasarnya dilakukan untuk mengisi jabatan yang kosong dan setiap pegawai mendambakan promosi karena dipandang sebagai penghargaan atas keberhasilan dalam berprestasi kerja yang tinggi dan sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi seseorang untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi. Oleh karena itu program promosi jabatan dapat diberikan kepada pegawai yang sama sekali belum memegang jabatan atau bagi pegawai yang akan menduduki jabatan yang lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara STRUKTUR ORGANISASI PUSAT POLISI MILITER ANGKATAN DARAT BERDASARKAN ESELON DAN JABATAN KOMANDAN WAKIL KOMANDAN Eselon Pimpinan Eselon Pembantu Pimpinan Eselon Pelayanan Eselon Pelaksana DIRBIN LID PAM SES DIRBIN HARTIB DIRBIN TAHMIL KAINFO LAHTA DIRBIN DIKLAT IR DIRBIN IDIK DANYONPOM PUSPOMAD KASAT IDIK KASAT LIDPAM KASTAL TAHMIL KALAB KRIM DIRBIN CAB DAN DENMA Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.