Hubungan Tindakan Pedagang dengan Keberadaan Salmonella sp.

penelitian didapatkan 20 responden setuju terhadap pernyataan tersebut. Sebagian besar pedagang mengatakan bahwa mengganti kain lap merupakan hal yang penting, karena kain lap yang digunakan untuk membersihkan meja tempat penjualan dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri yang dapat mengontaminasi daging ayam apabila terus digunakan. Sehingga perlu diganti apabila kain lap tersebut kotor.

5.6 Hubungan Tindakan Pedagang dengan Keberadaan Salmonella sp.

pada Daging Ayam Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tindakan pedagang dengan keberadaan Salmonella sp. pada daging ayam di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru dengan p value 0,324 0,05. Sehingga dapat diperoleh informasi bahwa 3 responden yang memiliki tindakan yang baik , daging ayam yang dijual menunjukkan 1 sampel daging ayam ditemukan keberadaan Salmonella sp. dan 2 sampel lainnya tidak ditemukan keberadaan Salmonella sp. sedangkan 23 responden yang memiliki tindakan yang sedang, 3 sampel daging ayam ditemukan keberadaan Salmonella sp. dan 23 sampel lainnya tidak ditemukan keberadaan Salmonella sp. Tindakan pedagang mayoritas dalam kategori sedang, namun keberadaan Salmonella sp. ditemukan hanya 4 sampel dari 33 sampel. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya selalu menjaga kebersihan tangan pada saat menangani daging ayam. Menurut Marriott 1997 pencemaran karkas ayam oleh Salmonella sp.dapat dengan mudah terjadi dari satu karkas ke karkas lain melalui tangan pekerja yang tercemar Salmonella sp.Hal ini disebabkan karena terjadinya kontaminasi pada daging ayam, yang mana tangan pedagang Universitas Sumatera Utara merupakan sumber potensial mikroba, yang akan mengkontaminasi makanandaging yang disentuh.Dari hasil penelitian 27 responden 81,8 mengatakan selalu menjaga kebersihan tangan pada saat menangani daging ayam. Hal ini sesuai dengan teori BPOM 2003 bahwa mencuci tangan dengan sabun dan bersih atau air mengalir setelah bekerja, dan mengunakan tisue kering atau lap bersih untuk mengeringkannya dapat menimalisir resiko terjadinya kontaminasi Salmonella sp. Menurut Mead 2004, pencemaran silang dapat bersumber dari penggunaan pisau yang sama saat proses pemotongan ayam dan penanganan daging ayam mentah. Dari hasil penelitian, 28 responden tidak menggunakan pisau menyembelih untuk memotong karkas, sehingga daging yang sudah selesai dibersihkan tidak terkontaminasi Salmonellasp. dari pisau yang digunakan untuk proses penyembelihan. Air merupakan salah satu sumber kontaminasi setelah pemotongan daging, karena air merupakan unsur penting dalam proses sanitasi yang digunakan untuk keperluan membersihkan daging.Faktor lainnya yang mendukung tidak ditemukannya Salmonellasp. pada daging ayam, yaitu selalu mengganti air untuk mencuci daging dalam ember bila sudah keruh. Hal ini dapat dilihat dari 33 responden terdapat sebanyak 23 responden yang selalu mengganti air untuk mencuci daging dalam ember bila sudah keruh. Menurut Purnawijayanti 2001 menyatakan cemaran Salmonella sp.pada daging ayam salah satunya disebabkan adanya kontaminasi dari air yang digunakan saat pembersihan daging. Dalam hal Universitas Sumatera Utara ini pedagang sudah menerapkan tindakan yang baik untuk meminimalisir kontaminasi Salmonella sp. pada daging ayam.

5.7 Hubungan

Dokumen yang terkait

Keberadaan Salmonella pada Daging Ayam yang Dijual di Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan

4 27 118

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

11 46 145

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Hygiene Pedagang dan Sanitasi dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Kol Sebagai Menu Lalapan Ayam Penyet pada Penjual Ayam Penyet di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 9

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 54

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 7 3

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 22