Status Gizi Berdasarkan Pola Makan

sekolah. Jarak rumah yang cukup jauh dari sekolah juga menjadi alasan keterbatasan siswa mengikuti setiap kegiatan sekolah di setiap harinya. Pada umumnya orangtua terutama ibu lebih mengutamakan mengantar anak di hari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Padahal kegitan olahraga juga dibutuhkan anak berkebutuhn khusus guna meningkatkan aktivitas sehari-hari serta melatih berinteraksi sosial.

5.4 Status Gizi Berdasarkan Pola Makan

Berdasarkan hasil penelitian di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat diperoleh bahwa siswa dengan susunan makanan lengkap cenderung memiliki IMTU normal sebanyak 68,4 dan gemuk 26,3. Susunan makanan kurang lengkap dengan IMTU normal sebanyak 66,7, kurus 13,9. Susunan makanan tidak lengkap memiliki IMTU normal sebanyak 42,9, dan kurus 28,6. Berdasarkan persentase tersebut dapat dilihat bahwa semakin beragam susunan makanan yang dikonsumsi siswa maka IMTU normal cenderung lebih besar. Sedangkan semakin kurang atau sedikit jumlah susunan makanan yang dikonsumsi maka IMTU kurus cenderung lebih besar pula. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi adalah kebiasaan makan sehari-hari, karena baik atau buruknya pola makan mengakibatkan baik atau tidak baiknya status gizi seseorang Fadila, 2015. Susunan makanan yang semakin beragam akan mempengaruhi jumlah energi yang dihasilkan. Disamping itu susunan makanan yang semakin beragam mengandung zat gizi yang semakin beragam pula berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga mineral. Hasil penelitian TBU berdasarkan susunan makanan diperoleh bahwa siswa dengan susunan makanan lengkap memiliki TBU normal 68,4, pendek 21,1. Susunan makanan kurang lengkap kategori normal 69,4, pendek 22,2. Serta siswa dengan susunan makanan tidak lengkap kategori normal 71,4, sangat pendek 28,6. Berdasarkan persentase tersebut setiap kategori susunan makanan memiliki persentase TBU normal semakin besar. Namun persentase pendek dan sangat pendek juga cenderung meningkat. Hasil penelitian IMTU berdasarkan konsumsi energi diperoleh bahwa siswa dengan konsumsi energi lebih pesentase IMTU kurus, normal, dan gemuk sama yaitu 33,3. Konsumsi energi baik memiliki IMTU normal 66,7, gemuk 19,0. Konsumsi energi kurang memiliki IMTU normal 65,8, dan kurus 15,8. Berdasarkan persentase tersebut diketahui bahwa semakin besar konsumsi energi maka cenderung memiliki IMTU gemuk yang lebih besar. Sedangkan konsumsi energi yang kurang maka IMTU kurus dan sangat kurus juga lebih besar. Ketidakseimbangan antara asupan makanan kebutuhan dan kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Hasil penelitian TBU berdasarkan konsumsi energi diperoleh siswa dengan konsumsi energi lebih memiliki TBU normal sebanyak 100,0. Siswa dengan konsumsi energi baik memiliki TBU normal sebanyak 61,9, pendek 28,6. Serta konsumsi energi kurang memiliki TBU normal sebanyak 71,1, pendek 15,8, dan sangat pendek 13,2. Hasil penelitian IMTU berdasarkan konsumsi protein diperoleh bahwa konsumsi protein lebih memiliki IMTU normal 61,5, gemuk 7,7, dan obesitas 15,. Konsumsi protein baik memiliki IMTU normal 63,6, gemuk 21,2. Konsumsi protein kurang memiliki IMTU normal 68,8, kurus 18,8. Berdasarkan persentase tersebut diketahui bahwa jika konsumsi protein semakin besar maka IMTU gemuk dan obesitas juga semakin besar begitu juga sebaliknya. Konsumsi protein juga memberikan kontribusi terhadap angka kecukupan energi. Hasil penelitian TBU berdasarkan konsumsi protein diperoleh siswa dengan konsumsi protein lebih memiliki TBU normal sebanyak 69,2, pendek dan sangat pendek 15,4. Konsumsi protein baik TBU normal 63,6, pendek 27,3. Konsumsi protein kurang memiliki TBU normal 81,3, dan sangat pendek 12,5. Menurut Istiani 2013, konsumsi makanan seseorang berpengaruh terhadap status gizi orang tersebut. Semakin baik konsumsi makanan seseorang maka akan semakin beragam zat gizi yang terpenuhi yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan terutama bagi anak sekolah yang kebutuhan energi dan zat gizi lainnya yang relatif meningkat. Faktor yang mempengaruhi status gizi tergantung dari kebiasaan makan sehari-hari karena baik atau buruknya pola makan mengakibatkan rendahnya status gizi seseorang. Status gizi adalah keadaan yang menyatakan tingkat kecukupan gizi seseorang dan juga merupakan indikator akan kecupukan gizi. Tinggi rendahnya status gizi seseorang ditentukan oleh asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Jika asupan makanannya seimbang tentunya status gizinya juga baik dan begitu sebaliknya.

5.5 Status Gizi Berdasarkan Aktivitas Fisik

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Anak Kelas V Dan VI Di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amalyyah

12 125 193

Pola Makan dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Desa Perbukitan dan di Desa Tepi Danau Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2010

2 58 78

Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

1 44 90

Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009

1 55 69

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

0 0 17

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

0 0 8

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

1 4 26

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

0 2 3

Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016

0 0 24