BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai merupakan sekolah yang diperuntukan bagi anak yang memiliki kebutuhan
khusus di jenjang sekolah dasar yang didirikan pada bulan Juni Tahun 1982 dan merupakan sekolah dasar luar biasa satu-satunya di Kabupaten Langkat yang
beralamatkan di Jalan Proklamasi Nomor 1 Kecamatan Stabat. SDLB Negeri 057704 dikepalai oleh Bapak H. Daudsyah, S.Pd dan
memiliki guru pengajar berjumlah 15 orang. SDLB Negeri 057704 memiliki siswa terdaftar tahun ajaran 20152016 sebanyak 162 orang yang terbagi ke dalam
15 kelas. Siswa yang bersekolah di SDLB ini adalah siswa yang memiliki kebutuhan khusus yaitu siswa autisme sebanyak 25 orang, siswa tunadaksa 2
orang, siswa tunagrahita 91 orang, siswa tunanetra 1 orang dan siswa tunarungu 43 orang. Fasilitas yang dimiliki sekolah yaitu 15 ruang belajar, 1 ruang
perpustakaan, area bermain siswa, dan lapangan yang dapat digunakan untuk aktivitas berolahraga. Siswa aktif belajar di ruangan pada hari Senin sampai
dengan hari Kamis mulai pukul 08.00 sampai dengan 11.00 WIB. Hari Jum’at biasanya digunakan untuk berolahraga seperti senam dan olahraga lainnya. Setiap
bulannya pada hari Sabtu siswa memiliki jadwal berenang secara rutin.
43
4.2 Karakteristik Siswa
Deskripsi karakteristik siswa meliputi jenis kelamin dan umur. Distribusi berdasarkan karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin siswa yaitu laki-laki dan perempuan dan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
1. Laki-laki
29 46,8
2. Perempuan
33 53,2
Jumlah 62
100,0
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 33 orang dengan persentase 53,2.
4.2.2 Umur
Umur siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi Siswa Berdasarkan Umur di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No. Umur Jumlah
Persentase
1. 7 - 9 Tahun
20 32,3
2. 10 - 12 Tahun
31 50,0
3. 13 - 15 Tahun
11 17,7
Jumlah 62
100,0
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa siswa paling banyak berumur 10-12 tahun yaitu berjumlah 31 orang dengan persentase 50,0 dan siswa paling sedikit
berumur 13-15 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 17,7.
4.3 Pola Makan Siswa
Pola makan yang baik terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur- sayuran, dan buah-buahan serta dimakan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan
kebutuhan. Pola Makan siswa dapat dilihat dari susunan makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makanan. Pola makan siswa diukur dengan menggunakan
metode food recall 24 jam dan food frequency. Gambaran distribusi setiap komponen pola makan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
4.3.1 Susunan makanan
Susunan makanan merupakan macam makanan yang dimakan siswa dalam satu hari. Penilaian susunan makanan diperoleh melalui formulir food
recall 24 jam dan disajikan menurut umur. Distribusi susunan makanan siswa disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi Susunan makanan Siswa Berdasarkan Umur di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No. Umur
Tahun
Susunan makanan Jumlah
Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
n n
n n
1. 7-9
6 30,0
13 65,0
1 5,0
20 32,3
2. 10-12
11 35,5
17 54,8
3 9,7
31 50,0
3. 13-15
2 18,2
6 54,5
3 27,3
11 17,7
Jumlah 19
30,6 36
58,1 7
11,3 62
100,0
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa susunan makanan siswa sebagian besar adalah kurang lengkap yaitu 58,1. Siswa umur 7-9 tahun kategori lengkap
sebanyak 30,0, kurang lengkap 65,0, tidak lengkap 5,0. Pada umur 10-12 tahun kategori lengkap sebanyak 35,5, kurang lengkap 54,8, tidak lengkap
9,7. Serta umur 13-15 tahun kategori lengkap sebanyak 18,2, kurang lengkap 54,5, dan tidak lengkap 27,3.
4.3.2 Jumlah Makanan
Jumlah makanan merupakan banyaknya energi dan zat gizi protein yang dimakan siswa dalam satu hari. Penilaian jumlah makanan diperoleh melalui
formulir food recall 24 jam dan disajikan menurut umur. Distribusi setiap komponen jumlah makanan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Distribusi Konsumsi Energi Siswa Berdasarkan Umur di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No. Umur
Tahun
Konsumsi Energi Jumlah
Lebih Baik
Kurang n
n n
n
1. 7-9
1 5,0
9 45,0
10 50,0
20 32,3
2. 10-12
1 3,2
10 32,3
20 64,5
31 50,0
3. 13-15
1 9,1
2 18,2
8 72,7
11 17,7
Jumlah 3
4,8 21
33,9 38
61,3 62
100,0
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa konsumsi energi siswa sebagian besar kurang yaitu sebanyak 61,3. Siswa umur 7-9 tahun kategori lebih
sebanyak 5,0, baik 45,0, kurang 50,0. Umur 10-12 tahun kategori lebih 3,2, baik 32,3, kurang 64,5. Serta umur 13-15 tahun kategori lebih 9,1,
baik 18,2, dan kurang 72,7. Sedangkan konsumsi protein siswa disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Distribusi Konsumsi Protein Siswa Berdasarkan Umur di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No. Umur
Tahun
Konsumsi Protein Jumlah
Lebih Baik
Kurang n
n n
n
1. 7-9
4 20,0
11 55,0
5 25,0
20 32,3
2. 10-12
7 22,6
18 58,1
6 19,4
31 50,0
3. 13-15
2 18,2
4 36,4
5 45,5
11 17,7
Jumlah 13
21,0 33
53,2 16
25,8 62 100,0
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa konsumsi protein sebagian besar baik yaitu sebanyak 53,2. Siswa umur 7-9 tahun konsumsi protein lebih 20,0, baik
55,0, kurang 19,4. Umur 10-12 tahun konsumsi protein baik 58,1. Sedangkan pada umur 13-15 tahun konsumsi protein baik 36,4, kurang 45,5.
4.3.3 Frekuensi Makanan
Frekuensi makanan merupakan berapa kali setiap susunan makanan dimakan oleh siswa pada waktu tertentu, yaitu 1xhr, 1xhr, 4-6xminggu, 1-
3xminggu, 1-3xbulan, 1xtahun, dan tidak pernah . frekuensi makanan dikategorikan menjadi sering, jarang, dan tidak pernah. Penilaian frekuensi
makanan diperoleh melalui formulir food frequency. Distribusi frekuensi makanan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makanan Siswa di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
Jenis makanan Frekuensi Konsumsi
Jumlah Sering
Jarang Tidak Pernah
n n
n n
Makanan pokok: Nasi
62 100,0
0,0 0,0
62 100
Roti 27
43,5 35
56,5 0,0
62 100
Jagung 0,0
56 90,3
6 9,7
62 100
Kentang 2
3,2 60
96,8 0,0
62 100
Singkong 0,0
57 91,9
5 8,1
62 100
Lauk Hewani Daging Ayam
8 12,9
54 87,1
0,0 62
100 Daging
2 3,2
57 91,9
3 4,9
62 100
Ikan 49
79,0 13
21,0 0,0
62 100
Telur Ayam 42
67,8 19
30,6 1
1,6 62
100 Udang
0,0 56
91,3 6
9,7 62
100 Lauk Nabati:
Kacang Tanah 4
6,5 56
90,3 2
3,2 62
100 Tempe
29 46,8
33 53,2
0,0 62
100
Lanjutan Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makanan Siswa di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
Tahu 11
17,7 51
82,3 0,0
62 100
Sayuran: Bayam
3 4,9
58 93,5
1 1,6
62 100
Buncis 0,0
55 88,7
7 11,3
62 100
Daun Singkong 9
14,5 53
84,5 0,0
62 100
KacangPanjang 4,8
59 95,2
3 4,8
62 100
Kangkung 2
3,2 60
96,8 0,0
62 100
Sawi Hijau 0,0
61 98,4
1 1,6
62 100
Tauge 1
1,6 51
82,3 10
16,1 62
100 Wortel
4 6,5
58 93,5
0,0 62
100 Buah:
Jeruk 7
11,3 55
88,7 0,0
62 100
Mangga 1
1,6 61
98,4 0,0
62 100
Nanas 1
1,6 57
91,9 4
6,5 62
100 Pepaya
0,0 61
98,4 1
1,6 62
100 Pisang
8 12,9
54 87,1
0,0 62
100 Semangka
0,0 62
100,0 0,0
62 100
Salak 0,0
56 90,3
6 9,7
62 100
Susu: Susu cair
1 1,6
45 72,6
16 25,8
62 100
Susu bubuk 21
33,9 26
41,9 15
24,2 62
100 Susu Kental Manis
8 12,9
35 56,5
19 30,6
62 100
Jajanan Sekolah: Bakso
18 29,0
44 71,0
0,0 62
100 Biskuit
26 41,9
36 58,1
0,0 62
100
Pada tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar makanan pokok yang sering dikonsumsi siswa adalah nasi dengan persentase 100. Konsumsi sumber protein
dari lauk hewani yang sering dikonsumsi siswa adalah ikan dengan persentase 79,0 dan telur 67,8, sementara lauk hewani lainnya yang sebagian besar
jarang dikonsumsi siswa adalah daging 91,9, udang 91,3, dan daging ayam 87,1.
Sumber protein dari lauk nabati yang sering dikonsumsi siswa adalah tempe sebanyak 46,8 dan tahu 17,7. Sumber vitamin dan mineral yang berasal
dari sayur dan buah yang sering dikonsumsi siswa adalah daun singkong 14,5, jeruk 11,3 dan pisang 12,9. Susu bubuk merupakan jenis susu yang sering
dikonsumsi siswa dengan persentase 33,9. Jajanan yang lebih sering dikonsumsi siswa selama di sekolah adalah biskuit dengan persentase 41,9.
4.4 Aktivitas Fisik Siswa
Aktivitas fisik merupakan semua kegiatan yang dilakukan siswa dalam
satu hari. Penilaian aktivitas fisik diperoleh melalui formulir aktivitas fisik dan
disajikan menurut umur. Distribusi aktivitas fisik disajikan pada tabel di bawah ini
Tabel 4.7 Distribusi Aktivitas Fisik Siswa Berdasarkan Umur di SDLBN 057704 Kwala Bingai Kecamatan Stabat Tahun 2016
No Umur
Tahun
Aktivitas Fisik Jumlah
Ringan Sedang
n n
n
1. 7-9
17 85,0
3 15,0
20 32,3
2. 10-12
23 74,2
8 25,8
31 50,0
3. 13-15
9 81,8
2 18,2
11 17,7
Jumlah 49
79,0 13
21,0 62
100,0
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa aktivitas fisik siswa sebagian besar adalah aktivitas ringan yaitu sebanyak 79,0. Pada umur 7-9 tahun aktivitas
ringan sebanyak 85,0. Umur 10-12 tahun kategori ringan 74,2. Serta umur 13- 15 tahun kategori ringan sebanyak 81,8. Siswa sebagian besar dengan aktivitas
fisik kategori ringan setelah pulang sekolah melakukan aktivitas waktu luang yaitu berada di rumah dengan menonton tv, bermain sendiri ataupun dengan kakaj
dan adik, dan tidur.
4.5 Status Gizi Siswa