Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Pemimpin
Pemimpin adalah pribadi yang memiliki keterampilan teknis, khususnya dalam suatu bidang, hingga ia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-
sama melakukan aktifitas, demi pencapaian suatu tujuan organisasi. Menurut Henry Pratt Fairchild, pemimpin dalam pengertian luas ialah seonulg yang
memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol usaha atau upaya orang lain, atau
melalui latihan-latihan kekuasaan atau posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing dan memimpin dengan bantuan
kualitas-kualitas persuasifnya, dan penerimaan secara suka rela oleh para pengikutya dalam Kartono 2005:39.
Pemimpin adalah seseorang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi. Kata pemimpin sendiri di dalam bahasa Indonesia
memiliki banyak arti, misalnya pimpinan, ketua, atau komandan. Namun, dalam arti yang lebih dalam, pemimpin yang dimaksudkan di dalam ‘leadership’ harus
diartikan sebagai seseorang yang memimpin sebuah organisasi atau institusi dan terlibat di dalamnya Iensufiie, 2010 : 2.
Jadi, pemimpin adalah orang yang membantu orang lain untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Pemimpin bertindak dengan cara-cara
yang memperlancar produktivitas, moral tinggi, respons yang energik, kecakapan kerja yang berkualitas, komitmen, efisiensi, sedikit kelemahan, kepuasan,
kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi Liliweri, 2004: 327.
2.1.5 Teori Kepemimpinan
Dalam sebuah organisasi sifat dan sikap kepemimpinan seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain sangat menentukan didalam mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan merupakan intisari dari managemen organisasi, sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu
organisasi Ardana, 2008:89.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Teori kepemimpiann merupakan suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai ciri, perilaku dan tujuan seorang pemimpin serta konsep-konsep
kepemimpinan. Adapun teori yang terkait antara lain:
A. Teori Perilaku
Teori perilaku menitikberatkan pada aspek terpenting dari kepemimpinan, bukan pada sifat atau karelcteristik dari pemimpin, tetapi apa yang dilakukan
pemimpin tergantung pada gaya kepemipinan yang diterapkannya. Adapun dasar dari pendekatan gaya kepemimpinan diyakini bahwa pemimpin yang efektif
menggunakan gaya tertentu untuk mengarahkan seseorang atau kelompok untuk mencapai fujuan tertentu.
Terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu: a.
Gaya kepemimpinan berorientasi tugas task orientation adalah perilaku pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas dilaksanakan
dengan baik dengan cara mengarahkan dan mengendalilen secara ketat bawahannya.
b. Gaya kepemimpinan berorientasi karyawan employ orientation
adalah perilaku pimpinan yang menekankan pada pemberian motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan melibatkan
bawahan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya, dan mengembangkan hubungan yang bersahabat saling
percaya mempercayai dan saling menghormati di antara anggota kelompok. Indriyo Sudita, 1997:132.
Di samping gaya kepemimpinan, ada juga gaya perilaku kepemimpinan yang berlandaskan empat kerangka kerja yakni:
a. Perilaku Instrumental, perilaku ini meliputi fungsi-fungsi manajerial
dari kegiatan bawahan oleh pimpinan. b.
Perilaku Suportif yaitu memberikan masukan dan pertimbangan dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesejahteraan karyawan dan menciptakan
lingkungan kerja yang baik.
c. Perilaku Partisipatif, meliputi informasi yang diperlukan organisasi
dan karyawan, ide atau gagasan sena ikut serta dalam pengambilan keputusan.
d. Perilaku Berorientasi Prestasi, antara lain pemberian tugas dan
pekerjaan yang sifatnya dapat memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan prestasi kerja karyawan. Indriyo Sudita, 1997:150.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
B. Teori Berdasarkan Onse-Ciri
Menurut Djatmiko dalam Ardana,2008: 9l teori berdasarkan onse-ciri adalah teori kepemimpinan yang sangat klasik yang masih tetap mendapat
perhatian baik oleh para pakar dan tokoh organisasi yang seyogyanya dimiliki setiap pemimpin. Ciri-ciri tersebut adalah:
a. Pengetahuan yang luas. Ciri sangat penting karena dalam menjalankan
fungsinya seorang pemimpin dituntut memahami secara tepat bukan hanya berbagai segi kegiatan dari organisasi yang dipimpinnya,
tetaapi juga apa yang terjadi di sekeliling organisasi, terutama hal-hal yang diperkirakan membawa dampak kuat terhadap organisasi yang
bersangkutan, dari seorang pemimpin dituntut cara berpikir dan wawasan yang integral dan komprehensif, berarti suatu totalitas
digabungkan dengan faktor-faktor ekologis yang turut perpengaruh. Cara berpikir demikian menuntut pengetahuan yang luas.
b. Kemampuan bertumbuh dan berkembang. Salah satu faktor penyebab
keberhasilan seorang pemimpin ialah sikap dan tindakannya yang onsensus terhadap segala perubahan yang terjadi sejalan dengan
perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuandan teknologi yang terjadi.
c. Sifat yang inkuisitif. Rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang
terjadi bukan hanya dalam lingkungan organisasi yang dipimpinnya, akan tetapi disekelilingnya dan mampu mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab terjadinya perubahan tersebut.
d. Kemampuan analitik. Berpikir dengan kemampuan daya kognitif dan
daya nalar secara teratur dan intensif. e.
Daya ingat yang kuat, sehingga tidak tergantung kepada informasi kepada orang lain berkurang.
f. Kapasitas onsensua. Peranan seorang pemimpin melihat kepentingan
organisasi sebagai keseluruhan dan tidak terbatas pada kepentingan satuan-satuan kerja yang terdapat didalamnya.
g. Keterampilan berkomunikasi secara efektif baik secara vertical
maupun horizontal diagonal. h.
Keterampilan mendidik. Dalam hal ini seorang pemimpin diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pengarahan dan bukan selalu
bersikap dan bertindak onsensu.
i. Rasionalitas. Dengan bermodalkan daya kognitif dan daya nalar yang
tinggi disertai dengan pendekatan yang situasional dalam memimpin suatu organisasi.
j. Obyektivitas. Berkaitan erat dengan akibat rasionalitas dalam berpikir,
sehinggan mampu bersikap obyektif. k.
Pragmatisme. Bahwa seorang pemimpin mempunyai sikap onsensus dan memiliki idealism sehingga bersikap onsensus dalam memimpin
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
l. Kemampuan menentukan skala prioritas. Berkaitan erat dengan
pandangan hidup yang onsensus dari setiap pemimpin dituntut untuk kemampuan memberikan skala prioritas secara tajam.
m. Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting n.
Rasa tepat waktu. Ialah kemampuan yang tinggi dan dimiliki secara naluriah untuk menentukan kapan bertindak dan kapan tidak
melakukan sesuatu dalam menghadapi berbagai situasi.
o. Rasa kohensi yang tinggi. Seorang pemimpin yang mampu menjaga
dan memelihara keutuhan kelompok kerja pada bawahannya. p.
Naluri relevansi. Bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi, seharusnya mempunyai kaitan langsung atau tidak langsung dengan
usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang diterapkan untuk dicapai pada kurun waktu tertentu.
q. Keteladanan
r. Kesediaan menjadi pendengar yang baik
s. Adaptabilitas. Sejauhmana seorang pemimpin mampu melakukan
penyesuaian tertentu yang dituntut oleh suatu perubahan dalam lingkungan organisasi.
t. Fleksibilitas. Dalam diri seorang pemimpin diharapkan sikap yang
luwes, mampu membaca situasi secara tepat, menyesuaikan gaya manajerialnya dengan situasi yang dihadapi.
u. Ketegasan
v. Oreintasi masa depan
w. Sikap yang antisifatif
C. Teori Alur-Tujuan
Menunrt Robbins dan Coulter 2004 teori ini dikembangkan yang merupakan sebuah model kepemipinan situasional yang menyaring unsur dari
teori pengharapan tentang motivasi. Menurut teori ini bahwa tingkah laku seorang pemimpin itu dapat diterima
bawahan sejauh mereka menganggapnya sebagai sumber kepuasan, dimana terdapat kepuasan langsung atau kepuasan dimasa depan. Artinya perilaku
seorang pemimpin itu memotivasi sejauh bahwa kelakuan itu: a.
Membuat pencapaian kebutuhan bawalran tergantung pada kinerja yang efektif.
b. Memberi pelatihan bimbingan, dan imbalan-imbalan yang perlu bagi
kinerja efektif. Maka menurut model ini perilakugaya kpemimpinan ada empat,
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1 Direktif mengarahkan dan member bimbingan
2 Suportif: mendukung, bersikap bersahabat serta perhatian
kepada kebutuhan anak buah. 3
Partisipatif: ikut berunding dan menerima saran-saran bawahan.
4 Berorientasi prestasi: mematok tujuan-tujuan yang
menantang dan berharap bawalran untuk bekerja keras.
2.1.6 Variabel - variabel Kepemimpinan