7
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori adalah bagran dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokolq sub variabel
atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya Arikunto, 1995:93. Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi organisasi,
teori kepemimpinan, teori sifat, teori perilaku, teori berdasarkan onse-ciri, motivasi, dan teori motivasi Abraham Maslow.
2.1.1 Komunikasi Organisasi
Menurut Redding dan Sanbom mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang komplek.
Yang termasuk dalam bidang ini adalah komturikasi internal, hubungan manusia hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari
atasan kepada bawahan komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atal komunikasi dari orang-orang yang
sama leveltingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. dalam
Muhammad, 2004:65 Wursanto mengartikan komunikasi organisasi ialah suatu proses
penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan 2005:158. Mengutip
pendapat Pace dan Faules 2001:31-33 komunikasi organisasi adalah prilaku pengorganisasiaan yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam proses
itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya Komunikasi Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi
yang menciptakan, memelihara dan mengubah suatu organisasi. Menurut Wiryanto 2005:52 komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok fonnal maupun
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo,
kebijakan, pemyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
2.1.1.1 Fungsi Komunikasi Organisasi
Aktivitas komunikasi dapat menghubungkan antarmanusia dan antarkelompok dalam sebuah organisasi, yang berarti komunikasi organisasi
memiliki suatu fungsi. Menurut Condrad terdapat 3 fungsi komunikasi organisasi sebagaimana terlihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Fungsi Komunikasi Organisasi
Fungsi Komando Fungsi Relasi
1. Mengarahkan dan membatasi
tindakan 2.
Menangani dan membatasi tampilan yang dekat melalui
umpan balik
3. Menggunakan publikasi dan
instruksi 1.
Menciptakan dan melanjutkan fungsi impersonal dalam
organisasi
2. Membuat negosiasi antar unit
kegiatan 3.
Menentukandan mendefenisikan peran organisasi
Fungsi komunikasi untuk mengambil keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti
1. Menjaga keseimbangan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan
individual 2.
Mengelola pelbagai akibat yang ditinggalkan atau memelihara tradisi organisasi
3. Menciptakan perspektif bagi peluang pembagian
pengalamanpemerkayaan kerja Sumber: Liliweri, 2004: 67
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
- Fungsi komando: ada dua tipe komunikasi yang membentuk fungsi
komando , yaitu 1 pengarahan, yang terlaksana melalui instruksi dan publikasi; dan 2 umpan balik yang menunjukkan siapa yang sudah
mengikuti apa yang diperintahkan.
- Fungsi relasi: komunikasi organisasi juga bertujuan untuk memenuhi
fungsi relasional. Tujuannya menciptakan relasi kerja bagi peningkatan produksi organisasi.
- Fungsi mengelola suasana yang tidak pasti: komunikasi organisasi
berfungsi mendorong para pegawai untuk memilih keputusan yang komplikatif dalam organisasi dalam Liliweri, 2004: 67.
Menurut Goldhaber 1986 komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling
tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah. Komunikasi organisasi mempunyai peranan penting dalam memadukan fungsi-
fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu: 1
Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan. 2
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yamg telah ditetapkan. 3
Melakukkan pengorganisasian terhadap sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya dengan cara efektif.
4 Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang
menimbulkan keinginan orang untuk member kontribusi. 5
Mengendalikan prestasi dalam Purba, 2006:112-113. Sedangkan menurut Robbins 2003:4-5, ada 4 fungsi komunikasi didalam
sebuah organisasi : 1.
Pengendalian prilaku anggota dengan beberapa cara, agar petunjukpetunjuk ditaati oleh bawahan.
2. Motivasi, membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana seberapa baikmereka bekerja, dan apa yang harus dikerjakan untuk memperbaikikinerja dibawah
standar.
3. Sarana pengungkap emosi kepuasan, frustasi, dll.
4. Memberikan informasi yang mempermudah penegambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.2 Arus Informasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam suatu perusahaan adalah unsur terpenting. Karena dalam komunikasi ada interaksi sosial yang ditandai adanya pertukaran makna
untuk menyatukan perilaku atau tindakan setiap individu. Dengan adanya komunikasi maka akan memudahkan pimpinan dalam
menyampaikan informasi kepada karyawan guna mencapai tujuan utama perusahaan. Selain itu juga akan memudahkan karyawan dalam menyampaian
gagasan atau bahkan keluhan kepada pimpinan. Hal ini penting juga untuk dapat meningkatkan loyalitas dan totalitas mereka dalam bekerja, jika keluhan dan
gagasan mereka ditanggapi dengan bijak. Dalam berkomunikasi terdapat arus informasi yang perlu diperhatikan,
untuk itu akan dibahas berdasarkan tempat dimana khalayak sasaran berada, yaitu komunikasi internal, komunikasi diagonal, komunikasi ekternal Sholeh,
2000:212
a.Komunikasi Internal