Kesimpulan Komunikasi Internal Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut : 1. Kepemimpinan di PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, dapat dikatakan berhasil dalam memotivasi pegawainya, hal ini dilihat dari proses komunikasi yang terjalin antar pegawai dan pemimpin. Pemberian pelatihan dan pengembangan diri bagi para pegawai dan target kerja yang tercapai semua dapat terlaksana dengan baik dan menunjukkan hasil yang memuaskan. 2. Tingkat motivasi kerja pegawai tergolong tinggi, hal ini dilihat dari bersedianya pegawai untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Bekerja keras dan bertanggung jawab tersebut terlihat dari kemauan pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pemimpin yang memberi semangat kepada para pegawainya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan 3. Hasil uji hipotesa menunjukkan angka yang diperoleh yaitu 0,05 yan artinya Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu bahwa Terdapat Pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. Dimana dapat dilihat Kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk., kemudian berdasarkan koefisien korelasi dengan menggunakan skala Guilford diperoleh angka, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kepemimpinan terhadap motivasi kerja menunjukan korelasi yang rendah namun cukup berarti. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

5.2.1 Saran dalam Kaitan Akademis

Penelitian di bidang komunikasi organisasi sebenarnya menarik dan perlu ditingkatkan, namun masih tersulitkan dalam mendapatkan literatur oleh karena itu Peneliti menyarankan tambahan literatur di bidang komunikasi organisasi, khususnya tentang: budaya organisasi, iklim organisasi, kepemimpinan dan jaringan komunikasi. Tambahan literatur berguna untuk menambah wawasan mahasiswa dan memudahkan penelitian serupa untuk kedepannya. Khususnya untuk Perpustakaan FISIP USU perlu juga meningkatkan teknologi agar memudahkan Mahasiswa dalam mengakses buku-buku yang diperlukan.

5.2.2 Saran dalam Kaitan Praktis

Pemimpin hendaknya senantiasa menambah pengetahuan dan keterampilannya di bidang komunikasi organisasi, kepemimpinan, kemudian mengadakan pelatihan bagi pegawai agar mereka terampil dalam bekerja dan bisa berprestasi.

5.2.3 Saran Responden Penelitian

Bagi karyawan, tingkatkan terus pengetahuan dan kemampuan dalam bekerja, bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan, mau menerima masukan sehingga mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun rekan sesama pegawai. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah bagran dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokolq sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya Arikunto, 1995:93. Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi organisasi, teori kepemimpinan, teori sifat, teori perilaku, teori berdasarkan onse-ciri, motivasi, dan teori motivasi Abraham Maslow.

2.1.1 Komunikasi Organisasi

Menurut Redding dan Sanbom mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang komplek. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komturikasi internal, hubungan manusia hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atal komunikasi dari orang-orang yang sama leveltingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. dalam Muhammad, 2004:65 Wursanto mengartikan komunikasi organisasi ialah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan 2005:158. Mengutip pendapat Pace dan Faules 2001:31-33 komunikasi organisasi adalah prilaku pengorganisasiaan yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya Komunikasi Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah suatu organisasi. Menurut Wiryanto 2005:52 komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok fonnal maupun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pemyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

2.1.1.1 Fungsi Komunikasi Organisasi

Aktivitas komunikasi dapat menghubungkan antarmanusia dan antarkelompok dalam sebuah organisasi, yang berarti komunikasi organisasi memiliki suatu fungsi. Menurut Condrad terdapat 3 fungsi komunikasi organisasi sebagaimana terlihat dari tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Fungsi Komunikasi Organisasi Fungsi Komando Fungsi Relasi 1. Mengarahkan dan membatasi tindakan 2. Menangani dan membatasi tampilan yang dekat melalui umpan balik 3. Menggunakan publikasi dan instruksi 1. Menciptakan dan melanjutkan fungsi impersonal dalam organisasi 2. Membuat negosiasi antar unit kegiatan 3. Menentukandan mendefenisikan peran organisasi Fungsi komunikasi untuk mengambil keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti 1. Menjaga keseimbangan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan individual 2. Mengelola pelbagai akibat yang ditinggalkan atau memelihara tradisi organisasi 3. Menciptakan perspektif bagi peluang pembagian pengalamanpemerkayaan kerja Sumber: Liliweri, 2004: 67 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Fungsi komando: ada dua tipe komunikasi yang membentuk fungsi komando , yaitu 1 pengarahan, yang terlaksana melalui instruksi dan publikasi; dan 2 umpan balik yang menunjukkan siapa yang sudah mengikuti apa yang diperintahkan. - Fungsi relasi: komunikasi organisasi juga bertujuan untuk memenuhi fungsi relasional. Tujuannya menciptakan relasi kerja bagi peningkatan produksi organisasi. - Fungsi mengelola suasana yang tidak pasti: komunikasi organisasi berfungsi mendorong para pegawai untuk memilih keputusan yang komplikatif dalam organisasi dalam Liliweri, 2004: 67. Menurut Goldhaber 1986 komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah. Komunikasi organisasi mempunyai peranan penting dalam memadukan fungsi- fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu: 1 Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan. 2 Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yamg telah ditetapkan. 3 Melakukkan pengorganisasian terhadap sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya dengan cara efektif. 4 Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang menimbulkan keinginan orang untuk member kontribusi. 5 Mengendalikan prestasi dalam Purba, 2006:112-113. Sedangkan menurut Robbins 2003:4-5, ada 4 fungsi komunikasi didalam sebuah organisasi : 1. Pengendalian prilaku anggota dengan beberapa cara, agar petunjukpetunjuk ditaati oleh bawahan. 2. Motivasi, membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana seberapa baikmereka bekerja, dan apa yang harus dikerjakan untuk memperbaikikinerja dibawah standar. 3. Sarana pengungkap emosi kepuasan, frustasi, dll. 4. Memberikan informasi yang mempermudah penegambilan keputusan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.1.1.2 Arus Informasi Dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu perusahaan adalah unsur terpenting. Karena dalam komunikasi ada interaksi sosial yang ditandai adanya pertukaran makna untuk menyatukan perilaku atau tindakan setiap individu. Dengan adanya komunikasi maka akan memudahkan pimpinan dalam menyampaikan informasi kepada karyawan guna mencapai tujuan utama perusahaan. Selain itu juga akan memudahkan karyawan dalam menyampaian gagasan atau bahkan keluhan kepada pimpinan. Hal ini penting juga untuk dapat meningkatkan loyalitas dan totalitas mereka dalam bekerja, jika keluhan dan gagasan mereka ditanggapi dengan bijak. Dalam berkomunikasi terdapat arus informasi yang perlu diperhatikan, untuk itu akan dibahas berdasarkan tempat dimana khalayak sasaran berada, yaitu komunikasi internal, komunikasi diagonal, komunikasi ekternal Sholeh, 2000:212

a.Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan. Dalam penerapan komunikasi beragam karena sesuai dengan struktur organisasi. Komunikasi dalam organisasi bisa terjadi diantara orang yang memiliki level kepangkatan yang sama, diantara pimpinan dan bawahan, dan lain- lain. Berdasarkan alur komunikasi yang terjadi di dalam organisasi, maka komunikasi internal terbagi menjadi 4 empat jalur yaitu vertikal, horizontal, diagonal, dan grapvine. 1. Komunikasi Vertikal Komunikasi vertikal adalah arah arus komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah downward communication dan dari bawah ke atas upward communication. Pada downward communication, pimpinan menyampaikan pesan kepada bawahan. Alur ini memiliki fungsi sebagai berikut: a Pemberian atau penyampain intruksi kerja, bentuknya perintah, arahan, penerangan, manual kerja, uraian tugas. b Penjelasan dari pimpinan mengenai mengapa sutu tugas perlu dilaksanakan. Hal ini ditunjukan agar pekerja mengetahui bagaimana Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tugas-tugas berkaitan dengan tugas dan posisi yang lain di organisasi dan mengapa mereka mengerjakan tugas tersebut. c Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku seperti bagaimana waktu kerja, cara pengaturan gaji, asuransi kesehatan, dan lain-lain. d Penyampaian informasi mengenai bagaimana penampilan pekerja, baik itu penampilan fisik maupun penampilan kemampuan menjalankan pekerjaan dan memperlihatkan daya tahan dalam keberhasilan kerja. e Pemberian informasi bagaimana mengembangkan misi perusahaan. Selain di atas, komunikasi juga mengalir dari bawahan ke atasan atau Upward communication. Metode yang digunakan dalam penyampaian informasi bisa dengan lisan, tulisan, gambar, skema, atau kombinasi diantara semuanya. Metode upward communication memiliki beberapa fungsi, yaitu: a Penyampaian informasi mengenai pekerjaan yang sudah dan yang belum selesai dilaksanakan. b Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan. c Membantu pemimpin dalam pengambilan keputusan. 2. Komunikasi horizontal Komunikasi horizontal yaitu arus informasi yang terjadi secara mendatar atau sejajar di antara para pekerja dalam satu unit. Menurut soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam buku Komunikasi Organisasional, tujuan dari arus informasi ini antara lain: a Mengkoordinasikan pengerjaan tugas b Bertukar informasi dalam rencana dan kegiatan c Mengatasi masalah d Mendapatkan pemahaman bersama e Memusyawarahkan, negosiasi, dan menengahi perbedaan f Membangun dukungan interpersonal. Dalam penerapan jalur komunikasi horizontal banyak metode yang digunakan para karyawan, misalnya percakapan pada saat istirahat, percakapan melalui telefon, menggunakan memo, dengan diadakanya rapat diantara para karyawan yang sejajar kedudukannya, dan lain-lain. 3. Komunikasi diagonal Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam sebuah organisasi diantara seseorang dengan orang lain yang satu sama lain berbeda dalam kedudukanya dan bagian. Dalam komunikasi ini tidak ada perintah maupun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pertanggung jawaban, biasanya hanya menyampaikan ide. Komunikasi diagonal diperlukan khusunya bagi para pekerja pada level bawah guna menghemat waktu. Dalam penggunaan alur ini diperlukan dua syarat yakni: a Setiap pekerja melakukan komunikasi secara diagonal harus memperoleh izin dari atasanya langsung b Setiap pekerja yang melakukan komunikasi diagonal harus menginformasikan hasil yang dicapai kepada atasan langsung. 4. Grapvine Grapvine adalah perkataan Inggris untuk tanamanan anggur dan karena tanaman ini menjalar tanpa arah dan bentuk tertentu, kadang-kadang seperti spiral dan lingkaran yang kait mengait maka perkataan inilah yang dipilih untuk sistem komunikasi informal Phil, 1986:98. Grapevine biasanya disebut juga sebagai rumors. Komunikasi ini bebas hambatan karena berlangsung dari mulut ke mulut, selain itu informasi yang disampaikan sering kali tidak lengkap yang memungkinkan disalah artikan, namun begitu umumnya 75 sampai 90 pesan Grapevine akurat yang berkaitan dengan situasi tempat kerja.

b.Komunikasi Eksternal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

15 196 113

Hubungan Peranan Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Staf Puskesmas Pada Puskesmas Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012

9 153 276

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan.

17 121 80

Proses Penerapan K3(Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) PT.Perusahaan Gas Negar(Persero)Tbk, Medan

33 143 47

Pengaruh Karakteristik Individu, Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Unit Performance And Budgeting Kantor Wilayah I Medan

8 87 112

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 13

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 2

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 6

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 30

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 2