Penyeleksian strategi ini dilihat berdasarkan ketersediaan pasar, risiko kegagalan, dan biaya yang dikeluarkan untuk memulai strategi yang
dilakukan. Dari beberapa strategi yang telah dirumuskan, strategi penetrasi pasarlah yang memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan biaya yang
banyak. Sementara strategi pengembangan pasar memiliki risiko yang tertinggi untuk gagal, dan yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan
pangsa pasar yang luas adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar.
4. Tahap Pelaksanaan Alternatif Terpilih
Tahapan ini akan menjelaskan cara dari beberapa strategi – strategi yang
terpilih. Strategi dapat dilakukan secara bersamaan maupun secara terpisah. Berikut adalah tahapan pelaksanaan strategi alternatif.
a. Strategi pengembangan pasar
Strategi ini dilakukan dengan pemasaran yang memperkenalkan produk keluar daerah. Tujuannya adalah untuk memperbesar pangsa
pasar. hal ini dapat dilakukan dengan memiliki jaringan yang luas dan pasar yang belum jenuh. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan pelayanan yang baik dan memberikan informasi terkini tentang usaha ini dalam sebuah akun media sosial yang dimiliki oleh
pemilik usaha sendiri yang dikelola oleh pemilik usaha sendiri. Seperti akun Instagram, Path, Facebook, dan lain
– lain yang memiliki peluang untuk memperkenalkan usaha susu murni kakilima
ini ke berbagai kalangan didaerah tersebut. Memperkenalkan produk yang dimiliki oleh usaha ini dapat mengikuti berbagai acara
pemerintah kota ataupun daerah. Seperti halnya bazar yang diadakan di berbagai acara yang diadakan oleh pemerintah seperti Ramadhan
Fair, PRSU, bazar yang diadakan oleh beberapa pusat perbelanjaan, dan acara kampus lainnya yang membuka peluang untuk
memperkenalkan usaha Susu Murni Kakilima. b.
Strategi pengembangan produk Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar pemilik usaha
dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk susu murni yang ada sekarang. Tujuan strategi
ini adalah untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada.
c. Strategi penetrasi pasar
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan suatu produk dengan usaha pemasaran yang lebih baik atau lebih besar lagi. Usaha
penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mengadakan promosi yang besar
– besaran. Promosi yang besar – besaran akan menghabiskan dana yang cukup banyak jika pemilik usaha berfikir untuk
mempromosikan lewat media koran, radio, atau bahkan brosur yang menarik.
5. Tahapan Evaluasi
Tahapan evaluasi diadakan untuk memberikan kebaikan bagi usaha dalam melaksanakan strategi yang terpilih untuk mengembangkan
usahanya. Segala aktifitas yang dilakukan oleh pemilik usaha akan lebih baik apabila dicatat dalam sebuah buku. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui kekurangan maupun keberhasilan dari aktivitas yang dilakukan. Ini juga bermanfaat bagi pemilik usaha dalam langkah
melaksanakan strategi yang lainnya jika diperlukan untuk lebih mengembangkankan usaha yang dimilikinya.
4.6 Pembahasan
Usaha susu murni merupakan salah satu usaha yang termasuk dalam usaha kecil. Usaha Susu Murni Kakilima menjual susu murni yang segar dan memiliki
varian rasa yang digemari oleh konsumen susu murni. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada usaha Susu Murni Kakilima yaitu analisis terhadap
faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman bahwa pada tabel 4.2 yaitu Matriks Internal Analysis Summary IFAS,
adapun subtotal untuk faktor kekuatan mendapat 1,77 sedangkan kelemahannya adalah 0,95. Sedangkan pada tabel 4.3 Matriks External Analysis Summary
EFAS mendapat hasil bahwa faktor peluang memiliki subtotal 1,75 dan ancaman yang dimiliki sebesar 0,87. Sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi Usaha Susu
Murni Kakilima pada diagram analisis SWOT terletak dikuadran I dengan strategi agresif yaitu strategi pertumbuhan.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Dwi ayu arsita sari 2014 dengan judul Strategi pengembangan usaha pada butik Keika Studi pada
Butik Keika jalan Tb.Simatupang Ruko Komplek plam Mas, Medan. Berdasarkan hasil analisis SWOT pada penelitian ini, dengan melakukan analisis
terhadap faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, juga terhadap faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman pada Butik Keika sehingga
ditemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan usahanya dengan cara
meningkatkan kenyamanan dan layanan pada konsumen, meningkatkan kualitas produk, menciptakan produk-produk baru yang lebih variatif dan inovatif,
meningkatkan pengetahuan tentang selera konsumen, menambah jumlah pegawai, membuat promosi.
Weman Suardi 2005 dengan judul formulasi Strategi Pengembangan Produk Terhadap Tingkat Volume Penjualan studi kasus pada PT Indomilk. Hasil
penelitian menunjukkan strategi yang diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk terhadap volume penjualan dengan menggunakan
analisis regeresi dan korelasi. Melva Ida Sitompul 2010 dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Studi
pada Usaha Mikro Kecil Jamur Tiram Putih di desa Lau Bakeri, kecamatan Kutalimbaru, kabupaten Deli Serdang. Berdasarka hasil analisis, strategi yang
diterapkan untuk usaha kecil jamur tiram putih yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Menurut Rangkuti 2009, Strategi agresif merupakan merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi
ini didesain untuk mencapai pertumbuhan baik dari penjualan, aset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dicapai dengan cara, mengembangkan produk
baru, menambah kualitas produkjasa, meningkatkan proses promosi, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
Adapun alasan untuk tumbuh adalah bahwa pertumbuhan menjamin kelangsungan suatu usahaorganisasi dalam jangka panjang, atau dengan kata lain
organisasi harus tumbuh jika ingin mendapatkan survive. Adapun jenis strategi yang cocok diterapkan pada usaha Susu Murni Kakilima, yaitu:
1. Strategi pengembangan pasar
Strategi ini dilakukan dengan pemasaran yang memperkenalkan produk keluar daerah. Tujuannya adalah untuk memperbesar pangsa pasar. hal ini
dapat dilakukan dengan memiliki jaringan yang luas dan pasar yang belum jenuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik
dan memberikan informasi terkini tentang usaha ini dalam sebuah akun media sosial yang dimiliki oleh pemilik usaha sendiri yang dikelola oleh
pemilik usaha sendiri. 2.
Strategi Pengembangan Produk Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar pemilik usaha dapat
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk susu murni yang ada sekarang. Tujuan strategi ini adalah untuk
memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada. 3.
Strategi penetrasi pasar Strategi ini berusaha untuk meningkatkan suatu produk dengan usaha
pemasaran yang lebih baik atau lebih besar lagi. Usaha penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mengadakan promosi yang besar
– besaran. Promosi yang besar
– besaran akan menghabiskan dana yang cukup banyak jika pemilik usaha berfikir untuk mempromosikan lewat media
koran, radio, atau bahkan brosur yang menarik.
69
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada Usaha Kecil Susu Murni Kakilima, adapun kesimpulan antara lain:
1. Faktor internal yang menjadi kekuatan yang mempengaruhi
pengembangan usaha pada Susu Murni Kakilima terdiri dari Bahan baku yang Fresh dan kualitas Premium ini didukung pula dengan adanya izin
produk yang sesuai standar dari BPOM dan aman untuk di konsumsi, Pemasok yang tetap, lokasi yang strategis, kemasan penyajian dan varian
rasa yang unik dibuktikan oleh penyajiannya yang menggunakan botol kaca bukan gelas dapat dilihat pada lampiran, serta menerapkan harga
yang terjangkau oleh konsumen. 2.
Adapun yang menjadi kelemahan usaha ini terdiri dari kurangnya fasilitas dalam memberikan kenyaman bagi konsumen khususnya pada saat hujan
sebagai bukti pendukung tidak adanya tenda pada saat usaha ini beroperasi dimalam hari, pemasok susu sapi dengan proses Pasteurisasi kurang hal ini
dapat kita ketahui sampai saat ini peternakan susu sapi yang mengolah susu dengan proses pasteurisasi berada di Berastagi saja, kurangnya
kegiatan promosi, lokasi penjualan bukan milik pribadi sebagai bukti bahwa pemilik menyewa tempat kepada pemilik bengkel mobil yang
beroperasi di siang hari, pembukuan tidak terorganisir dapat terlihat dengan proses pencatatan yang hanya menuliskan jumlah penjualan per
harinya saja.