Lingkungan Internal Penyajian Data

baik dalam melaksanankan promosi, terlihat pada spanduk cukup besar yang bertuliskan “Cintamu Tak Semurni Susu ku” yang diikatkan di batang pohon besar pada saat pembukaan lokasi penjualan, serta icon sapi sambil memegang botol yang berisi susu. Selain itu, pemasaran lain dengan memanfaatkan kekuatan word of mouth communication oleh pemilik usaha kepada rekan-rekannya, dan juga kepada pelanggan tetep usaha susu murni kakilima tersebut. Penggunaan media sosial pada usaha ini juga dilakukan namun pemanfaatannya belum efektif oleh pemilik usaha, adapun media sosial yang telah dibuat yaitu instagram dam Path. Berdasarkan hasil wawancara kepada konsumen, mereka mengetahui usaha susu murni ini dari mulut ke mulut atau juga karena mengenal pemilik usaha ini, serta tertarik karena membaca spanduk yang terpasang. Hal ini dapat memperlambat berkembangnya usaha tersebut. 2. Aspek ProduksiOperasional Secara umum perusahaan tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam memperoleh produk yakni susu murni. Susu murni yang paling sering dipesan dan diolah dalam jumlah yang belum terlalu banyak umumnya selalu tersedia sepanjang waktu. Pemilik usaha biasa memesan sekitar 140 liter per minggu dengan perincian target terjual sekitar 20 – 30 liter per harinya. Sejak pemilik pertama kali memulai berusaha, hubungan baik telah dijalin oleh pemilik dengan pemasok yaitu Gundaling Farm. Hubungan ini berawal saat mulainya pemilik bekerja sama dengan pemasok sebagai rekan bisnis, pemilik menyediakan susu murni tidaklah berdasarkan pesanan saja karena ada target penjualan per harinya yang ditetapkan oleh pemilik. Setelah pesanan terpenuhi, pemilik tetap menyediakan lebih dari pemesanan yang telah ada guna memenuhi kebutuhan stok meskipun tidak banyak. Selain bahan pokok susu murni segar terdapat pula bahan baku pelengkap lainnya yang dipakai dalam menyajikan susu murni yaitu sirup rasa dengan kualitas premium. Pemilik juga hanya akan menggunakan bahan baku dengan merek yang jelas dan telah terjamin kualitas serta rasanya. Adapun bahan baku produksi yang digunakan pada usaha ini adalah susu sapi murni yang telah mengalami proses pasteurisasi, bubuk untuk varian rasa, dan menggunakan sirup berkualitas premium yang merupakan bahan import. Oleh karena itu, usaha susu murni kakilima ini sudah memakai bahan baku yang berkualitas dan aman tentunya bagi konsumen. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi sudah dan lebih mengandalkan kecakapan dan keterampilan manusia. Peralatan yang digunakan merupakan peralatan yang biasa dijumpai ditempat penjualan minuman lainnya seperti blender dan listrik. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dalam usaha ini yaitu botol kaca, gelas, cup ukuran 14, boks es, sedotan, kantongan plastik. Dalam beroperasi, modal yang dimiliki oleh usaha dirasakan kurang mendukung untuk berkembang, terutama modal uang sangat mendukung dalam pengembangan usaha. Walaupun modal berputar secara cepat dan stabil, pemilik merasa modal yang ada saat ini masih kurang untuk mengembangkan usahanya. Pemilik masih memerlukan modal untuk mencari tempat baru untuk berjualan dikarenakan tempat usaha merupakan sewaan dan menambah alat-alat misalnya listrik dan air. Dalam hal sewa tempat, tidak ada kepastian bagi pemilik apakah dapat terus menyewa dan berjualan di tempat tersebut, karena pemilik bengkel belum tentu mengizinkan pemilik untuk memperpanjang sewakontrak tempat tersebut. Oleh karena itu, pemilik memiliki keinginan untuk memiliki tempat usaha sendiri, namun karena keterbatasan modal hal ini belum dapat terpenuhi. Selain izin dari pemilik bengkel, perlu diperhatikan juga izin untuk berjualan dilokasi tersebut dari pemerintah kota Medan diperbolehkan atau tidak. Usaha ini juga dapat dikatakan sangat minim dalam hal pembukuan dan administrasi yang sistematis. Hal ini disebabkan pemilik merasa tidak terlalu penting untuk menuliskan kembali perincian keuangannya dan tidak adanya keterampilan tentang bagaimana membuat pembukuan yang sistematis. Pemilik seperti beranggapan bahwa semua biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh dapat diperkirakan tanpa harus membuat pembukuan yang jelas dan pedoman pada prinsip akuntasi. Pemilik yang diwakilkan oleh karyawannya hanya mencatat jumlah penjualan susu berapa botol per harinya. Oleh karena itu, pengelolaan sumber dana yang dimiliki belum efektif untuk pengembangan usaha, melainkan banyak digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan produksi perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan usaha karena hanya mencatat jumlah penjualan susu dan hasil transaksi yang didapatkan saja. 3. Sumber Daya Manusia Karyawan yang bekerja pada usaha susu murni kakilima ini sangat membantu pemilik usaha. Karena tanpa dia, pemilik usaha akan bekerja sendiri dan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam berbagai hal. Hubungan antara pemilik usaha dan karyawan sangatlah baik. Kerjasama yang mereka jalin dapat terlihat pada saat mereka melayani konsumen. Beberapa motivasi yang diberikan oleh pemilik usaha kepada karyawannya membuat karyawannya memiliki niat bekerja yang sungguh – sungguh. Karyawan yang bekerja setiap hari dalam satu minggu. Karyawan yang bekerja mengatakan bahwa hubungan antara Ia dan pemilik usaha sangat baik. Pemilik memberikan kompensasi sebesar Rp.1.500.000 per bulan dengan uang saku Rp 40.000 per harinya kepada karyawan lebih lama bekerja, sementara untuk karyawan yang baru diberikan kompensasi sebesar Rp. 800.000 per bulan dengan uang saku Rp 10.000 per hari. Jam kerja yang berlaku dimulai dari sekitar jam 6 sore hingga 12 malam setiap harinya. Usaha ini mulai dibuka sekitar pukul 18.00 dan di tutup pada pukul 23.30 malam. Setiap harinya karyawan tersebut membantu persiapan buka tempat usaha dan membantu penutupannya saat selesai berjualan pada pukul 23.30 malam. 4. Aspek Keuanganakuntansi Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, usaha susu ini memiliki laporan keuangan yang sederhana berupa pencatatan jumlah penjualan berapa botol susu murni setiap harinya. Pemilik merasa tidak perlu memiliki suatu laporan keuangan yang begitu lengkap bagi usahanya karena beranggapan bahwa usahanya hanya merupakan usaha kecil. Dari segi modal usaha, pemilik menilai bahwa modal yang dimilikinya belum mencukupi untuk menjalankan operasional usahanya sehingga memerlukan tambahan modal lagi. Hal ini menyebabkan pemilik merasa membutuhkan adanya dana pinjaman dari pihak lain dalam mengembangkan usahanya.

4.2.2 Lingkungan Eksternal

Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan data faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. 1. Aspek Pasar Dari aspek pasar, konsumen usaha ini memiliki pasar yang masih luas karena usaha ini bergerak dalam bidang industry minuman yang merupakan salah satu kebutuhan pelengkap manusia. Selain itu masyarakat saat ini sudah memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang manfaat mengonsumsi susu murni. Pasar yang luas ini dapat menjadi peluang bagi perkembangan usaha ini, adapun yang menjadi target pasar pada usaha susu murni ini adalah semua kalangan usia, laki- laki, perempuan, tua, muda, maupun anak-anak dapat mengonsumsi susu muni. Mereka yang merespon baik pada usaha ini adalah mereka yang datang secara berulang untuk menikmati susu murni. Ini menjadi sebuah peluang yang besar bagi susu murni kakilima untuk lebih mengembangkan usaha ini, baik dari segi varian rasa maupun fasilitas yang membuat pelanggan nyaman dan aman berada dilokasi penjualan susu murni kakilima. 2. Aspek Persaingan a. Ancaman Pendatang Baru Susu merupakan jenis minuman yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia, hal ini menyebabkan para konsumen untuk membuka bisnis atau usaha yang bergerak dalam bidang tersebut. Hal ini mampu menarik masuknya para pesaing baru yang tentunya akan mengancam para pelaku usaha susu murni yang telah ada. Pendatang baru yang ingin memulai usaha pun tidak terpengaruh oleh peraturan-peraturan tertentu karena tidak ada yang membatasi atau menghambat masuknya pendatang baru. Rendahnya hambatan masuk ini dapat menjadi ancaman, karena masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing dapat meningkatkan persaingan bagi sesame pelaku bisnis susu murni. Namun melihat kemungkinan yang akan terjadi, peneliti juga berpendapat bahwa dengan masuknya pesaing baru dapat membuka pasar baru pada lokasi penjualan di wilayah tertentu dan mampu membuat perspektif baru pula dalam benak masyarakat sehingga mereka akan berpikiran bahwa pentingnya mengonsumsi susu murni itu. b. Tingginya Persaingan dengan Usaha Sejenis Usaha susu murni merupakan salah satu usaha yang saat ini cukup banyak kita jumpai tentunya dengan berbagai jenis merek yang digunakan sebagai label usaha. Maraknya jumlah usaha susu ini menimbulkan cukup tingginya angka persaingan, apalagi produk susu yang ada di pasar dengan jenis sama. Pemilik usaha susu murni kakilima yaitu Abang Ivan Tarigan sendiri melihat pengaruh dari tingginya persaingan antara pelaku usaha yang sejenis terhadap konsumen yang juga semakin sadar tentang manfaat mengkonsumsi susu muni. Namun, hal ini tidak membuat pemilik usaha susu murni kakilima menjadi pesimis, namun tetap optimis dalam menjalankan usahanya. 3. Aspek Ekonomi Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian suatu daerah dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat dikatakan mengalami peningkatan. Aspek ekonomi yang mempengaruhi usaha ini adalah harga bahan baku pelengkap yakni sirup premium yang cukup mahal jika dibeli secara langsung di supermarket yang ada di wilayah Medan. Hal tersebut dapat menyebakan kenaikan harga jual susu murni apabila tidak ditemukannya pemasok sirup premium tersebut dengan harga yang lebih murah. Selain itu, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap nilai tukar asing juga menjadi salah satu faktor jika pemilik usaha mengimpor bahan baku pelengkap yang biasa digunakan. 4. Aspek Teknologi Usaha susu murni kakilima ini kurang memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang ada saat ini. Pemanfaatan teknologi dan informasi yang digunakan oleh usaha ini terbatas hanya pada penggunaan media sosial seperti instagram dan path, serta kekuatan word of mouth communication yang diketahui oleh kenalan pemilik usaha maupun rekan-rekan pelanggan tetap saja. Media sosial yang telah ada juga masih kurang dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan promosi. Selain itu, masih banyak pula bentuk kemajuan teknologi dan informasi saat ini yang dapat dijadikan sebagai peluang bagi pengembangan usaha ini seperti penyebaran brosur, flyer, Facebook, radio daerah, dan lain-lain. 5. Politik dan Hukum Pemilik usaha mendirikan usaha susu murni kakilima ini dari awal belum mengurus surat izin usaha yang sah secara hukum. Alasan pemilik usaha karena usaha tersebut hanya usaha kecil dan dalam jangka waktu tertentu dapat berpindah tempat. Selain alasan itu, pemilik usaha pun mengatakan bahwa pemerintah juga masih kurang memperhatikan pelaku bisnis khususnya pedagang kaki lima, usaha kecil, dan UMKM. Oleh sebab itu, untuk saat ini pemilik usaha belum berkeinginan untuk mengurus surat izin secara legal menurut hukum dan Undang- undang yang berlaku. Dilihat dari sisi lain, untuk membuka sebuah usaha perlu ada izin dari pemerintah kota Medan bahwa dapat membuka usaha di lokasi tersebut, agar

Dokumen yang terkait

Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014.

66 470 146

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

7 89 59

Tinjauan Sanitasi Jamban Keluarga Di Desa Penen Kecamatan Sibiru-Biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 28 52

Konsumsi Pelleng dan Pola Penyakit Pada Masyarakat Pakpak di Desa Kuta Tengah Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupten Dairi Tahun 2005

0 36 56

Perilaku Masyarakat Tentang Buang Air Besar Sembarangan Pada Desa Yang Diberi Dan Tidak Diberi Intervensi Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kecamatan Gumai Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009

10 149 90

Analisis Perkembangan Koperasi Di Kabupaten Dairi ,Studi Kasus Koperasi Unit Desa dan Koperasi Pertanian Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara

4 27 144

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

0 0 6

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

1 3 11

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

0 0 13

PEMELIHARAAN JAMBAN KELUARGA DAN PERILAKU BUANG AIR BESAR PASCA PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI DESA PANGARIBUAN KECAMATAN SIEMPAT NEMPU HULU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2016 SKRIPSI

1 6 18