Activity Relationship Chart ARC Lean Manufacturing

4 a. Mengurangi pemindahan bahan yang dilakukan secara menual. b. Mengurangi faktor yang mengakibatkan pekerja banyak berjalan dalam pabrik. c. Melakukan keselarasan antara mesin dan operator sehingga antara mesin dan operator tidak mengalami idle. d. Mengadakan pengawasan yang efektif terhadap karyawan. 8. Memberikan suasana kerja yang menyenangkan Memberikan suasana kerja yang menyenangkan kepada para pekerja seperti pengaturan letak penerangan, ventilasi serta keselamatan kerja yang terjamin.

3.3. Activity Relationship Chart ARC

3 Chart ini menggambarkan dengan jelas dan singkat bagaimana tingkat hubungan antara aktivitas-aktivitas yang ada pada setiap aspek di dalam pabrik. Jenis-jenis keterkaitan umumnya adalah: a. Antara dua kegiatan produksi b. Antara suatu kegiatan produksi, kegiatan pelayanan, atau kegiatan tambahan. c. Antara dua kegiatan pelayanan Simbol-simbol yang digunakan adalah: A = mutlak perlu berdekatan E = sangat perlu berdekatan I = penting berdekatan O = tidak jadi soal biasa 3 Tomkins, James A. 1976. Facilities Planning Second Edition. hal 94-95 Universitas Sumatera Utara 5 U = tidak perlu berdekatan X = tidak diharapkan berdekatan Pada ARC, terdapat departemen-departemen yang dibagi ke dalam 5 bagian yaitu: a. Production b. Production Service c. Personal Service d. General Service e. Physical Plant Service Adapun contoh gambar dari activity relationship chart dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kode Alasan 1 Urutan aliran kerja 2 Derajat hubungan kepegawaian 3 Kemudahan pengawasan 4 Perpindahan alatpegawai 5 Alat informasi dan komonikasi 6 Karyawan sama 7 Bising, debu, bau tidak sedap Gambar 3.1. Activity Rrelationship Chart Universitas Sumatera Utara 6

3.4. Computerized Layout

4 Adapun bebrapa metode Computerized Layout di antaranya metode Blocplan dan Corelap, yang di jelaskan sebagai berikut :

3.4.1. BLOCPLAN

BLOCPLAN merupakan singkatan dari Block Layout Overview with Layout Planning. Data-data yang dipakai dalam algoritma BLOCPLAN dapat berupa data kuantitatif yang dibentuk dengan menggunakan Activity Relationsihip Chart ARC maupun data kuntitas yang berupa aliran produk dan ukuran dari area bangunan departemen yang ada akan ditempati oleh fasilitas. Setelah semua data dimasukkan akan dihasilkan layout secara random dimana pertukaran letak fasilitas-fasilitas terus dilakukan hingga tercapai layout yang lebih baik tetapi jumlah iterasi terbatas yaitu maksimal 20. BLOCPLAN dapat menganalisis layout dengan beberapa cara, yaitu: a. Random BLOCPLAN menghasilkan layout secara acak tanpa memperhatikan data ARC. b. Improvement algorithm Menggunakan sebuah layout awal yang nantinya akan dikembangkan BLOCPLAN c. Automatic search algorithm Membuat layout dengan cara automatic search 4 Ibid, hal 340-344 Universitas Sumatera Utara 7 BLOCPLAN akan mengembangkan layout baru dengan jumlah iterasi maksimal 20 kali. Prinsip analisis dari algoritma BLOCPLAN adalah nilai R- Score yang paling besar dari 20 iterasi dan apabila terdapat nilai yang sama maka dilihat dari Rel-disk yang paling kecil. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan software BLOCPLAN: 1. Memasukkan semua departemen beserta luas areanya 2. Memasukkan Activity Relationship Chart 3. Memasukkan data luas lokasi 4. Memilih single story layout menu 5. Membuat layout dengan cara automatic search 6. Menganalisa hasil dari semua layout yang sudah disimpan Konsep manual pengerjaan algoritma BLOCPLAN adalah dengan memilih layout terbaik dilihat dari nilai R-Score yang paling besar. Adjency Score Layout Score diperoleh dari hasil pembagian total score pada pembobotan ARC yang dapat dicapai dengan total score keseluruhan dikalikan 2. total score yang dapat tercapai Layout Score = x 2 total score keseluruhan Nilai rel disk score diperoleh dari perpindahan semua nilai rel disk score pada tiap departemen i ke departemen j. Universitas Sumatera Utara 8 Keterangan: dij = Jarak rectilinear antara fasilitas i dan j rij = Nilai hubungan kedekatan antara fasilitas i dan j R-score dari masing-masing layout yang mungkin dengan layout yang terbaik adalah dengan R-score yang paling besar. Nilai R-score adalah antara 0 dan 1 0 R-score 1. Dimana : R-score = 1 – rel dist score – lower bound upper bound – lower bound Lower bound = d21s1 + d20s0 + .... Artinya nilai d nilai d adalah jarak antar fasilitas terendah dengan nilai s nilai s adalah hubungan kedekatan antara fasilitas terendah kemudian nilai d tertinggi selanjutnya dikalikan dengan nilai s terendah, demikian seterusnya. Lower bound = d1s1 + d2s2 + ........... Artinya nilai d nilai d adalah jarak antara fasilitas terendah dengan nilai s nilai s adalah nilai hubungan kedekatan antara fasilitas terendah kemudian nilai d terendah selanjutnya dikalikan dengan nilai s terendah berikutnya, demikian seterusnya.

3.4.2. Corelap

Corelap Computerized Relationship Layout Planning menghitung kegiatan-kegiatan yang paling sibuk pada tata letak atau yang mempunyai kaitan terbanyak. Jumlah dari keterkaitan kedekatan kegiatan dengan kegiatan lain Universitas Sumatera Utara 9 dibandingkan, dan kegiatan dengan jumlah tertinggi TCR Total Closeness Rating diletakkan pertama pada matriks tataletak. Berikutnya, dipilih sebuah kegitan yang harus dekat dengannya dan ditempatkan sedekat mungkin. Adapun langkah-langka Dalam menerapkan Corelap yaitu sebagai berikut: 1. Penentuan Urutan Pengalokasian a. Pilih salah satu departemen dengan TCR maksimum. Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak A. Departemen N merupakan fasilitas yang memiliki nilai TCR terbesar dan dipilih departemen N karena untuk dialokasikan pertama. Departemen N ini ditempatkan pada pusat layout. b. Departemen yang dialokasikan kedua, pilih departemen yang mempunyai hubungan A dengan departemen yang telah terpilih. Jika terdapat beberapa maka pilih yang mempunyai TCR terbesar. Jika tidak ada yang mempunyai hubungan A, pilih departemen yang mempunyai hubungan E dengan departemen yang terpilih. Maka departemen yang memiliki hubungan A dengan deopartemen terpilih adalah departemen E. Untuk dialokasikan ke dua karena memiliki nilai TCR terbesar. c. Departemen yang dialokasikan ketiga, pilih departemen yang mempunyai hubungan A dengan departemen terpilih pertama. Dipilih departemen O karena memiliki TCR terbesar kedua. 2. Untuk departemen selanjutnya dipilih yang memiliki hubungan A, E, I, O, U dengan departemen terpilih kedua, atau ketiga dan yang terakhir ditempatkan jika terdapat hubungan X dengan departemen terpilih pertama. Jika terdapat Universitas Sumatera Utara 10 beberapa pilihan yang mempunyai hubungan yang sama lihat dari nilai TCR yang paling besar, jika masih sama lihat ukuran luas departemen terbesar.

3.5. Lean Manufacturing

Menurut Wikipedia, lean merupakan kumpulan alat atau tools yang membantu dalam mengidentifikasi dan mengeliminasi waste, memperbaiki kualitas, dan mereduksi waktu dan biaya produksi. disebut lean karena pada akhirnya, proses dapat berlangsung dengan menggunakan material yang lebih sedikit, membutuhkan investasi yang lebih kecil, menggunakan persediaan yang lebih sedikit, menggunakan ruang atau areal kerja yang lebih kecil, dan menggunakan pekerja yang lebih sedikit. Lean process dikarakteristikkan dengan aliran dan prediksi bahawa secara keseluruhan mereduksi ketidakpastian dan kekacauan pada pabrik manufaktur. Dalam bukunya Lean Thinking, James Womack dan Daniel Jones mendefinisikan lean manufacturing sebagai suatu proses yang terdiri dari lima langkah: mendefinisikan nilai bagi pelanggan, menetapkan value stream, membuatnya “mengalir”, “ditarik” oleh pelanggan, dan berusaha keras untuk mencapai yang terbaik. Untuk menjadi perusahaan manufaktur yang lean diperlukan suatu pola pikir yang terfokus pada membuat produk mengalir melalui proses penambahan nilai tanpa interupsi one-piece flow, suatu sistem “tarik” yang berawal dari permintaan pelanggan, dengan hanya menggantikan apa yang diambil oleh proses berikutnya dalam interval yang singkat, dan suatu budaya Universitas Sumatera Utara 11 dimana semua orang berusaha keras melakukan peningkatan secara terus- menerus. 5 Berikut ini merupakan prinsip utama konsep lean. 6 1. Specify value Menentukan nilai pada produk merupakan langkah awal. Value hanya dapat didefinisikan oleh pelanggan sebagai tujuan akhir. Dan ini hanya memiliki arti ketika ditunjukkan pada kasus produk yang spesifik. Yang bertemu dengan kebutuhan pelanggan pada harga yang spesifik pada waktu yang spesifik. 2. Identify Value stream Value stream merupakan kumpulan semua aktifitas spesifik yang dibutuhkan untuk membawa produk yang spesifik melalui tiga aktivitas manajemen yaitu tugas pemecahan masalah, aktivitas manajemen informasi, aktivitas transformasi fisik. Pada bagian ini mengidentifikasi tahap an-tahapan yang diperlukan berdasarkan keseluruhan value stream untuk menemukan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. 3. Flow Melakukan aktivitas yang dapat menciptakan suatu nilai tanpa adanya gangguan, proses rework, aliran balik, aktivitas menunggu waiting ataupun sisa produksi. 5 Liker, Jeffrey K. 2006. The Toyota Way. Jakarta: Penerbit Erlangga 6 Womacks, James P. 2003. Lean Thinking. New York: Free Press Universitas Sumatera Utara 12 4. Pulled Melakukan atau membuat produk sesuai dengan dan hanya yang diminta konsumen. 5. Perfection Mencapai kesempurnaan dengan menghilangkan pemborosan waste.

3.6. Seven Waste