Proses Pembuatan Loly Proses Pembuatan Cup

II-11 2.4.1.3.Bahan Penolong Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan di PT. Guna Kemas Indah yaitu: 1. Cat yang digunakan yaitu cat UV LC 416 terdiri dari berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, ungu, biru dan lain-lain untuk memberi warna pada produk cup plastik printing.menggunakan merek pada cup plastik dengan cara printing dan plastik untuk pengemasan cup plastik yang sudah dibuat merk. 2. Kardus sebagai bahan tambahan yang dibeli dari pabrik PT. Cas Cahaya Alam Sejati 3. Pembungkus plastik di-supply dari PT. Jaya Plastik yang terletak di Kawasan Industri Medan. 4. Isolasi yang digunakan untuk mengisolasi kardus produk.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

PT. Guna Kemas Indah menghasilkan produk Loly dan Cup, Berikut merupakan proses yang ada di PT. Guna Kemas Indah.

2.4.2.1. Proses Pembuatan Loly

Proses pembuatan loly menggunakan proses Injection Molding dengan langkah-langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara II-11 1. Proses penimbangan yaitu menimbang bahan baku Titanlene sebanyak 12,5 kg kemudian menimbang TP 6531 M sebanyak 62,5 Kg. 2. Pemanasan didalam saluran tuang 3. Penyuntikan yaitu material plastik dalam bentuk butiran atau pellet, diisi kedalam suatu wadah saluran tuang hopper yang terdapat bagian atas unit mesin. Butir atau pellet ini disuap ke dalam silinder untuk dipanaskan hingga mencair. 4. Penenangan yaitu pada tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah proses penyuntikan. Plastik cair telah disuntik ke dalam cetakan dan tekanan dipertahankan untuk menyakinkan segala sisi rongga cetakan telah terisi secara sempurna. 5. Pendinginan yaitu plastik didinginkan di dalam cetakan untuk mendapatkan bentuk padatnya di dalam cetakan. Pada proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari hopper ke dalam barrel dengan screw yang berputar. 6. Pembukaan cetakan yaitu unit pengapit dibuka, yang memisahkan kedua belah cetakan 7. Pengeluaran yaitu pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan hasil cetakan dari dalam cetakan. Geram dan sisa pada sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai dapat didaur ulang untuk digunakan pada pencetakan berikutnya. Universitas Sumatera Utara II-11

2.4.2.2. Proses Pembuatan Cup

Proses pembuatan cup menggunakan Langkah-langkah proses sebagai berikut : 1. Proses Penimbangan Menimbang bahan baku sebanyak 50 kg, Afal sebanyak 40 Kg, kemudian TP SM 98 sebanyak 10 Kg 2. Proses Mixing Proses Mixing merupakan proses pencampuran bahan baku utama dengan bahan baku tambahan untuk membuat sheet. Material murni PP Plypropylene, skeleton aval, sheet, produk cup yang reject serta Cesa Nucleant sebagai penambah kecerahan pada plastik semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu semua bahan di-mixing atau dicampur di mesin Mixing. Pada proses penyampuran menggunakan timer tertentu agar proses penyampuram keempat material tersebut dapat merata. Selanjutnya hasil mixing campuran material ini disalurkan ke Hopper tempat untuk menampung material yang ada di mesin Extruder. 3. Proses Pembuatan Sheet Sheet adalah material yang berbentuk lembaran yang akan digunakan untuk memproduksi cup. Langkah proses pembuatan sheet adalah sebagai berikut : a. Pertama, keempat material yang sudah di mixing tersebut dimasukkan ke dalam Hopper dan dipanasi dengan temperatur 80 o C. b. Selanjutnya material turun ke Barel Heater tempat untuk memanasi material agar mencair untuk dipanakani. Ada enam Barel Heater dengan Universitas Sumatera Utara II-11 temperature masing-masing ± 220 o C. Pada Barel Heater, material diaduk mengikuti putaran screw yang digerakkan motor extruder. c. Material dari Barel Heater masuk ke Screen Heater tempat filter saringan plastik untuk melakukan penyaringan dengan filter agar material yang kotor tidak ikut tercampur pada saat proses. Jumlah Screen Heater ada dua buah, temperatur dari Screen Heater adalah 220 o C. d. Dari Barel Heater masuk ke Screen Heater untuk melakukan pemanasan kemudian ke gear pump dan kembali ke Screen Heater dengan temperatur ± 225 o C. jumlah Screen Heater ada dua buah. e. Selain itu dilakukan pemanasan terakhir di Die Heater yang berjumlah tujuh buah. Adapun temperatur Die heater adalah ± 224 o C. f. Setelah itu, material tersebut dimasukkan ke dalam Roll Jumbo untuk mencetak material yang cair tersebut menjadi lembaran. Selanjutnya mengatur ketebalan sheet dengan Baut Stopper penyetel ketebalan. Biasanya ketebalan sheet 0,74 mm, 0,83 mm, 0,97 mm, 1,06 mm, 1,10 mm. Pada Roll Jumbo ada sirkulasi air chiller untuk pendingin agar sheet yang dihasilkan tidak lengket, bening, dan mengkilap. Untuk temperatur Chiller Roll Jumbo ada tiga yaitu atas, tengah, dan bawah dengan temperatur 23 o C, 25 o C, dan 21 o C . g. Lembaran sheet tersebut digulung dengan menggunakan alat yang disebut Rewinder. Semakin cepat dan kebelakang penariknya maka sheet tidak akan kendor. Untuk proses penggulungan menggunakan ± 20-30 bar agar sheet tidak bergeser. Pada saat proses penggulungan dilakukan Universitas Sumatera Utara II-11 inspeksi secara manual oleh operator. Jika ada sheet yang cacat maka langsung dipotong atau dibuang menjadi sheet reject. Oleh karena itu, inspeksi harus teliti agar sheet yang dihasilkan bagus dan tidak ada reject. h. Setelah proses penggulungan selesai maka sheet dapat digunakan memproduksi cup. Namun sheet yang diproduksi saat ini belum tentu dipakai langsung untuk produksi cup. Untuk hasil 1 roll sheet ± 600-1000 Kg dan untuk pengambilan sheet untuk proses di mesin Vaccum Thermoforming harus sesuai urutan agar sheet yang telah lama terpakai lebih dahulu. 4. Proses Pembuatan Cup Adapun langkah-langkah proses di mesin Thermoforming adalah sebagai berikut : a. Lembaran sheet dari mesin Extruder diletakkan di tempat menampung material di mesin Thermoforming. b. Selanjutnya dilakukan set up mesin dimulai menggunakan pemanasan heater dengan temperatur yang berbeda-beda tergantung tebal sheet. Semakin tebal sheet, maka suhu semakin tinggi. c. Setelah set up selesai dilakukan, maka lembaran sheet dimasukkan kedalam mesin Thermoforming untuk dicetak menjadi cup. d. Produk cup yang dihasilkan kemudian di inspeksi. Inspeksi dilakukan dua kali yaitu oleh QC Quality Control dan selector. Jika produk cup banyak yang reject maka QC akan melihat penyebab cacat datang darimana Universitas Sumatera Utara II-11 kemudian dilakukan perbaikan dengan memberitahu operator untuk setting mesin ulang. 5. Proses penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus kedalam plastik sebanyak 75 Pcs tiap jalur sehingga berisi 40 lajur tiap satu kardus 3000 pcs. 6. Setelah itu menimbang berat kardus maksimum 50 Kg 7. Kemudian dilakukan packing setelah kardus berisi 40 lajur tiap satu karton 3000 pcs.

2.4.2.3. Proses Cup Printing