BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Umur
Kasus DBD tahun 2012 dengan jumlah kasus terbanyak ditempati oleh golongan umur 15-44 tahun. Lalu golongan umur 5-9 tahun pada posisi kedua,
kemudian golongan umur 10-14 tahun, dan pada posisi keempat pada golongan umur 44 tahun, diikuti golongan umur 1-4 pada posisi kelima. Sedangkan kasus terendah
ditempati oleh golongan umur 1 tahun. Pada beberapa penelitian mengenai epidemiologi DBD juga memberikan hasil
yang serupa. Hasil penelitian Hariani 2009 bahwa sejak tahun 2005-2008 kasus terbanyak berada pada
golongan umur ≥ 15 tahun. Kemudian golongan umur 5-9 tahun pada posisi kedua, kemudian diikuti golongan umur 10-14 tahun dan kasus
terendah berada pada golongan umur 1 tahun. Kasus DBD cenderung meningkat pada kelompok umur remaja dan dewasa
Soegijanto, 2008. Distribusi kasus DBD pada tahun 1998 dan 2000 di Jawa Timur Dinkes Jatim, 2001 dimana kasus terbanyak berada pada golongan
umur 15-44 tahun dan yang terendah pada golongan umur 1 tahun. Tabel 4.1. menunjukkan bahwa kisaran umur yang paling banyak terserang
penyakit DBD adalah antara 15-44 tahun. Rentang umur tersebut termasuk remaja dan dewasa. Menurut Soegijanto, 2008 hal tersebut terjadi karena kecenderungan
peningkatan kasus pada kelompok umur yang lebih tua.
Universitas Sumatera Utara
Kecenderungan kasus pada umur yang lebih tua dapat dijelaskan dengan hipotesis the secondary heterologous infection Soedarmo, 2009, dimana seseorang
menderita demam berdarah dengue apabila ia telah terinfeksi oleh serotipe virus dengue yang berbeda dalam jangka waktu tertentu yang berkisar 6 bulan dan 5 tahun.
Kota Medan merupakan daerah endemis DBD yaitu daerah yang setiap tahunnya ditemukan kasus demam berdarah, dengan variasi virus dengue tersebut dan
penggolongan Kota Medan sebagai daerah endemis DBD, maka kemungkinan besar untuk menderita demam berdarah dengue pada golongan umur yang lebih tua lebih
besar. Kisaran umur 15-44 tahun merupakan rentang umur yang termasuk dalam
usia produktif. Dimana pada usia tersebut mereka sering berada di tempat-tempat umum dan mempunyai mobilitas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa kemungkinan
tertular virus dengue semakin besar, selain virus dengue di rumah, dapat juga tertular dari lingkungan sekolah atau kampus, dan lingkungan kerja.
Kasus terbanyak kedua pada golongan umur 5-9 tahun, dimana rentang umur tersebut termasuk usia sekolah dasar. Sekolah merupakan salah satu tempat potensial
terjadinya penularan DBD Depkes, 2005. Hal ini berarti selain tertular virus dengue di rumah, dapat juga tertular di lingkungan sekolah, dimana anak-anak banyak
melakukan kegiatan disekolah dari pagi hari sampai sore hari. Sesuai dengan kebiasaan nyamuk betina yang mencari mangsa pada pagi hari dan sore hari, pada
pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00 Depkes, 2005 sedangkan, rendahnya kasus pada usia bayi dan balita dikarenakan mereka lebih banyak melakukan aktivitas dirumah
Universitas Sumatera Utara
sehingga kemungkinan untuk tertular penyakit demam berdarah dengue semakin kecil.
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa kasus terbanyak berada pada rentang umur 15-44, namun data ini memiliki kelemahan yakni rentang umur yang terlalu besar,
sehingga memungkinkan jumlah penderita demam berdarah dengue semakin banyak. Jika rentang umur tersebut diperkecil jaraknya, maka kemungkinan jumlah penderita
demam berdarah dengue pada rentang umur tersebut dengan rentang umur lainnya tidak terlalu jauh perbedaan jumlahnya.
5.2. Kejadian Demam Berdarah Dengue Menurut Jenis Kelamin