Analisis Data Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah data puskesmas yang termasuk dalam populasi yang telah ditentukan dengan jumlah 39 puskesmas.

3.4. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan. Jenisnya merupakan data laporan wajib oleh setiap puskesmas di Kota Medan pada tahun 2012.

3.5. Definisi Operasional

1. Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk adalah jumlah kegiatan yang bertujuan untuk menghilangkan sarang nyamuk penular penyakit DBD melalui 3M plus. 2. Angka Bebas Jentik adalah persentase rumah yang tidak ditemui jentik dengan rumah yang diperiksa dilakukan sekurang-kurangnya 3 bulan, untuk mengetahui keadaan populasi jentik nyamuk penular DBD. 3. Jumlah kasus penyakit DBD adalah jumlah kasus penderita DBD yang tercatatdilaporkan ke rumah-rumah sakit maupun puskesmas pada tahun pengamatan.

3.6. Analisis Data

1. Analisis Univariat Teknik yang dilakukan terhadap setiap variabel hasil dari penelitian. Hasil dari analisis ini berupa distribusi frekuensi, presentase dari setiap variabel pemberantasan sarang nyamuk, angka bebas jentik, dan demam berdarah dengue. Dengan analisis ini dapat dilihat gambaran secara rinci. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini untuk melihat sebuah variabel mempengaruhi variabel lainnya. Variabel penelitian terhadap kejadian penyakit DBD akan dianalisa dengan menggunakan uji Korelasi pada taraf kepercayaan 95 sehingga diketahui hubungan antar variabel. Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer dan analisis yang digunakan berupa analisis korelasi. Analisis Korelasi untuk melihat seberapa erat hubungan antara variabel bebas pemberantasan sarang nyamuk, angka bebas jentik dengan variabel terikat demam berdarah dengue. Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua variabel yang dilambangkan dengan “r” Sunyoto, 2011. Berikut interpretasi untuk nilai koefisien korelasi Rachmat, 2012: - 0,00-0,25 : Tidak ada hubungansangat lemah - 0,26-0,50 : Hubungan sedang - 0,51-0,75 : Hubungan kuat - 0,76-1,00 : Hubungan sangat kuatsempurna Hubungan dua variabel bisa berpola positif maupun berpola negatif. Hubungan positif terjadi apabila kenaikan satu variabel bebas diikuti kenaikan variabel terikat. Sementara hubungan negatif terjadi apabila kenaikan satu variabel bebas diikuti penurunan variabel terikat Hastono, 2006. Universitas Sumatera Utara Uji Korelasi pada taraf kepercayaan 95 dapat diartikan bahwa jika nilai p0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai p0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel dependen Sunyoto, 2011. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Gambaran Klinis Penderita Demam Berdarah Dengue Pada Anak Di RSUP H. Adam Malik Medan

3 57 83

Prevalensi Demam Berdarah Dengue Di Kota Medan Berdasarkan Data Di Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2011

2 59 116

Gambaran Penderita Demam Berdarah Dengue Pada Anak Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2010

0 54 72

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 15

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 2

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 4

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 34

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 3

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 12